Menentukan Hari Perkiraan Lahir dan Manfaatnya


http://www.dekamuslim.com/2016/02/menentukan-hari-perkiraan-lahir-dan.html



Menentukan Hari Perkiraan Lahir dan Manfaatnya. “Begini, Bu. Kemarin waktu pulang kampung saya muntah-muntah terus, saya mabuk naik mobil. Saya pikir saya memang orangnya kadang mabuk kalau naik mobil atau bus, jadi ya wajar lah. Tapi beberapa hari terakhir ini badan saya lemes, agak panas, trus males mau ngapa-ngapain. Terus saya hubung-hubungkan dengan mabuk waktu pulkam itu. Saya jadi mikir, apa saya hamil? Terus saya cek pakai test pack, dan ternyata hasilnya positif.” Saya memulai cerita waktu memeriksakan diri ke bidan. 

“Wah, selamat, yaa…,” kata bu bidan. 
“Tapi selama ini haid saya enggak teratur, Bu. Dan saya juga lupa kapan tanggal haid terakhir.” Saya tahu data tanggal itu diperlukan untuk mengetahui usia kehamilan dan HPL (Hari Perkiraan Lahir) si kecil nantinya. 

“Hehe… Begitu, ya. Ya sudah, saya catat dulu data yang lain-lainnya.” Bu bidan lalu “menginterview” saya tentang data diri, riwayat persalinan, hingga berat badan. Lalu memeriksa tensi darah dan memeriksa kandungan. 
“Karena Ibu lupa tanggal terakhir haid, saya belum bisa mengetahui usia kehamilan dan menentukan HPL-nya. Untuk mengetahuinya secara lebih akurat, saya sarankan Ibu segera melakukan tes USG di trimester pertama ini. Lebih cepat lebih baik.” 

Ooh… jadi begitu, ya, cara mengetahui usia kehamilan dan HPL jika kita lupa tanggal terakhir haid. Kata bu bidan, sebaiknya memang melakukan tes USG (ultrasonography) di trimester pertama, karena USG pada masa ini mempunyai tingkat akurasi ketepatan perkiraan lahir yang tinggi. Sebaiknya di minggu-minggu awal kehamilan. 

Kalau biasanya, untuk mengetahui usia kehamilan dan HPL, kan, berdasarkan data Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Dan untuk menentukan HPL, biasanya bidan atau dokter kandungan akan menggunakan Rumus Neagle dalam menghitungnya. 

Rumus Neagle = (Tanggal + 7), (Bulan - 3), (Tahun + 1) 

Seperti pada contoh gambar di atas. Misal HPHT saya tanggal 01 Oktober 2015, maka perkiraan kelahiran adalah (1+7), (10-3) dan (2015+1), dengan hasil: 8, 7 dan 2016. Artinya HPL dari kehamilan saya diprediksi pada tanggal 8 bulan 7 tahun 2016 atau 08 Juli 2016. 

Namun rumus tersebut hanya berlaku untuk wanita yang mengalami haid teratur diantara 28-30 hari. Perkiraan persalinan ini seringkali meleset, hanya sekitar 5% yang lahir sesuai dengan perhitungan ini. Maka untuk membantu dalam memprediksi perhitungan pada wanita dilakukan daur haid pendek dan daur haid panjang dengan pertambahan dan pengurangan 7 hari dari prediksi. 

Nah, karena saya lupa HPHT-nya, maka tes USG sebagai jalan keluarnya untuk mengetahui usia kehamilan dan HPL. Sebenarnya ada cara lain, seperti menggunakan detak jantung janin, tinggi puncak rahim, menggunakan dua jari tangan, menggunakan kalender dan juga gerakan janin. Tetapi dengan memakai USG hasilnya akan lebih akurat daripada cara lain. 

Manfaat Mengetahui Usia Kehamilan dan Hari Perkiraan Lahir 
Setiap ibu yang hamil pasti pengin, dong, mengetahui usia kehamilannya juga HPL si bebinya. Hal ini memang penting diketahui untuk memantau perkembangan janin. Misalnya dalam hal pemeriksaan lanjutan, pemberian tindakan oleh dokter kandungan atau bidan, dan menentukan HPL. Ibu pun bisa melakukan stimulasi-stimulasi pada janin seperti kapan waktunya mengelus-elus kandungan, mengajak bicara janin, memperdengarkan suara-suara, dan lain-lain. 

Jadi sebenarnya apa saja, sih, manfaat dari mengetahui usia kehamilan dan HPL? Nah, berikut ini manfaatnya: 
  • Untuk memonitor tumbuh kembang janin secara lebih akurat setiap minggunya. 
  • Untuk menentukan pemeriksaan lanjutan atau tindakan medis tertentu yang dilakukan oleh dokter kandungan atau bidan, misalnya pemberian vitamin, tes Hb ibu, dll. 
  • Agar kesiapan fisik, mental dan finansial dalam menyambut kelahiran bayi lebih tertata. 
  • Agar ibu dan keluarga bisa fokus pada persalinan saat mendekati HPL. Seperti melengkapi keperluan untuk bersalin, memesan kamar bersalin, mengajukan cuti persalinan bagi ibu bekerja, menyiapkan barang bawaan untuk bersalin, dll. 
  • Dapat melakukan percepatan persalinan berupa induksi kimia atau mekanik, bila sudah 2 minggu lewat HPL, atau terdapat tanda-tanda komplikasi dan gawat janin akibat kehamilan lewat bulan. Seperti pengapuran plasenta, kerusakan plasenta, air ketuban berubah warna menjadi hijau dan pekat akibat bercampur kotoran bayi, dll. 

Nah, itu tadi cara mengetahui usia kehamilan dan juga menentukan hari perkiraan lahir dan manfaatnya. Jadi ibu-ibu yang sedang atau ingin hamil, mengetahui usia kandungan dan HPL memang penting, ya. Jangan diabaikan :). 



Referensi: 
  • Majalah Ayahbunda
  • http://bidanku.com/cara-menghitung-kelahiran-bayi 


11 comments

  1. kalo HPHT 10 januari 2016, pake rumus di atas, lahirnya jadi 17 November 2017 mb

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dapetnya November (bulan 11) dari mana ya, Pak?
      Kalau saya ngitungnya gini:
      karena Januari (bulan 1) maka ngambil 12 (setahun sebelumnya) sebagai pengurang, jadi dapetnya 9 (12-3) = bulan September.
      Trus karena sudah diambil satu tahun (12 bulan) jadi tahunnya (2015+1) = 2016.
      Jadi HPL-nya: 17 September 2016.
      Tapi itu perkiraan saya aja, sih. Ngitungnya inget pelajaran matematika di sekolah dulu :D

      Delete
  2. nah penting nih, jd gk hanya ngandelin usg ya mbak, tp qt jg bs ngitung sndiri. sip tengkiu yak

    ReplyDelete
  3. Nah klo september salah juga dong,
    Kalo Oktober >> 10-3 = juli
    November >> 11-3 = agustus
    Desember >> 12-3 = september
    Januari berarti jatuh di Oktober.

    maaf iseng aja :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waduh, Pak... saya gagal paham sama logika njenengan :)
      Itu di atas saya ngambil 12 bukan karena 12 itu Desember, tapi jumlah bulan dalam satu tahun sebelumnya (sebagai pengurangnya).
      Jadi kalau HPHT-nya Januari bukan berarti diurutkan dari penghitungan Bapak di atas (karena HPHT Desember jatuhnya September, jadi HPHT Januari jatuhnya Oktober?).
      Tapi tetep masukkan ke rumusnya, seperti hitungan saya di atas itu.

      Eh, daripada ribut, mending kita tanya dokter kandungan atau bidan aja, yuk. Hehehe...

      Delete
    2. Duh.. Maaf Pak saya salah ngitung, tuh. Hihi... Kok saya lupa nambahin 1 (bulan 1). Jadinya bener (12+1)-3, dapetnya 10 atau bulan Oktober. Iya, kayaknya bener bulan 10 (Oktober) HPL-nya.
      Maaf maaf.... :)

      Btw saya kok jadi ngitung banget ini :D

      Delete
    3. ini yang hamil siapa yang ribut siapa yah hehehe

      Delete
  4. Oh, jadi bagi yang lupa tanggal pertama haid terakhir, bisa diketahui dengan USG, ya, mba? Soalnya banyak juga ibu2 yang lupa nyatet atau mengingat HPHTnya. :) TFS, Mbak.

    ReplyDelete
  5. aku jg baca ttg hpl. dl mah nggsk ngerti ilmu tmbh2 hannya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.