Apa yang Dipelajari Anak-anak ICP Kelas 1 SD?



Apa yang Dipelajari Anak-anak ICP Kelas 1 SD? 
Seperti yang pernah saya tulis di blog ini beberapa waktu yang lalu, anak sulung saya saat ini sedang belajar di Kelas 1 SD. Si sulung Faiq saya masukkan ke kelas ICP (International Class Program) setelah melalui berbagai pertimbangan sebelumnya. Salah satunya, karena kami (saya dan suami) merasa bahwa kecakapan dalam berbahasa Inggris sangat diperlukan di era globalisasi seperti sekarang ini.


Tampaknya, bapak direktur yayasan beserta jajaran guru di SDIT tempat anak saya belajar punya semangat yang luar biasa untuk memajukan kualitas sekolah. Meski SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) itu letaknya di tengah desa, dengan bangunan yang enggak bisa dibilang bagus (hehe..), dan tentu saja dengan fasilitas yang serba minim, tapi peningkatan kualitas sekolah dari sisi "konten" saya lihat selalu dilakukan. Salah satunya dengan adanya kelas ICP ini sejak beberapa tahun yang lalu.

Kadang saya kasihan melihat anak saya, enggak bisa bersekolah di gedung yang bagus, seragam sekolah hampir tiap hari kotor karena sebagian besar halaman sekolah dibiarkan berupa tanah tanpa paving, atau enggak ada perpustakaan khusus yang luas untuk membaca-baca buku. Tapi... toh saya juga belum mampu seandainya menyekolahkan dia di sekolah favorit yang mahal semacam Al-Ahzar atau Al-Hikmah. Hehehe.. Mahal, Sayang!


Faiq (anak cowok jongkok paling depan) bersama teman-temannya di halaman sekolah.

Jadi, saya cukup senang bisa menyekolahkan anak saya di SDIT itu. Dengan biaya yang tak terlalu mahal, insya Allah kualitas pendidikan tetap bisa didapatkan. Tentu saja dengan catatan, kami selaku orang tua harus ikut bersinergi mewujudkan cita-cita bersama: anak yang pintar dan berakhlak mulia. Dengan karakter SMART (Shalih, Muslih, Amanah, Ramah, dan Terampil) seperti tagline yang selalu digaungkan oleh SDIT tersebut. Aamiin. 

Ya, bersinergi untuk saling "menambal" kekurangan di sana-sini. Misalnya, kami harus membiasakan budaya membaca di rumah karena di sekolah fasilitas perpustakaan masih kurang. Atau, kami harus terus mendampingi anak belajar, karena materi-materi pelajaran yang harus diselesaikan sedangkan guru tak bisa jika harus menghandle semuanya sendiri karena keterbatasan waktu. Dan lain-lain.

Kembali lagi tentang kelas ICP. Kelas ini memang dikhususkan untuk para siswa yang berminat (dan tentu saja atas motivasi orang tuanya) untuk mempelajari Bahasa Inggris secara lebih mendalam dan mulai sejak dini. Sekolah menyadari, bahwa kebutuhan dan kecakapan berbahasa Inggris sangat diperlukan saat ini, di era globalisasi. Sebagai seorang muslim, penguasaan bahasa Inggris juga sangat diperlukan agar tak terringgal dengan perkembangan dunia yang mengglobal. Tentu saja, muslim yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan plus bisa berbahasa internasional akan mampu bersaing secara global. Aamiin.

Tapi tenang, meski fokus dalam mempelajari bahasa Inggris, sebagai SDIT sekolah anak saya ini juga tetap memberikan pelajaran Bahasa Arab yang enggak kalah porsinya dengan Bahasa Inggris. Jadi, insya Allah anak-anak akan mampu berbahasa Inggris dan Arab sekaligus.

Alhamdulillah, satu semester telah terlewati di kelas 1 ini. Untuk Kelas 1 ICP, mata pelajaran yang harus dipelajari selama setahun (termasuk di dalamnya muatan lokal) adalah sebagai berikut:
  • Bahasa Indonesia 
  • Bahasa Inggris 
  • Matematika 
  • IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
  • IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
  • PKN (Pendidikan Kewarganegaraan)
  • Pendidikan Agama Islam (Fiqih dan Aqidah)
  • Bahasa Arab
  • Seni Budaya dan Keterampilan
  • Pendidikan Olahraga
  • BTQ (Baca Tulis Al-Quran)
  • TIK (Teknologi Informasi Komputer)
Mata pelajaran di atas sama dengan Kelas 1 Reguler. Nah, khusus ICP, mata pelajaran tambahan yang dipelajari adalah:
  • Mathematic 
  • Science 
  • English


Sebagian buku pelajaran Kelas 1 ICP.

Eh, kita intip dikit, yuk, materi yang ada di dalam buku-buku pelajaran anak saya :)


Isi buku PKN dan Bahasa Inggris reguler.
Isi buku English (ICP).
Isi buku Mathematic (ICP).

Sebelumnya saya enggak membayangkan kalau mata pelajarannya sebanyak itu. Tapi, ya, dulu saya enggak pakai mikir detail, sih. Semua mata pelajaran itu, kan, memang mata pelajaran dasar, ya. Jadi kalau dipikir ulang, memang sudah porsinya, sih. Ya, kalau dibandingka dengan mata pelajaran kelas 1 SD sepuluh-dua puluh tahun yang lalu (sekolah emaknya maksudnya, haha.. ) ya beda jauh memang. Dulu IPA dan IPS seingat saya mulai diberikan di kelas 3 SD. Sekarang kalau mau membandingkan, ya, bandingkan dengan sekolah lain. Ya, nggak? Hehe.

Saya juga kadang agak kaget (hingga kaget beneran) dengan materi pelajaran yang tersaji dalam buku-buku paket. "Hah? Kelas satu SD sudah belajar kayak gini?" Tapi kemudian sedikit maklum, karena ternyata Faiq cukup memahami materi-materi yang ada. Yang masih agak kesulitan, ya, tentu saja materi-materi ICP. Karena berbahasa Inggris semua, dan seringkali masih harus mikir mengenai isinya. Seperti Science dan Mathematic, harus mempelajari kedua ilmu itu (yang enggak semuanya mudah), dalam bahasa Inggris pula.

Oh ya, kemarin waktu liburan akhir Semester 1, ustadzahnya ngasih tugas liburan, dong... hehe. Hampir semua mata pelajaran ada homework-nya. Nah, saat mengerjakan tugas English, saya dibuat terheran-heran dengan materi English grade 1 tersebut. Ada soal seperti dalam gambar berikut ini, nih:



Hah? Apa bener seperti itu jawaban yang harus saya berikan? Faiq tentu saja belum bisa memberikan jawaban, sehingga saya yang harus memberikan jawaban sekaligus memberikan pengetahuan baru baginya. Lha memang di sekolah belum dipelajari materi itu. Setelah saya tanyakan kepada ustadzahnya melalui grup WA, ternyata memang seperti itu jawaban yang diinginkan.

What?! Saya dulu mulai belajar tenses, ya, kelas 1 SMP. Hihihi. Kata ustadzahnya, untuk pelajaran English ICP kelas 1 SD, tenses yang harus dikuasai memang 3 tenses tersebut, yaitu Simple Present Tense, Simple Past Tense, dan Present Continuous Tense. Wow... Perkembangan pendidikan di Indonesia berjalan begitu cepat rupanya ðŸ˜Š.

Kalau sudah seperti ini, orang tua harus berusaha mengimbangi pelajaran-pelajaran anaknya di sekolah. Kalau tidak mampu, ya, mungkin anak harus ikut les di luar jam belajar sekolah. Kalau saya sendiri, enggak pengin, sih, anak saya les di luar. Soalnya pengin ngirit (hahaha...) dan pengin selalu tahu perkembangan pelajaran di sekolah anak saya (ini yang paling penting). Saya juga enggak mau rugi, dong. Saya sekalian mau ikut belajar kembali bersama anak saya. Biar makin pinter! Hehe. Saya juga merasa perlu meng-upgrade berbagai pengetahuan plus kemampuan berbahasa Inggris. Makanya saat ini saya juga ikut kursus bahasa Inggris online segala. Demi anak (dan diri sendiri juga, sih) ðŸ˜Š.


Sebenarnya dalam hati kecil saya kadang bertanya, anak saya terbebani enggak, ya, dengan pelajaran yang seabrek-abrek gitu di kelas 1? Saya sering membanding-bandingkan dengan masa sekolah saya dulu. Dulu, di kelas 1 SD saya baru belajar membaca "ini budi ini wati", tapi sekarang...

Tapi kembali lagi saya ingat, saya sudah penuh pertimbangan ketika memasukkannya di SD saat usianya 7 tahun 3 bulan, dan memilih kelas ICP. Usia itu (sependek pengetahuan saya) adalah usia yang sudah matang bagi anak untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Bukan usia bermain-main lagi. Dan saya lihat, semakin ke sini Faiq memang semakin bisa disiplin belajar. Salah satu indikasinya, dia hampir selalu ingat PR yang diberikan gurunya, lalu mengerjakannya. Dan alhamdulillah, dia termasuk satu dari tiga siswa di kelasnya yang dibilang ustadzahnya "unggul". Dalam arti, dia termasuk yang paling gampang menerima pelajaran dan mengerjakan tugas-tugas dengan cepat.

Ya, kembali lagi, bismillah... semoga dia lancar menuntut ilmu di ICP, dan mentalnya enggak terbebani. Belajar dengan riang, dan memahami setiap pelajaran yang diterimanya. Aamiin.


Demikianlah secuil cerita tentang hal-hal yang dipelajari anak saya sebagai murid ICP Kelas 1 SD. Teman-teman punya putra/putri atau saudara yang masuk di kelas ICP juga? Atau ada yang mengajar di kelas ICP? Sharing, dong, Apa yang Dipelajari Anak-anak ICP Kelas 1 SD?



25 comments

  1. Faiq makin cakep yaaa...pinter lagi...plus sholeh

    ReplyDelete
  2. wow kelas 1 sudah belajar tenses? saya sampai sekarang aja nggak hapal sama si tenses ini. duh kadang ngeri juga ya, mbak sama kurikulum sekarang.

    ReplyDelete
  3. Serius mbaaa Dii anak sd sekarang udah belajar tenses... Yaampun 🙈 moga anak2 kuat ya mbaa. Anak aku blum sd sih mba, tapi aku geleng2 lihat Mata pelajarannya anak skrg

    ReplyDelete
  4. Semoga berkah ya, Faiq...
    Aku juga teringat ini Budi ini Wati, mbak... 😂 Betapa dulu sederhana pelajarannya. Zaman now kelas 1 SD sudah merambah tenses.

    ReplyDelete
  5. Buset anak kelas 1 SD pelajaran kaya gini..
    Hahaha aku jaman dahulu kayanya belajar baca tuliss
    Emang yah jaman berubah

    ReplyDelete
  6. Wah ngeru juga pelajaran anak SD kelas 1 jaman nowwww..
    Jaman aku SD kayanya brlajar baca dan bermain aja kerjanyaa wakakakakka

    ReplyDelete
  7. Masyaallah, cita-cita orang tua zaman now yg ketche badai. Semoga tercapai mbak, aamiin. Aku juga mau ah nyekolahin anak ke tempat yg bagus seperti anak mbak

    ReplyDelete
  8. Kalo yang saya liat dari anak-anaknya teman saya, selain english, kelebihan kelas ICP ini bisa membuat anak jadi lebih pede untuk speaking mengutarakan pendapat. Jadi nggak text book banget gitu.

    ReplyDelete
  9. Anak jmn skrg materi pelajarannya emang berat ya mbak? Mana harus udah bisa nulis dan baca kalau mau masuk sd. Pdhl dulu nulis itu baru aku pelajari di sd

    ReplyDelete
  10. Keren mba mata pelajarannya, aku juga nanti tertarik buat masukin anak aku ke sdit gitu,tp masih lama bgt,nikah aja blm..hhe
    Bner tadi kata mas yos biasanya kalo yg kelas internasional gitu lebih mengarahkan anak biar pede ngomong didepan orang banyak. Kalo aku dulu,namanya sekolah didesa,dsruh baca pidato aja malu, deg2an.
    Semoga jadi anak yg soleh dan cerdas ya faiq.

    ReplyDelete
  11. Saya juga sempat kaget dengan kurikulum anak sekarang, Mbak. Jangankan dibandingkan dengan zaman emaknya dulu, dibandingkan dengan kurikulum kakaknya saja, sudah beda. Apa yang dipelajari kakaknya di kelas 6, sudah dipelajari adiknya di kelas 3, terasa lebih cepat.
    Kadang saya juga ngerasa kasian, juga.
    Kurikulum yang terus berubah, anak-anak kita yang dijadikan percobaan...hiks.

    ReplyDelete
  12. Wah banyak juga ya maata pelajarannya.
    Apa sanggup Faiq nya? Kan secara dia kan masih anak-anak.

    Apalagi, mata pelajaran dari kelas 1 sebegitu banyaknya.

    ReplyDelete
  13. semangat Faiq.... :) Kalo anak saya sklhnya di SD negeri mba, sorenya madrasah :)

    ReplyDelete
  14. Sy tahn ini jg masukin anak ke SDIT
    Tp blm tahu ni di skulnya ada ICP
    Klu ada pengin jg masukin soalnya anak sy minat banget dgn english
    Kadang sehari hari dia english dgn sy meski msh nyampur
    Awalnya kaget...ternyata dia belajar dr film kartun dan youtube

    ReplyDelete
  15. Saya mendukung sekolah yang menerapkan ICP seperti ini. Saat anak2 menurut saya adalah waktu yang tepat untuk belajar banyak hal. Otak manusia itu hebat kok, tinggal kemauan saja lagi yang membedakan seseorang bisa menyerap atau tidaknya.

    ReplyDelete
  16. Wah, saya mendukung banget nih mba. Biar nanti otaknya seimbang, tidak oleng sebelah. Hehehhe.

    ReplyDelete
  17. Salut dengan kemampyan belajar anak zan sekarang yang luar biasa padat ditambah lagi dengan muatan lokal dan ekstrakurikuler. Tuntutan zaman memamng mau tidak mau dan tak dapat dihindari orang tua. Mesti pandai pandai mengarahkan supaya ngga bosan dan lelah ya Bun

    ReplyDelete
  18. IPA, IPS, terus bahasa inggrisnya udah seperti itu.

    Di satu sisi, bagus ya untuk perkembangan anak di zaman sekarang, tapi di sisi lain, kasian gak sih anak seusia itu udah dikasih 'beban' sedemikian.

    Itu yang jadi pikiran beberapa waktu terakhir ketika dua-tiga tahun kedepan harus sekolahin anak.

    Hehe, gimana, Mbak?

    ReplyDelete
  19. Di keluargaku blm ada yg masuk SDIT
    Rata2 SD atau kalau mau jauhan dikit ya MI. Apa pun sekolahnya, ortu kudu mikirin baiknya gimana. Kalau udah fix di SDIT atau kelas yg ada internasionalnya, lihat anak mampu atau gak. Terus ortu jg kudu ngimbangi dg ikut belajar biar kalau ada kesulitan si anak bs bertanya

    ReplyDelete
  20. Sejatinya gak ada sekolah yang sempurna.
    Karena standart masing-masing keluarga tentu berbeda.

    Yang ideal yaa..homeschooling.

    Salut banget pelajarannya..
    Ini masih kelas 1...besok-besok ceritain lagi yaa, mba..😘😘

    ReplyDelete
  21. Wah keren ya anak-anak zaman sekarang, kelas 1 SD udah belajar tenses. .aku dulu belajar tenses kelas 3 SD apa. Tapi nanti pun kalau aku punya anak juga pengen sekolahin di international class :")

    ReplyDelete
  22. ya allah serius pelajarannya begitu? saya jadi tambah yakin anak saya masuk SD nya nunggu 7tahun lebih gapapa deh. makasih Mbak informasinya. Aku belum survei sih ICP ini ada nggak di SDIT di jogja

    ReplyDelete
  23. Kasih materi sedari kecil biar gedenya bisa melanjutkan kembali pelajaran tersebut dan sudah khawatam dgn materi materi tersebut.

    Bagus juga sih metodenya untuk si anak

    ReplyDelete
  24. Bagus dimasukin sdit..ga cuma ilmu umum tapi juga agama....
    Anak jadi lebih mengetahui dasar agama..

    ReplyDelete
  25. Kerenn artikelnya, bermanfaat banget..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.