Main ke Air Terjun Sedudo Saat Hamil Tua


Sudah 13 tahun lamanya saya menikah dengan putra Nganjuk, namun baru sekali saya menikmati keindahan Air Terjun Sedudo yang terletak di kota angin ini. Dan ke sananya, saat saya sedang hamil tua anak kelima. Hemm.. Apakah saya kuat menjelajahi area air terjun tersebut hingga berada di bawahnya? Yuk, simak cerita saya 😊


wisata nganjuk air terjun sedudo


Cerita ke Sedudo ini sebenarnya terjadi pada bulan Mei 2022 lalu, tapi baru sempat saya tulis sekarang. Bulan Mei itu saya sedang hamil tua. Dan bulan Juni-nya, saya melahirkan anak kelima. Hehe. Alhamdulillah.

Jadi waktu itu kami sekeluarga mudik ke kampung suami di Nganjuk. Seperti biasa, kami berangkat pagi sekitar pukul 06.00. Namun kami yang biasanya lewat jalan biasa, kali itu lewat jalan tol Sidoarjo-Nganjuk.

Alhasil kami tiba lebih cepat di Nganjuk. Sekitar pukul 08.00, kami sudah keluar dari tol. Lalu kami cari-cari sarapan. Tapi kok sudah muter-muter belum ketemu yang sreg. Hehe. Akhirnya kami cuma beli batagor sama roti dan cemilan-cemilan di minimarket. Enggak ketemu menu nasi yang cocok 😀

Trus trus.. kami pikir kok masih pagi. Suami bilang, "Ke Sedudo sik, ta?" dan tentu saja saya dan anak-anak kompak jawab, "yuk yukk..!" 😀

Maklum, seperti yang saya singgung di awal, kami belum pernah ke air terjun Sedudo sebelumnya. Kami hanya beberapa kali ke air merambat Roro Kuning yang memang letaknya lebih dekat dari rumah suami. Kalau ke air terjun Sedudo, lebih jauh dan kata suami jalannya lebih menantang. Dan kata suami lagi, dulu saat suami ke sana (sebelum menikah), di sana banyak orang pacaran. Hahaha. Jadi kesan suami tentang Sedudo kurang menyenangkan.

Tapi suami ingin tahu, seperti apa Sedudo sekarang. Dia juga ingin mengenalkan ke saya dan anak-anak salah satu obyek wisata yang notabene paling populer di Nganjuk ini. 

Jadi kami pun langsung meluncur ke sana. Air terjun Sedudo ini terletak di Desa Ngaliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Dan FYI, Sedudo ini merupakan air terjun tertinggi di Nganjuk dan salah satu dari 10 air terjun tertinggi di Indonesia. Tinggi air terjun ini mencapai 105 meter, lho, dan berada di ketinggian 1.438 mdpl.

Dari kota Nganjuk kami terus ke arah selatan. Mulai dari jalanan lurus dengan view pepohonan yang agak jarang hingga jalanan yang berkelok-kelok dengan view hutan dan jurang. Iya, agak ngeri-ngeri sedap sih pas lewat di beberapa jalan. Banyak kelokan tajam dan jurang yang dalam. Bahkan mobil kami sempat berhenti sekitar dua detik di tanjakan. Hemm.. lumayan deg-degan, sih. Apalagi saat itu saya sedang hamil tua anak kelima, kan..

Eh tapi meski saya sedang hamil tua, saya enggak begitu khawatir atau gimana. Yah, demi anak-anak yang sudah antusias banget pengen lihat air terjun, saya ikut hepi saja. Hehe.

Lalu setelah melewati jalanan yang bikin deg-degan tapi juga indah, akhirnya kami sampai di depan pintu gerbang bertuliskan "Air Terjun Sedudo". Alhamdulillah.

Kami bayar tiket masuk yang lumayan murah seperti yang sempat saya foto ini..

tiket masuk air terjun sedudo

Kemudian kami masuk, cari tempat parkir yang letaknya agak jauh ke dalam dan dekat dengan air terjunnya. Jadi tempat parkirnya ini sudah deket banget dengan air terjunnya. Alhamdulillah.. jadi saya enggak perlu jalan terlalu jauh untuk sampai ke bawah air terjun. 

Tapi kami enggak langsung mendekati air terjun. Karena masih pagi, pengunjung juga belum begitu banyak, jadi kami bersantai dulu. Kami mampir di warung dekat tempat parkir. Kami ngemil jadah (ketan yang dihaluskan) goreng, tahu goreng, singkong goreng, dan minum teh anget. Alhamdulillah. Kami juga ke toilet dulu buat BAK dan ada anak yang ganti baju. FYI toilet di sini ada banyak dan cukup bersih, ya.

Setelah itu kami mulai jalan menuju air terjun. Ada banyak anak tangga yang harus kami turuni. Anak-anak tangga itu berbelok-belok dan sudah dibangun sedemikian rupa. Di depan air terjun ada tulisan "Sedudo" berwarna kuning terang, kemudian area sekitarnya juga sudah dibangun dengan baik. Banyak penjual makanan dengan tenda kecil dan warung-warung yang tertata rapi. 

Jadi menurut saya fasilitas di Sedudo ini sudah cukup bagus dan dikelola dengan baik. Pengunjung bisa nyaman jalan-jalan di sana atau menikmati air terjunnya. Anak-anak dan suami mendekat ke bawah air terjun dan main-main air di sana. Wuahhh.. mereka senang sekali 😀


air terjun sedudo nganjuk
foto di air terjun sedudo

Kami pun sempat menikmati beberapa camilan di sana, dari camilan sea food hingga nasi jagung yang murah meriah. Iya, sebungkus cuma enam ribu rupiah dengan isi lengkap dan fresh semua baik nasi jagungnya maupun sayur dan lauknya. Sedappp 😋

Setelah puas bermain air (fotonya jelek-jelek jadi enggak saya unggah di sini, hahaha..) dan menikmati beberapa jajanan, kami pun beranjak ke atas, ke tempat parkir. Dan.. masya Allah.. saya yang sedang hamil tua rasanya ngos-ngosan bangetttt saat menaiki anak-anak tangga. Saya sebentar-sebentar berhenti untuk mengatur napas. Tapi alhamdulillah akhirnya bisa sampai juga di tempat parkir dengan selamattt.. hihihi. Anak-anak pun lumayan kooperatif menunggu emaknya ini saat kecapekan 🥰

Oke, mungkin segitu dulu ya, temans, cerita saya tentang Air Terjun Sedudo Nganjuk. Kami puas main ke sana. Ternyata, kata suami, Sedudo yang sekarang sudah jauh lebih bagus. Pengunjungnya juga beragam, dari anak-anak, remaja, hingga ada pula saat itu nenek-nenek ikut mendekat ke air terjun. Saat kami pulang, pengunjung sudah lumayan ramai.

Oiya, video singkat Air Terjun Sedudo Nganjuk ada di reels berikut ini, ya:

4 comments

  1. Wuish selamat atas kelahiran anak ke lima ya mbak, seru banget itu jalan jalan ke air terjun

    ReplyDelete
  2. Mbaaa, alhamdulillah lancaarrr ora brojooolll pas nang sedudo yakk.
    Seger bgt pastinya ambience air terjun ituuu
    Aku jg mauuu cuss k sana

    ReplyDelete
  3. Masyaallah air terjunnya tinggi banget mbak dekaa. Aku juga nih, dari kapan pingin ke takengon dan sekarang dah mau lahiran belum kesampaian juga

    ReplyDelete
  4. Saya salut sekali Mbak. Perjalanan ke air terjun biasanya lebih licin dari biasanya. Tapi perjalanan ke sana memang menyenangkan dan ada kalanya kita perlu lebih "berani" menjajal sesuatu yang bagi orang lain bukan sesuatu yang lazim mereka lakukan. Dan itu memorable.
    Saya jadi pengen ceritain pengalaman naik ke Borobudur saat hamil kemarin....

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.