Mimpi Staycation Terwujud di Villa Panderman Indah

Akhir-akhir ini aktivitas menulis saya menurun drastis. Padahal cuma mau cerita tentang pengalaman liburan akhir tahun, kok ya enggak sempat-sempat. Oke, kali ini melanjutkan cerita sebelumnya, saya mau menulis tentang pengalaman menginap di Villa Panderman Indah, di Batu, Malang.

Menginap di Villa Panderman Indah, Batu.

Soal Staycation di Hotel

Sebenarnya agak malu juga mau cerita seperti ini. Karena sebagai bloger, saya enggak seperti teman-teman bloger lain. Sebab yang saya tahu, sih, teman-teman bloger sudah biasa menginap atau staycation di hotel atau penginapan apapun itu. Lalu mereka mereview-nya di blog atau di medsos. Tapi saya, masih sangat jarang melakukannya.

Seumur-umur, saya baru tiga kali menginap di hotel, dua kali di homestay, dan baru kali ini menginap di villa. Hihihi. Ya enggak apa, sih, alhamdulillah. Sudah bersyukur banget masih diberi kesempatan oleh Allah menikmati indahnya hidup 😊

Berawal dari anak kedua, ketiga, dan keempat yang pengin banget nginep di hotel yang ada kolam renangnya. Ya, selama ini hotel atau homestay yang kami tempati enggak ada kolam renangnya. Padahal meski mereka enggak bisa berenang (hahaha..), tapi mereka seneng banget main air.

Pemantik kedua adalah, karena mereka beberapa kali diceritain soal enaknya nginep di hotel oleh nenek mereka (ibu saya). Ya, dua kali ibu diajak oleh kakak saya staycation di 2 hotel berbeda yang lumayan cakep (bintang 4). Ibu selalu cerita ke anak-anak kalau di hotel-hotel tersebut bisa makan enak sepuasnya, hotelnya ada kolam renangnya, dan lain-lain. Hihi.

Ya namanya anak-anak, siapa yang enggak mupeng coba..

Jadi suatu ketika si nomor empat yang berusia lima tahun itu request ke saya, “Mi.. ayo kapan-kapan kita nginep di hotel. Aku pengen yang hotelnya ada kolam renangnya, ada sarapannya yang enak-enak, trus kalau kita buka pintu atau jendela kamar bisa lihat pemandangan pegunungan...”

Masya Allah, spesifik sekali anak ini permintaannya. Hihi. Saya bersyukur, sih, dia bisa menyampaikan keinginannya sedetail itu. Dulu, waktu saya kecil, saya enggak pernah berani meminta sesuatu secara detail. Cenderung, terserah bapak ibu lah mau ngasih seperti apa. Si nomor empat ini memang anaknya lumayan ceriwis dan kadang omongannya bikin melongo 😄😄

Trus saya hanya bisa jawab, “Ya, doain rezeki abi umi lancar, ya, biar kita bisa nginep di hotel yang kayak gitu. Trus Fahri juga bantu abi umi, jangan suka jajan terus.. yang hemat yaa biar kita bisa nginep di hotel.” 😄

Sebenarnya, bukan bermaksud sombong, ya, uangnya ada lah kalau buat booking kamar hotel. Tapi, waktunya yang sulit nyari yang pas. Terus, yaa.. karena saya dan suami enggak terbiasa saja nginep di hotel. Kayak, apa enaknya, sih? Bukannya lebih nyaman tidur di rumah? Mau ngapa-ngapain juga bebas? Kecuali kalau nginepnya karena buat transit saat ada perlu di suatu tempat, gitu.

Selama ini pun kalau ada perlu ke luar kota, ya, lebih sering nginep di rumah saudara (rumah embah atau bulik), karena memang biasanya mereka meminta kami menginap di sana. Tapi, ya, kali ini untuk anak-anak, oke lah. Saya dan suami sepakat untuk sekali-kali staycation atau sekadar nginep di hotel, biar anak-anak seneng.

Villa di pegunungan.

Lika-Liku Mau Liburan

Jadi sejak menjelang liburan sekolah akhir tahun, anak-anak sudah kembali mengingatkan soal ajakan nginep di hotel. Hihi. Saya dan suami menyanggupi, tapi belum tahu mau memilih hotel yang mana. Pokoknya nanti lah diusahakan. Pokoknya sudah ada niat mau nyenengin anak-anak di liburan akhir tahun ini.

Apalagi, si sulung tahun ini mulai mondok (kelas 7), dan baru kali ini ada jadwal libur sekolah alias pulang ke rumah (selama 10 hari). Tentu kami ingin mengajaknya refreshing. Ya itu tadi, penginnya jalan-jalan plus nginep di hotel 😀 (udah berapa kali nih nulis nginep di hotel, hahaha..).

Tapi ternyata..

Qadarullah, sejak sebelum libur sekolah, si nomor dua sudah sakit duluan. Lalu harus opname alias ngamar di klinik selama 3 hari 2 malam. Lalu, si nomor empat dan si kecil nomor 5 gantian sakit. Sedihnya, sampai tanggal 29 mereka masih sakit. Demam naik turun bikin khawatir dan deg-degan.

Cerita lengkap tentang lika-liku mau liburan kemarin saya tulis di sini: Catatan Akhir Tahun 2023.

Padahal, saya dan suami sudah membulatkan tekad, sudah booking penginapan untuk tanggal 30-31 Desember. Meskipun, kami enggak dapet hotel seperti yang diinginkan anak-anak. Kami dapetnya sebuah villa di Batu, Malang. Karena maklum, kan, akhir tahun dan menjelang tahun baru hotel dan penginapan-penginapan lain banyak yang sudah full booked.

Ya, kami harus puas dapet kamar di Villa Panderman Indah, yang terletak di Batu, Malang, dengan rate IDR 697.000 (padahal rate di hari biasa kisaran IDR 300.000 saja, hehe..). Jadwal check in di tanggal 30 Desember pukul 14.00, dan check out tanggal 31 Desember pukul 11.00. Sesuai keinginan si nomor empat, saya pilih kamar pool view, jadi bisa lihat kolam renang di bawah dan pemandangan alam pegunungan.

Pengalaman Menginap di Villa Panderman Indah

Jadi karena si nomor empat dan si kecil masih demam di tanggal 29 malam, maka tanggal 30 pagi kami membawanya ke rumah sakit dan minta cek darah, khusus untuk si nomor empat. Kami ingin memastikan dia sakit apa, karena demamnya tuh yang tinggi banget, gitu. Jika memang harus opname ya kami bisa apa? Tapi kami berdoa semoga enggak harus opname.

Doa saya hampir di setiap detik adalah agar Allah menghilangkan segala penyakit dari tubuh kami, memberikan kesehatan kepada kami semua, dan Dia mengizinkan kami untuk liburan akhir tahun dengan selamat dan bahagia.

Alhamdulillah, kata dokter di pagi hari itu adalah, si nomor empat enggak ada sakit yang serius dan harus opname. Si kecil pun aman. So.. kami bisa ke villa!

Si nomor empat (cowok) yang masih agak demam.

Lega banget waktu pulang dari rumah sakit. Meski si nomor empat dan si kecil belum fit, tapi kami optimis mereka akan segera sembuh karena sudah diperiksa dokter dan diberi obat. Maka dengan basmallah kami pun mempersiapkan segala sesuatunya termasuk barang-barang untuk dibawa ke villa. Enggak lupa kedua anak itu kami minumkan obat lalu menidurkannya beberapa waktu. Kemudian tentu saja obatnya enggak lupa kami persiapkan bersama barang-barang lain.

Sekitar pukul 13.45, kami berangkat ke villa. Alhamdulillah perjalanan lancar, enggak macet. Namun di tengah jalan tol mendung semakin gelap dan kemudian hujan deras. Turun tol dan masuk kota Batu, masih hujan dan sedikit macet tapi enggak terasa macet, karena kami sambil tengok kanan kiri cari-cari bakso Malang. Haha. Iya, saya sudah lama kepingin makan bakso Malang kalau ada kesempatan ke Malang.

Tapi sayangnya, kami enggak menemukan tempat yang enak buat ngebakso di tengah hujan deras begitu. Saya kasihan sama anak-anak, apalagi dua diantaranya belum sehat, kan. Ya sudahlah, kami lanjut menuju villa. Tapi oleh Google Map kami dilewatkan jalan yang cukup sepi dan rasanya semakin sepi. Maka ketika terlihat Alfamart, kami berhenti di sana. Kami beli camilan dan minuman, buat jaga-jaga kalau di villa nanti jauh dari tempat makan.

Mendekati villa, hujan sedikit demi sedikit mereda, berganti kabut yang tebal dan semakin tebal seiring sepinya jalan. Hihi. Agak deg-degan juga, sih. Ini bener enggak sih jalannya? Bahkan ketika tinggal beberapa ratus meter mendekati villa, sekira jarak 10 meter di depan mata sudah tak terlihat apa-apa. Hanya putih kabut yang tampak (sayangnya foto kabut-kabutnya sudah terhapus di hape si sulung 😢).

Ahh.. alhamdulillah akhirnya terlihat juga papan bertuliskan Villa Panderman Indah. Ternyata enggak salah kok jalannya. Hehe. Sampai di sana masih gerimis. Begitu mobil masuk halaman villa, suami langsung turun menuju resepsionis. Suami menunjukkan bukti booking via email saya. Lalu setelah cocok datanya, suami bertanya ini-itu terkait fasilitas kamar dan sebagainya. Setelah suami membawa kunci kamar, kami pun turun dari mobil dan membawa barang-barang ke kamar.

Kami sampai di kamar kurang lebih pukul 16.30. Kamar kami ada di lantai atas, di sebelah pojok. Wah, saya suka! Soalnya bisa mojok #eh 😅 maksudnya enggak ada tetangga kamar di kanan-kiri. Cuma di sebelah kanan saja tetangga kamarnya. Sehingga menurut saya lebih bebas mau ngapa-ngapain di serambi kamar 😁

Jendela di bagian belakang kamar, view kebun sayur.

View di depan kamar adalah pegunungan, lalu di belakang kamar ada kebun sayur mayur. What a beautiful!

Begitu masuk kamar, kamar terlihat bersih dan rapi. Fasilitas kamar ada bed ukuran king, kamar mandi (dengan air panas dan dingin plus shower dan wastafel, juga handuk dan sabun mandi), televisi, meja kecil berlaci, kursi kecil, meja tempel dinding, kaca besar, jemuran baju, hanger, lalu di serambi kamar ada meja dengan dua kursi. Tersedia juga gelas, kopi dan teh sachet (untuk air panasnya ada di dispenser yang terletak di lorong kamar).

Beberapa fasilitas kamar di Villa Panderman Indah.

Oiya, di kamar ini enggak ada kipas angin atau AC. Mungkin karena udara selalu dingin, ya, jadi memang enggak disediakan. Lalu untuk fasilitas di luar kamar ada kolam renang (yang tidak terlalu besar), dan ada beberapa ayunan dan jungkat-jungkit juga. Untuk tempat parkirnya cukup untuk menampung kira-kira 10 mobil.

Alhamdulillah kami senang dengan kamar maupun villa Panderman Indah ini. Meski sampai di villa si nomor empat masih agak demam, tapi dia mau makan sedikit dan minum obat, lalu tidur. Soalnya dia pengen cepat-cepat nyebur ke kolam renang dan main ayunan atau jungkat-jungkit. Hihihi. Untung saja sore itu habis hujan, jadi ada alasan kami melarang anak-anak nyebur ke kolam renang. Kebayang dinginnya, kan..

Sehingga sore hingga malam saat itu kami habiskan dengan menikmati pemandangan alam pegunungan dari serambi kamar. Atau sesekali nonton televisi. Suami juga membeli sate ayam dan sate kelinci di bawah. Ya, ternyata ada penjual sate ayam dan sate kelinci di villa ini saat sore hingga malam. Lalu menyusul ada penjual bakso Malang. Wah.. pas banget. Saya yang sudah pengin banget bakso Malang, auto beli lah. Hehe.

Alhamdulillah ternyata kami enggak kelaparan di villa 😄. Lalu baik sate ayam, sate kelinci, maupun bakso Malang-nya bagi kami rasanya lumayan enak semua. Harganya juga enggak terlalu mahal kalau untuk ukuran di villa. Sate ayam seporsi 18.000, sate kelinci seporsi 28.000, dan bakso Malang semangkuk 15.000.

Pagi harinya, alhamdulillah… si nomor empat sudah sehat dan fit badannya. Mungkin selain obatnya yang bekerja juga karena sugesti pengen cepet sembuh dan main-main di villa, ya.. hehe. Sehingga pada pukul 05.30 anak-anak sudah nyemplung ke kolam renang. Mereka hepi bangetttt.. bahkan si kecil enggak mau ketinggalan. Dia excited banget main air 😄😍

Senangnya bermain air 😍

Pukul 07.00, suami cari info ke cafe tempat sarapan disediakan. Cafenya ini letaknya di bangunan yang terpisah dari Villa Panderman Indah, yaitu di Batuque Villa, di lantai 3. Ternyata sarapan memang sudah siap. Jadi saya dan anak-anak menyusul suami ke sana. Sarapannya ada nasi goreng dan soto ayam, dengan minuman teh hangat dan air putih. Rasanya standar aja, sih. Cukup enak, kok.

Setelah itu, kami siap-siap keluar villa karena si nomor empat sudah kepingin banget ke Dino Park di Jawa Timur Park 3!

Iya, waktu mau tidur di villa itu saya dan suami tanya ke dia, dia kepingin ke mana besok? Dan dengan mantap dia jawab: pengin ke Dino Park!

Gimana cerita kami di Dino Park? Saya tulis terpisah saja, ya.. hehe.

Alhamdulillah.. saya bersyukur banget Allah telah mengizinkan kami untuk liburan akhir tahun dengan menginap di villa. Meski enggak di hotel seperti keinginan anak-anak, tapi mereka tetap senang dan kami pun juga bahagia. Masya Allah, nikmat mana lagi yang kami dustakan?

Btw, rate kamar di Villa Panderman Indah di akhir tahun kemarin kalau di hari biasa bisa lah ya dapet kamar hotel bintang 4, hehehe.. 

*bersambung...

Kapan staycation lagi?