Tentang Disleksia dan Perhatian Orangtua dalam Film Taare Zameen Par


"Ada permata di dalam diri kalian yang bisa mengubah arah dunia." 

Kemarin di kelas si sulung diadakan acara nonton bareng sebuah film. Saya enggak tanya langsung ke gurunya, nobar itu dalam rangka apa. Tapi kata si sulung, untuk refreshing saja setelah PAS (Penilaian Akhir Semester) berakhir. Oiya, judul film yang ditonton adalah Taare Zameen Par.


film taare zameen par
Sumber gambar: Wikipedia.

Mungkin teman-teman sudah pernah menonton film India yang satu ini? Kalau saya, belum. Hehe. Karena saya memang jarang nonton film, apalagi film India. Tapi saya penasaran, dong, bagaimana cerita dari film yang ditonton oleh si sulung dan teman-temannya ini.

Maka saya tanya-tanya ke dia, apa judul filmnya, gimana ceritanya, tadi nontonnya di kelas mana, dan seterusnya. Yah, emak kepo lah as always. Hahaha.

Alhasil, kemarin ba'da salat Maghrib saya diajak nonton film itu sama si sulung. Dia cari-cari di YouTube dan taraaa... ketemu, dong. Dia bawa laptopnya ke ruang tamu, lalu lampu dimatikan. Biar kayak nobar di bioskop katanya. Hihi.

Baca juga: Punya Anak Banyak Tapi Tanpa ART? Gimana Caranya?


Jalan Cerita Film Taare Zameen Par, Every Child is Special

Taare Zameen Par adalah sebuah film India yang dirilis pada tanggal 21 Desember 2007. Film ini diproduksi dan disutradarai oleh Aamir Khan, yang juga sebagai salah satu pemeran utama dalam film ini.

Taare Zameen Par yang memiliki arti “bintang-bintang di langit” ini mengisahkan tentang seorang siswa laki-laki kelas 3 SD bernama Ishaan Nandkishore Awasthi yang diperankan oleh Darsheel Safary.

Ishaan tak seperti kebanyakan teman-temannya. Anak berpostur kecil itu rupanya belum bisa membaca dan menulis di usianya yang delapan tahun. Bukan itu saja, dia kadang juga bertengkar dengan temannya, membuat kelas gaduh dengan ulah dan candaannya, bahkan pernah membolos seharian. Akibatnya Ishaan sering mendapat hukuman dari gurunya, bahkan oleh ayahnya sendiri.

Baca juga: Setiap Anak Punya Masanya Sendiri-Sendiri.

adegan film taare zameen par


Ishaan juga sudah pernah tinggal kelas (tidak naik kelas) karena belum bisa calistung yang merupakan ilmu dasar untuk mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran yang lain.

Ayahnya yang merasa jengkel dengan perkembangan akademik Ishaan sering memarahinya, bahkan beberapa kali memukulnya dan menyebut Ishaan dengan sebutan "idiot". Ayahnya jengkel karena Ishaan dianggap nakal, susah diatur, dan pembangkang. Ishaan juga tidak seperti kakaknya, Yohan, yang merupakan siswa teladan yang rajin dan berprestasi.

Ishaan yang lebih dekat dengan ibunya merasa sedih, tetapi juga tetap berusaha selalu mendekat pada ayahnya.

Hingga suatu ketika guru dan kepala sekolah Ishaan sudah angkat tangan. Mereka sudah tak sanggup mendidik Ishaan baik dari segi akademis maupun perilakunya. Mereka mengusulkan agar Ishaan pindah sekolah.

Ayah ibunya sangat sedih. Lalu ayahnya memutuskan akan memasukkan Ishaan ke sekolah asrama. Ishaan sangat takut jika harus tinggal di asrama. Maka dia memohon pada ayah ibunya agar tak membawanya ke sana.

Namun ayah ibunya sudah bulat tekadnya, terutama ayahnya. Mereka ingin Ishaan menjadi seperti anak-anak lain, yang pandai di bidang akademik dan baik tingkah lakunya.

Setelah Ishaan masuk sekolah asrama, dia tampak tertekan. Karena sekolah barunya itu rupanya punya aturan yang ketat, dan semua siswa harus disiplin. Ishaan menjadi jarang bicara dan selalu murung. Teman sebangkunya yang kakinya cacat sebenarnya sangat baik padanya, namun Ishaan juga jarang berbicara dengannya. Dia ingin pulang.

Baca juga: Membangun Karakter Positif pada Anak, Ketahui Masalah dan Cara Mengatasinya.

belajar di sekolah


Dia semakin tertekan dan frustasi di sekolah asrama itu, karena guru-gurunya sangat disiplin dan bahkan ada yang killer. Bahkan dia pernah akan bunuh diri dengan terjun dari lantai atas sekolah. Tetapi teman sebangkunya datang dan menggagalkan usaha Ishaan. Teman baiknya itu lalu mengatakan bahwa akan ada guru seni yang baru, yang menggantikan untuk sementara guru seni yang killer.

Guru baru ini rupanya punya cara mengajar yang berbeda dan menyenangkan. Nama guru seni itu adalah Ram Shankar Nikumbh (diperankan oleh Aamir Khan). Siswa-siswa dibuat ceria saat pelajaran seni. Namun Ram melihat Ishaan yang berbeda dengan teman-temannya. Dia selalu murung, tak pernah bicara padanya, dan matanya tampak menyimpan ketakutan. Nikumbh kemudian menaruh perhatian pada Ishaan. Dan dia mulai sadar bahwa ada yang berbeda pada diri Ishaan.

Ia pun mulai mengulik soal siapa Ishaan sebenarnya. Setelah melihat-lihat buku-buku latihan Ishaan dan bertanya pada teman sebangkunya tentang Ishaan, dia menemukan fakta yang membuatnya tergugah untuk pergi ke Mumbai guna menemui orangtua Ishaan.

Di rumah orangtuanya, Nikumbh menyampaikan bahwa Ishaan mengalami disleksia, yaitu kesulitan membaca dan menulis. Ishaan mengalami kesulitan dalam mengenali huruf-huruf, kata-kata, dan angka-angka. Misalnya dia selalu terbalik saat menulis huruf "b" dan "d", terbalik menulis angka 7, huruf "h", menulis satu kata menjadi acak susunan hurufnya, dan sebagainya.

Nikumbh mengatakan bahwa Ishaan bukan anak yang bodoh. Dia hanya belum bisa membaca dan menulis, dan perlu kesabaran dalam mendampinginya belajar.

anak disleksia


Di rumah orang tua Ishaan itu pula Nikumbh mengetahui bahwa Ishaan senang melukis dan hasil lukisan-lukisannya luar biasa bagus. Imajinasi anak itu sangat tinggi dan kreativitasnya seolah tak terbatas.

Saat Nikumbh kembali ke sekolah, dia bercerita kepada siswa-siswanya (termasuk Ishaan) tentang orang-orang yang di masa kecilnya mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis, namun ternyata mereka bisa sukses dengan penemuan-penemuan besarnya ataupun karya-karyanya.

"Ada permata di dalam diri kalian yang bisa mengubah arah dunia. Karena mereka bisa melihat dunia dengan cara yang berbeda. Cara berpikir mereka unik dan tidak semua orang mengerti cara mereka. Mereka menentang namun mereka muncul sebagai pemenang dan membuat dunia takjub." - Ram Shankar Nikumbh

Nikumbh mencontohkan orang-orang terkenal itu, seperti Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Pablo Picasso, Walt Disney, Agatha Christie, dan lain-lain. Saat kecil, orang-orang hebat tersebut juga mengalami kesulitan dalam membaca dan menulis. Namun mereka bisa jadi orang hebat dengan caranya sendiri. Nikumbh mengatakan bahwa semua orang punya keistimewaan masing-masing.

Setelah itu, Nikumbh meminta izin kepada kepala sekolah untuk mendampingi Ishaan belajar membaca dan menulis. Karena Nikumbh yakin bahwa sesungguhnya Ishaan punya kecerdasan di atas rata-rata. Singkat cerita, dengan ketelatenan Nikumbh, akhirnya Ishaan bisa membaca dan menulis.

Baca juga: Melatih Kemandirian Anak TK Melalui Outing Class.

disleksia dalam film taare zameen par


Hingga pada acara pembagian raport kedua orang tua Ishaan dibuat tak percaya dengan perkembangan Ishaan. Mereka sangat berterima kasih kepada sekolah asrama terutama pada guru seni, Nikumbh.


Pelajaran-Pelajaran Penting dari Film Taare Zameen Par 

Setelah semalam saya nonton film ini, tadi siang saya menontonnya lagi meski tak utuh. Menurut saya film ini sangat bagus. Dari segi akting aktor-aktornya, visual (openingnya sangat bagus dengan animasi yang lucu, menarik, dan khas anak-anak), hingga isi/cerita film itu sendiri.

Sebagai orang tua saya sangat banyak mengambil pelajaran dari film ini. Pesan-pesan moralnya sangat banyak dan layak diambil sebagai bahan evaluasi para orang tua juga para guru, juga bagi anak-anak. Orang tua disadarkan akan pentingnya perhatian dan kasih sayang kepada anak. Menyadari bahwa setiap anak itu unik, tak bisa dibanding-bandingkan dengan anak lain, dan punya bakat asli yang selayaknya dikembangkan.

Jika anak "bermasalah", coba cari dulu penyebabnya, agar tidak salah mengambil keputusan selanjutnya. Seperti masalah Ishaan, sebenarnya salah satu penyebabnya adalah karena kurang perhatian dan kasih sayang orang tua, sering dibentak dan diumpat oleh ayahnya. Tetapi malah disekolahkan di sekolah asrama yang disiplin. Akibatnya anak jadi tertekan dan akhirnya berontak. Untung saja ada guru Nikumbh yang menyelamatkannya.

"Perhatian sangat penting. Perhatian punya kekuatan untuk menyembuhkan, seperti salep untuk nyeri. Anak-anak membutuhkannya. Pelukan, ciuman penuh cinta, sekarang dan seterusnya. Untuk menunjukkan bahwa Anda peduli." - Ram Shankar Nikumbh
"Apakah istri Anda pernah membaca tentang Pulau Salomon di internet? Di Pulau Salomon, ketika pribumi akan membangun tempat tinggal di hutan tersebut, mereka tidak menebang pohonnya. Mereka hanya berkumpul di sekitar pohon dan berteriak, serta mengutuk dan mengumpat pohon tersebut. Dan dalam hitungan hari, pohon tersebut layu, dan mati dengan sendirinya." - Ram Shankar Nikumbh

Saya sendiri punya anak yang agak terlambat dalam membaca dan menulis. Si nomor tiga yang sekarang duduk di kelas TK B, belum bisa membaca dan menulis dengan baik. Dia juga mengalami kesulitan membaca dan menulis, tetapi tampaknya tidak separah Ishaan. Semoga saja, ya. Dari menonton film Taare Zameen Par ini saya jadi lebih paham bagaimana seharusnya mendidik anak-anak saya terutama si nomor tiga.

Oh ya, tadi malam saya juga sempat diskusi tipis-tipis sama si sulung mengenai film ini. Dan sedikit menasihati saya katakan bahwa dia harus menghargai semua teman, jangan pernah meremehkan teman yang kurang pandai, apalagi membully (merundung) mereka. Dia juga harus bisa menghargai adiknya yang agak lambat dalam belajar. Siapa tahu yang saat ini lambat belajarnya, di masa depan akan melesat prestasinya seperti tokoh-tokoh inovatif dunia.

Jangan pernah sombong jadi anak! Tetapi percaya diri pada kemampuan diri sendiri harus dimiliki.

Demikianlah sekilas tulisan tentang disleksia dan perhatian orangtua dalam film Taare Zameen Par. Oiya, ternyata pak suami hafal aktor-aktor India. Saat wajah Aamir Khan muncul pertama kali, dia sudah tahu siapa itu, hahaha.. Last, dari anak yang nobar di sekolah, ternyata emaknya juga jadi belajar lagi menjadi orang tua. Terima kasih ya, Nak! 💗 


****

Note: Foto-foto diambil dari Wikipedia dan YouTube Movie Flix India.


Artikel ini terpilih untuk dimasukkan dalam "Artikel Disleksia Terbaik Pilihan Twinkl 2023" dari penerbit bahan ajar pendidikan Twinkl.



6 comments

  1. Aku pasti mewek nonton film ini, kebanyakan film India yang aku tonton kish keluarga tuh selalu bikin nggak kuat. Banyak pesan yang sungguh bikin pengen nonton.

    ReplyDelete
  2. Aku udah nonton film ini sempat tayang ditelevisi juga seingetku. Bagus dan mengharu biru filmnya sampai bikin mewek

    ReplyDelete
  3. Sekolahnya keren nih, mengajak anak didiknya menonton film tentang disleksia. Ini bisa jadi pelajaran motivasi beberapa SKS bagi mahasiswa. Tapi memang perlu didampingi karena kalau membaca sinopsisnya, ada bagian2 kritis yang belum bisa dinalar anak. Takutnya kalau ditiru

    ReplyDelete
  4. So sweet banget ya pantesan aja anak2 diajak nonton ini. Memang kdg penyrmangat anak2 sekolah itu ada pada gurunya

    ReplyDelete
  5. Aamiir Khaaan..
    MashaAllah~

    Aku kagum sama India dengan Bollywoodnya yang selalu bisa menyentuh penonton. Aku always ketawa dan nangis dalam sekali tonton di film India. Soalnya kadang ya nge-bodor, kadang relate banget dengan dramatisasinya sehingga bikin penonton tersentuh.

    Rasanya aku pernah menulis 5 Film India Terbaik dan Film Taare Zameen Par ini termasuk di dalamnya.

    ReplyDelete
  6. Aku jarang nonton film India jugaaa haha. Seru banget nih anak2 diajakin sekolahnya nobar film berkualitas ya.. Amir Khan ini kyknya bbrp kali main film yang memgangkat isu pendidikan ya. Kali ini mengenai anak disleksia. Aku jafi pengen nonton filmnya juga hehe.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.