Prompt #14: Di Desa yang Berselimut Salju


credit: dokumentasi pribadi dari Kartika Kusumastuti


Aku dan Dean tiba di desa Oymyakon di bulan Desember. Aku bermaksud melanjutkan penelitian untuk tesisku di bidang sains dan teknologi di desa yang terletak 9000 mil sebelah timur Moskow, Rusia ini.


Kami tak perlu mencari penginapan lagi, karena ini merupakan kedatanganku yang kedua di desa ini. Kami pun langsung menuju ke rumah pasangan tuan dan nyonya Lebedev. Pasangan tua itu hanya tinggal berdua di rumahnya, sehingga kami lebih bebas untuk bermalam di sana dalam beberapa hari ke depan.

Sejak keberangkatanku ke desa ini, sebenarnya aku menyimpan prasangka kurang baik di otakku. Aku tak yakin sepenuhnya apakah Dean benar-benar akan membantuku melakukan riset di sini. Karena sejak kedatangan kami pertama kali di sini, Dean sudah menunjukkan tanda-tanda menaruh hati pada gadis di seberang rumah tuan Lebedev. Gadis desa Rusia itu memang cantik. Berkulit putih dan berhidung mancung khas Rusia, dan hampir selalu berkepang dua. Perpaduan unik yang menarik hati Dean.

“Jangan-jangan kau hanya akan sering-sering menyambangi rumah Lyubov, bukan membantuku mewawancarai penduduk di desa itu,” selorohku pada Dean ketika akan berangkat dari kampus kami di Université de Versailles.

“Tenang, Andre. Aku kan telah berhutang padamu, mana mungkin aku tak membayarnya.” Aku memang telah membantu Dean dalam risetnya ke London beberapa waktu yang lalu.

Namun kecurigaanku menguat ketika malam ini Dean meninggalkanku keluar rumah saat aku bercengkerama dengan tuan Lebedev di perapian. Aku segera membuntutinya dengan diam-diam ketika kudengar suara derit pintu yang dibuka. Musim dingin yang membuat desa ini berselimut salju tak kuhiraukan. Dan benar saja, Dean menuju rumah Lyubov! Aku mengendap-endap di samping jendela ketika Dean sudah masuk ke rumah itu.

Kulihat Dean sedang berdiri sendirian di ruang tengah, sambil melihat-lihat foto dan lukisan-lukisan kuno di ruangan itu. Mungkin Lyubov sedang menyiapkan minuman untuk Dean, sehingga tak tampak olehku. Aku terus saja mengamatinya dari luar. Namun tiba-tiba aku ingin berteriak. Tapi tak bisa....

***

Aku menyesal mengapa aku tak meminta izin pada Andre saat aku keluar rumah. Aku mencari-cari bahasa yang mudah dipahami tentang apa yang akan kukatakan pada keluarganya di Indonesia nanti. Dia lupa kalau saat ini suhu di Oymyakon sangat ekstrem, mencapai minus 30 derajat Celcius. Dia terlalu lama di luar rumah demi untuk membuntutiku. Padahal aku ke rumah Lyubov hanya karena disuruh nyonya Lebedev untuk meminta beberapa potong keju, karena persediaan kejunya habis. Aku tahu dia juga menaruh hati pada Lyubov, tapi tak begini caranya! Kini kutemukan jasadnya di samping jendela rumah Lyubov, membeku dengan mulut menganga.


#401 kata

Untuk FF di Monday FlashFiction

33 comments

  1. Aah, setting Rusianya udah diambil. hihi
    Mantap twistnya, mbak. Cuma maaf, eksekusinya kurang mantap. Terlalu terburu-buru memelintirkan endingnya, jadi ada yang bolong.
    Setahu saya, butuh waktu yang lama untuk membeku di suhu yang dingin. Sementara di cerita mbak tampak sebentar saja. Sehingga terkesan janggal. #efek sering baca cerita detektif
    Alangkah lebih keren kalau ternyata ada orang yang membunuhnya dengan cara menyiramnya dengan nitrogen cair. Dijamin dia ga sempat berteriak, apalagi pada suhu spt itu :)
    Salam.

    ReplyDelete
  2. ee, maksud aku di bagian waktu dia tiba-tiba berteriak itu agak janggal. (baca balik ternyata dijelaskan soal waktu yg lama berada di luar)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi... maaf yaa, Mas Guru :)
      mungkin kurang penjelasan ya.. maksud saya selama membuntuti itu (sampai adegan dia ngintip itu cukup lama) lebih kurang 30 menit lah. jadi cukup untuk membuat dia beku di suhu -30 dercel. jadi waktu mau teriak itu dia mau minta tolong, tapi udah terlambat. gitu, Mas :)

      Delete
  3. Ah, cerita ini keren. Pemeran utamanya mati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehhe... berarti kalau pemeran utamanya masih hidup ga keren ya, Mas? *justkidding*

      makasih, Mas.. salam kenal...

      Delete
  4. wegh, ini ketauan riset dulu *bukambahgugellagi :D. suka twistnya. tapi yg komennya mbak isti di fesbuk saya stuju juga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya iyalah.... Mbak Na.. lha wong ke luar Jawa aja belum pernah kok, apalagi ke luar negeri, hihiihi... *katrok*

      eh tapi ini juga terinspirasi karena dengerin curhatnya kang Abik (Habiburrahman el-Shirazy) pas acara di Sidoarjo Minggu kemarin. Beliau cerita tentang kunjungannya ke Rusia, tentang suhu dingin yang ekstrem gitu.. hehhee...
      udah saya edit langsung, Mbak. tapi bagian endingnya aja :)

      Delete
  5. Ah! Cinta ini (benar-benar) membunuhku. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha... saya malah ga keingetan sama lagu ituuuu :D
      makasih kunjungannya.. salam kenal, Mas..

      Delete
  6. Oohh... ternyata cemburu ya, ckckck

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi... si Andre ga jujur sama diri sendiri :D

      Delete
  7. Ceritanya keren.. emang sih api cemburu itu bisa membuat orang melakukan hal semaunya. Orang Indo gak tahan sama saljut tuh si nadre, pasti gak pake jaket tebel hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Mbak.. katanya sih gitu, Mbak.. soalnya belum pernah ngerasain yang sampe segitunya (naudzubillah).
      iya tuh langsung keluar aja :D

      Delete
  8. memang begitulah cinta, deritanya tiada akhir
    *by jendral tian feng

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenalin dong, Mas, sama jendral tian feng :D

      Delete
  9. Hmm.. berasa ada di dunia misteri eh maksudnya dunia detektif.. andrenyaaaa,,, twistnya berasa!

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi... begitu ya, Mbak? Andre-nya kenaa atuh?
      btw makasih, Mbak... :)

      Delete
  10. Aihhh ini keren banget MAk suwer dehhh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaaa.... beneran, Mak Hana? ga cuma menghibur, nih? makasiiih...
      *kasihcoklattapiboongan*
      :D

      Delete
  11. dinginnya berasa di kaki saya *lho* hehe...

    penggambaran Rusia dan cuacanya mantab mak ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih, Mbak Novia :)
      berarti ga sia-sia nih googling singkat saya, plus dengerin curhatannya orang, hehhee.. mungkin pemilihan nama juga mempengaruhi "rasa" ya :) *sokpinter*

      Delete
  12. Tiba-tiba saya ikutan menggigil.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. nih, Mbak, saya kasih selimut plus kopi panas :D

      Delete
  13. Ini cemburu membawa maut namanya ya mbak .. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... bisa begitu, Mbak... tapi nekatnya karena ga begitu sadar dengan apa yang dia lakukan :)

      Delete
  14. ini sudah diedit ya mbk.. heheh gegara liat komen mak isti :D
    prompt salju ini, cerita semuanya mantap bgt ya :D
    *lanjut BW*

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehhe... iya udah diedit, tapi cuma dua kalimat aja :)
      setuju, Mbak. hampir semuanya keren :)

      Delete
  15. Kerrnnnnnnn banget
    Tapi apa iya dingin sampai min 30 derajat suhu normal aja 30an derajat. Mati beku semua mereka divdesa itu
    salam mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut cerita orang yang pernah ke sana, malah pernah sampai minus 40 dercel, Mbak. dan kalau di dalam rumah masih kuat, kalau keluar rumah paling cuma tahan 5-15 menitan :)
      oiya, suhu terdingin di desa itu tercatat minus 67 dercel.

      makasiiiiihh ya Mbak :)

      Delete
  16. *malam2 bewe, ikutan menggigil jadinya :D
    Awalnya kirain yang lagi ngintip itu ngelihat yang di dalam bakal dibunuh gitu. Ternyata yang di luar malah yang mati ya.
    Cakep nih, Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehhehe... begitulah... makasih malem-malem nyempetin mampir di rumahku, Kaka Akin :D

      Delete
  17. Tapi mak, masih ada yg ga logis lg nih. Maap, ketinggalan ngomeninnya. Aku lupa. Biasanya, klo udh masuk winter dan bakalan ada salju, penduduk pd nyetok bahan makanan utk seminggu bahkan sebulan! Nah, klo alasan si Dean cm utk minta keju doang, ga masuk akal banget si penghuni rumahnya nyuruh Dean, sementara mereka aja yg ush biasa dgn suhu ekstrim begitu ga mau keluar kok malah nyuruh Dean yg berasal dr negara tropis utk minta keju doang??? Jd, masih harus diperbaiki lg alasan Dean ke rumah Lyubovnya, ya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. huwaaaaaa.... kalau mau didaftarkan dalam list best of MFF mesti diedit lagi nih :(
      makasih ya Mak Isti..
      pikirku pasangan Lebedev ini kan udah sepuh, jadi suka lupa ga nyimpen persediaan pangan, trus keluar rumah pun nyuruh tamu :D

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.