Ketika Anak SD Suka Nonton Sinetron Indonesia Era 90-an


http://www.dekamuslim.com/2017/04/ketika-anak-sd-suka-nonton-sinetron.html



Saat saya masih kecil yaitu usia balita hingga SD, keluarga kami belum mempunyai televisi (tivi). Jadi biasanya saya menonton tivi di rumah tetangga, yaitu rumah teman saya. Saya dan teman saya pun hanya akan menonton tivi di waktu-waktu tertentu saja, yaitu di acara-acara yang kami sukai dan di jam-jam yang diizinkan orang tua kami. Acara-acara tivi yang kami sukai waktu itu diantaranya Return of The Condor Heroes, Renegade, MacGyver, sampai beberapa sinetron. Hihihi. 

Acara kesukaannya gado-gado, ya. Dari drama asal negeri Jepang, Amerika, hingga sinetron dalam negeri. Oh ya, hampir semua acara tivi kesukaan kami tersebut ada di jam malam. Karena di siang hari, kami lebih suka bermain outdoor. Masa kecil yang berbeda dengan masa kecil anak-anak zaman sekarang, ya :). 

Nah, ngomongin soal sinetron, ada beberapa sinetron yang kami sukai saat itu. Di era tahun 1990-an itu, memang ada beberapa sinetron yang menjadi primadona, setidaknya di kampung saya :). Sebut saja Tersanjung, Tersayang, Cinta Fitri, Karmila, Si Doel Anak Sekolahan, Keluarga Cemara, dan lain-lain. Trus, sinetron favorit kami (saya dan teman saya), apa, dong? Seingat saya, ada 3 sinetron terfavorit bagi kami. Nah, ini dia 3 sinetron Indonesia terfavorit kami di era 90-an:


Karmila
Jangan kaget, ya, saat itu kami masih SD (kalau enggak salah kelas 4-5 SD), tapi kami sangat suka dengan sinetron Karmila! Ya, ini sinetron tema percintaan, sih :D. Sebelum sinetron itu tayang, kan ada tuh, iklan-iklannya. Kami sudah enggak sabar, tuh, nunggu tayangan perdananya. Kami tertarik karena pemainnya ada Paramitha Rusady (aktris utama), kemudian ada Atalarik Syah dan Teddy Syah (2 aktor utama) yang menurut kami sangat-sangat ganteng. Hihihi. 

Credit

Lalu saat pertama kali tayang, kami dibuat puas oleh akting mereka. Di mata kami, mereka sangat sempurna berakting. Dan, kami berdua justru sama-sama paling suka dengan Teddy yang berperan sebagai Feisal, tokoh antagonis di sinetron itu. Hebat, ya, kami justru suka dengan si antagonis. Akting Teddy begitu memukau kami *halah*. Dan bisa ditebak, selanjutnya, kami pun hampir tak pernah ketinggalan tiap episodenya :).

By the way, apa sih keistimewaan atau inspirasi dari sinetron itu buat kami? 
Oke, tema sinetron itu tentang percintaan. Ceritanya Karmila (Paramitha Rusady) yang jatuh cinta dengan Edo (Atalarik Syah) diperkosa oleh Feisal (Teddy Syah). Lalu Feisal yang aslinya bad boy itu mau bertanggung jawab untuk menikahi Karmila. Singkat cerita, setelah menikah dengan Karmila, sifat Feisal berubah sama sekali. Dia menjadi suami dan ayah yang sangat bertanggung jawab pada Karmila dan anaknya.

Jujur, saat itu kami tak begitu tertarik dengan istilah perkosaan, adegan sepasang kekasih, dan semacamnya. Tiap hari yang kami bahas adalah tentang akting Feisal, Edo, dan Karmila. Kami hafal sekali mimik mukanya, nada bicaranya, atau tingkah Feisal yang kadang bikin gemes. Lalu akting mereka kami tirukan. Hihihi. 
Beda mungkin, ya, dengan anak sekarang. Dengar istilah perkosaan, mungkin langsung "menginterogasi" ibunya atau orang-orang dewasa di sekitarnya :).

Jadi kalau ditanya inspirasi dari sinetron Karmila ini apa, saya hanya bisa jawab, bahwa setiap orang bisa berubah, menjadi baik atau buruk. Orang dengan masa lalu buruk tetapi sekarang telah berubah menjadi baik, semestinya jangan diungkit-ungkit lagi masa lalunya.

Sudah itu saja, selebihnya, ya, kami suka saja dengan sinetron itu :).


Si Doel Anak Sekolahan
Pasti semua orang Indonesia tahu lah, ya, dengan sinetron yang satu ini. Sinetron dengan bintang utama Rano Karno (yang sekaligus sebagai produsernya) sebagai pemeran Si Doel, dan mengangkat kehidupan masyarakat Jakarta (Betawi) ini memang famous banget. Tiap sinetron ini mau tayang, rumah tetangga saya sudah penuh. Mereka yang enggak punya tivi (seperti saya) ngumpul di sini, mau nonton Si Doel bareng-bareng! Seru...!!

Credit

Saya dan teman saya termasuk yang suka dengan sinetron ini, dong. Pertama kami suka dengan lagu latar (back song)-nya, kedua suka adegan atau dialog lucu yang sering banget mewarnai sinetron ini, trus yang ketiga kelihatan tradisional banget. Iya, sinetron ini memang mengangkat nilai-nilai tradisional di tengah kemajuan zaman. Gambaran masyarakat Betawi kental banget terlihat dalam hampir setiap adegan, sekalipun itu lagi di kantor. 

Sinetron dengan tema keluarga dan dibumbui dengan percintaan ini sederhana, tapi sangat menghibur. Persoalan-persoalan keseharian diangkat dengan apik. Jadi enggak heran kalau kami selalu menunggu kehadiran Si Doel dengan kesegaran ceritanya. Kalau bicara inspirasi, saya bilang sinetron ini inspiratif banget, sih. Mulai dari perjuangan hidup, mempertahankan nilai-nilai budaya, hormat pada orang tua, dan lain-lain. 

Kalau buat saya pribadi, sih, perjuangan Si Doel dalam memperbaiki nasib hidupnya sendiri dan keluarganya itu sangat menginspirasi


Keluarga Cemara
Sinetron yang satu ini istimewa. Pertama karena kami sekeluarga sudah punya tivi saat nonton sinetron ini (hihihi... saat itu saya sudah kelas 6 kalau tidak salah), kedua karena sinetron ini memang sinetron tema keluarga banget. Bisa dibilang ini sinetron yang paling ideal untuk ditonton sekeluarga selama ini. Kami sekeluarga sering banget nonton sinetron ini bersama-sama.

Credit

Kenapa ideal?
Sinetron dengan pemeran utama Adi Kurdi (sebagai Abah), Novia Kolopaking (sebagai Emak), dan ketiga anaknya Euis, Agis, dan Ara ini mengusung kehidupan sederhana sebuah keluarga. Di sinetron ini enggak ada cerita hidup mewah, konflik yang terlalu dibuat-buat, atau intrik-intrik seperti di sinetron kebanyakan yang lain. Tapi, yang lebih ditonjolkan adalah nilai-nilai kehidupan yang baik dalam sebuah keluarga. Sinetron ini memang bener-bener beda. Natural banget. Dan akting para pemainnya pun juga natural (meski sebagian besar justru merupakan pemain baru).

Seperti halnya back song Si Doel, lagu latar Keluarga Cemara ini sampai sekarang juga masih terngiang-ngiang di telinga saya. "Selamat pagi, Abah. Selamat pagi, Emak..." atau yang paling dalem adalah lirik: "Harta yang paling berharga, adalah keluarga...". Hiks, malah jadi terharu. 

Jelas, sinetron ini sangat menginspirasi. Dari episode ke episode ada nilai-nilai yang terselip di dalamnya. Sosok Abah dan Emak yang sabar dan selalu memberikan teladan bagi anak-anaknya sungguh bisa dijadikan contoh bagi orang tua. Mereka juga sangat memegang nilai-nilai kejujuran. Ya, keluarga itu sangat berharga. Memiliki orang-orang (keluarga) yang selalu menjaga kita untuk selalu di dalam rel kebenaran, memberikan kasih sayang dan kehangatan, sungguh tak mudah didapatkan di luar sana.

So, saya senang bisa menonton sinetron itu di masa kecil saya. Setidaknya ada beberapa pelajaran yang bisa saya ambil dari sana :).


Oke, itulah 3 sinetron Indonesia terfavorit era 90-an versi saya. Saya sebagai anak SD suka banget nonton sinetron dari tema percintaan hingga tema keluarga. Tapi alhamdullilah, saya dan teman saya enggak terpengaruh dengan hal-hal yang mungkin kurang pantas dilakukan anak usia SD. Misalnya pacaran. Enggak, tuh. Hehehe.

Tampaknya memang beda, ya, sinetron dulu dengan sekarang. Reaksi anak sekarang yang menonton sinetron mungkin juga lain, karena banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk internet. Oh ya, sekarang saya enggak pernah nonton sinetron lagi. Kenapa? Karena sekarang saya enggak punya tivi lagi! Hihihi.
Nah, kalau teman-teman, apa saja nih sinetron terfavorit era 80-90-an?



8 comments

  1. Sejak udah ada internet memang jadi jarang nonton TV ya. Aku jarang nonton Drama Mba. Dari dulu yang ditonton jenisnya Saras 008 hahahaha

    ReplyDelete
  2. Yang aku tahu si Doel sama Keluarga cemara. Karmila ..nggak liat. Taunya paramitha sama onky...tapi lupa judulnya😊😊

    Di era itu..aku penggemar tv pula mb...si doel suka krn lucu n moudy cantikk bnget.

    ReplyDelete
  3. Cemara ma si Doel oke ...kesukaan Ibuku... jadinya aku jg ikutan nonton deh hehee....dan ikutan suka :D

    ReplyDelete
  4. Aaaah..ingeeet...Karmila itu yg dokter kan yak. Kalau ngga salah diangkat dari novel siapa yak, duh lupa. Itu pernah ada film layar lebarnya. Aku juga suka banget itu ceritanya. Bad Boy berubah jadi Good Boy yak...hihihi..

    ReplyDelete
  5. Iya ya mbak..jaman dulu walaupun sinetron ada yang pacar2an gtu...biasa2 saja..gak.kyk skrg ngeri2 gmna gtu...mungkin jaman berubah y mbak..hee

    ReplyDelete
  6. aku nontonnya si doel. Keluarga cemara ngga boleh. Maklum sebagian keluarga suka cocoklogi jaman dulu kaka haha.. cemara = pohonnya umat kristiani :)

    ReplyDelete
  7. aku suka keluarga cemara dan si doel

    ReplyDelete
  8. Aku paling suka film Keluarga Cemara. Suka kebawa emosi juga nontonnya sampe ikutan nangis

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.