Biaya Persalinan Normal Pasien Umum di RS 'Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan


Mumpung masih fresh, kali ini saya ingin mencatatkan di sini tentang biaya persalinan normal pasien umum di RS 'Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, Sidoarjo. Untuk kenang-kenangan saja, dan siapa tahu juga bermanfaat buat teman-teman jika akan melakukan persalinan di sana atau sekadar sebagai bahan referensi saja 😊.


baby boy the fifth


Ya, beberapa hari yang lalu saya melakukan persalinan di rumah sakit yang lokasinya berada tak jauh dari rumah saya tersebut. Kalau naik sepeda motor atau mobil, kurang lebih hanya butuh waktu 15-20 menit ke sana. Dan inilah rumah sakit yang paling dekat dengan rumah saya.

Tapi, eits... beberapa hari yang lalu? Saya melakukan persalinan? Emm.. mungkin ada yang kaget, ya? Hihi. Iya, sih. Karena selama beberapa waktu terakhir ini hanya segelintir orang yang tahu tentang kehamilan saya. Iya, ini memang cerita tentang persalinan saya yang kelima, alias kelahiran anak ke-5 😀

Baca juga: Pengalaman Melahirkan Anak Keempat.


Sekilas tentang Kehamilan Anak Ke-5

Sebelumnya, saya ingin bercerita sedikit tentang kehamilan anak yang ke-5 ini, sebelum sampai pada informasi seperti pada judul tulisan ini. Hehe.

Bahwa, saya hampir tak pernah melakukan pemeriksaan kehamilan selama mengandung (hemm... jangan ditiru, ya!). Saya hanya melakukan tes USG (ultrasonography) sebanyak tiga kali. Pertama pada bulan April 2022, kemudian yang kedua pada bulan Mei 2022, dan yang ketiga pada bulan Juni 2022. USG pertama di sebuah klinik bersalin yang tak mengeluarkan foto hasil USG, kemudian yang kedua dan ketiga saya pindah ke klinik bersalin yang lain yang ada foto USG-nya.

Tiga kali USG, alhamdulillah diketahui bahwa kondisi janin baik. Posisi sudah benar (kepala di bagian bawah rahim), air ketuban cukup, janin aktif bergerak, dan lain-lain. Karena sudah mendekati HPL (Hari Perkiraan Lahir), saya dijadwalkan untuk tes USG lagi pada akhir Juni 2022. Dokter ingin memastikan kondisi janin dan apakah HPL sudah benar. Karena memang sejak awal saya lupa HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Ckckck...

Memang saya ndableg sekali pada kehamilan anak ke-5 ini. Sudahlah HPHT lupa, lalu enggak pernah periksa kehamilan sejak tahu saya positif hamil, dan tes USG pun pada waktu perut saya sudah lumayan besar. Jadi dokter tidak bisa memberikan tanggal HPL yang pasti (atau mendekati kebenaran). Kalau saya tes USG di trimester pertama, kemungkinan penentuan HPL akan lebih akurat meskipun saya lupa HPHT-nya. Kalau tes USG sudah di trimester kedua atau bahkan di trimester ketiga, memang sangat sulit menentukan HPL-nya secara tepat. Hemm..

Saya melakukan tes USG kedua dan ketiga di Klinik Bunda Tanggulangin, yang ditangani oleh dr. Riyanto. Pada tes USG kedua, dr. Riyanto menentukan HPL di tanggal 13 Juli 2022. Kemudian pada tes USG ketiga, beliau menentukan HPL di tanggal 12 Juli 2022.

Baca juga: Menentukan Hari Perkiraan Lahir dan Manfaatnya.


Menjelang Persalinan Anak Ke-5

Sebelum tiba jadwal tes USG ketiga yang saya sepakati bersama dr. Riyanto, pagi hari itu, tanggal 24 Juni 2022, saya merasakan hal yang tidak wajar. Kira-kira sejak sebelum Shubuh saya mendapati sedikit cairan bening yang keluar dari v*gina saya. Bukan air seni/kencing, tetapi cairan yang menetes tanpa bisa dicegah/dikendalikan seperti halnya air seni. Kemudian cairan ini menetes lagi beberapa menit kemudian. Sampai pukul 07.30, kalau tidak salah cairan ini keluar sebanyak 4 kali, sedikit-sedikit.

Saya tak bisa berhenti khawatir. Saya segera mengajak suami untuk memeriksakan kandungan ke Klinik Bunda, meskipun jadwal USG masih beberapa hari lagi. Saya takut yang keluar itu adalah air ketuban. Saya takut ketuban pecah lalu kandungan saya kehabisan air ketuban dan... bisa-bisa saya harus operasi! Ya Allah.. saya beneran takut kalau harus operasi (lagi). Batin saya.

Bersama suami dan si kecil nomor empat, pukul 08.00 saya meluncur ke Klinik Bunda. Saat itu pula beberapa kali perut saya terasa mulas. Saya pikir, jangan-jangan ini kontraksi beneran? Bukan braxton hicks alias kontraksi palsu? Jangan-jangan, saya mau lahiran hari ini?

Di Klinik Bunda saya ditanya-tanya dan diperiksa oleh bidan. Lalu berdasar keterangan yang saya berikan dan pemeriksaan luar yang dilakukan (pengukuran perut dll), bidan mengatakan bahwa cairan yang keluar itu kemungkinan memang air ketuban. Jengjeng..! 😟 

Saya disarankan melakukan persalinan di rumah sakit. Ini dikarenakan saya pernah punya riwayat operasi caesar pada persalinan anak pertama, kemudian selama persalinan anak kedua, ketiga, dan keempat semuanya dilakukan di rumah sakit (bukan ditangani bidan, meskipun ketiganya melalui persalinan normal).

Klinik Bunda tak berani menangani persalinan saya yang kelima ini, karena selain sedang tidak ada dokter kandungan yang jaga, juga karena selama ini persalinan saya selalu di rumah sakit. 

Saya bersama suami dan si kecil pun segera meluncur ke rumah sakit terdekat, yaitu RS 'Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan. Sampai di sana, saya segera memberikan rujukan dari Klinik Bunda. Lalu beberapa saat kemudian, saya sudah berada di ruang bersalin.


rs siti fatimah tulangan
RS 'Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan (sumber: https://rsasitifatimah.com/ ). 


Proses Persalinan Anak Ke-5

Saya masuk ruang bersalin kurang lebih pukul 09.30. Saat dilakukan pemeriksaan dalam, bidan mengatakan bahwa rahim saya sudah bukaan dua. Setelah itu, saya dibiarkan di ruang bersalin untuk menunggu pemeriksaan berikutnya (akan terus dilakukan observasi).

Selama di ruang bersalin, kontraksi yang saya rasakan semakin sering. Namun ketika dilakukan pemeriksaan lagi sekitar pukul 11.00, ternyata masih bukaan dua. Setelah itu, saya rasakan kontraksi semakin sering lagi. Puncaknya dimulai sekitar pukul 12.30, ketika suami dan si kecil masih pulang ke rumah untuk melakukan salat Jumat. Saya merintih sendirian di ruang bersalin, merasakan perut mulas yang luar biasa karena kontraksi yang semakin sering dan semakin aduhai rasanya.

Lalu entah pukul berapa, saya berteriak minta tolong pada beberapa bidan yang jaga di luar ruangan, karena saya merasakan "waktunya" telah tiba. Rasanya seperti mau BAB dan sakitnya luar biasa. Bidan melakukan pemeriksaan dan bilang, "Iya, sudah lengkap!" (bukaan sudah lengkap). 

Kemudian beberapa bidan dan (mungkin) dokter jaga itu menyiapkan peralatan dan memakai perlengkapan untuk menangani persalinan (pakaian khusus dan sarung tangan). Saya dipandu dan dibantu untuk mengejan dengan benar.

Dan... alhamdulillah wa Allahu Akbar! Akhirnya bayi saya terlahir dengan selamat pada pukul 13.50. Saya lihat bayi laki-laki yang terlahir dengan jalan normal itu langsung menangis saat keluar dari rahim saya. Alhamdulillah semua anggota tubuhnya lengkap tanpa cacat. Masya Allah.. bahagia sekali rasanya!

Baca juga: Biaya Persalinan Normal untuk Pasien Umum di RSI Arofah Mojosari.


Biaya Persalinan Normal Pasien Umum di RS 'Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan

RS 'Aisyah Siti Fatimah Tulangan ini rupanya termasuk rumah sakit yang pro-ASI. Setelah bayi saya lahir dan dibersihkan, si kecil itu langsung diberikan pada saya dan diletakkan di dada saya untuk dapat melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). Bayi putih bersih itupun tampak nyaman di dada saya ❤️

Setelah dua kali menyusui, latihan duduk, lalu makan sore dan kemudian BAK (Buang Air Kecil), saya diantar suster ke kamar rawat inap. 

Suami memilihkan fasilitas Kelas 1 untuk persalinan saya kali ini. Karena kami tak memiliki kartu BPJS, jadi kami adalah pasien umum yang akan membayar biaya persalinan itu dengan biaya sendiri

Di kamar rawat inap Kelas 1, ada dua bed yang tersedia. Namun rupanya saat itu bed satunya kosong, sehingga saya bisa leluasa menggunakan satu ruangan sendiri.

Fasilitas yang ada di kamar Kelas 1 ini adalah satu bed dewasa, satu bed bayi, satu lemari yang merangkap meja, satu kamar mandi (untuk dua pasien), satu AC, satu televisi, satu kursi untuk penjaga, wastafel, dan tempat sampah.


biaya persalinan normal rs siti fatimah tulangan

Saya menginap selama semalam di rumah sakit ini. Tanggal 25 Juni 2022 siang, saya sudah check out karena kondisi saya maupun bayi sudah dinyatakan sehat dan boleh pulang.

Total biaya persalinan yang harus kami bayar adalah Rp.4.496.000,- seperti yang tercantum pada foto dua kuitansi di atas.

Itulah sedikit gambaran tentang biaya persalinan secara normal untuk pasien umum Kelas 1 di RS 'Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, Sidoarjo. Mungkin pasien lain bisa jadi lebih banyak atau lebih sedikit biayanya, meski sama-sama persalinan normal, pasien umum, dan Kelas 1. Tentunya semua juga tergantung pada kebutuhan masing-masing pasien (obat dan lain-lain).

Ya, demikianlah temans, sekelumit cerita persalinan saya yang kelima dan tentang biaya persalinan normal pasien umum di RS 'Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan. Alhamdulillah semua berjalan lancar, saya dan bayi saya sehat dan selamat. Semoga saya dan suami bisa menjaga amanah itu dengan sebaik-baiknya. Aamiin ❤️



4 comments

  1. Membaca cerita tentang persalinan memang selalu menarik deh. Suka banget baca cerita mbak Dyah. Saya termasuk yang gak tahu nih kalau mbak Dyah lagi hamil. Selamat ya mbak. Luar biasa sekali bisa langsung jadi cerita di blog nih. Semoga sehat selalu bunda dan bayinya.

    ReplyDelete
  2. Selamat atas kelahirannya yah mbak, Smoga apa yang di harapkan ke anaknya dapat terwujud... Amiiin, btw itu proses persalinannya tentang adminsitrasi termasuk mudah yah

    ReplyDelete
  3. itu biaya dengan harga wajar
    saudaraku yang juga nggak pake bpjs, ya biaya persalinannya sekitar 3 jutaan
    Alhamdulillah nggak besar-besar banget

    ReplyDelete
  4. Masyaallah tabarakallah, jadi ikut tegang pas baca kisahnya, saya memang uda lama tidak merasakan vibes persalinan. Semoga jadi anak soleh dan berbakti kepada orang tua. Pelengkap kebahagiaan keluarga.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.