Manfaat Memisahkan Tempat Tidur Anak


Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis tentang manfaat memisahkan tempat tidur anak, tepatnya saat si sulung sudah kami buatkan kamar tidur sendiri. Tapi baru kali ini saya sempat menuliskannya. Tentu saja sebagai dokumentasi pribadi dan siapa tahu bermanfaat juga buat pembaca 😊


tempat tidur anak

Ya, beberapa tahun yang lalu (hihi.. iya, sudah lumayan lama, kalau tidak salah saat si sulung kelas 2 atau 3 SD (sekarang dia kelas 6 SD), si sulung kami buatkan kamar tidur sendiri. Karena kami (saya dan suami) tahu, bahwa memisahkan kamar tidur anak adalah salah satu aturan dalam agama kami; Islam.

"Perintahlah anak-anakmu untuk mendirikan shalat ketika mereka telah berumur tujuh tahun, dan pukullah bila enggan mendirikan shalat ketika telah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka." (HR. Abu Dawud).

Kamar Tidur Si Sulung 

Sudah sejak lama kami merencanakan untuk membuatkan kamar tidur sendiri untuk si sulung. Rencana kami, nanti ketika si sulung tepat berusia 10 tahun baru benar-benar harus tidur di kamarnya sendiri. Tapi sebagai latihan, sebelum usianya 10 tahun (saat itu usia 8 atau 9 tahun) kami sudah membuatkannya kamar tidur sendiri.

Kami buatkan kamar tidur seadanya sesuai budget yang kami punya. Pokoknya agar dia bisa pisah tidurnya, begitu saja. Di kamar itu cukup ada ranjang, lemari baju, lemari buku dan mainan, serta meja belajar portabel (kecil).

Namun seperti dugaan kami, si sulung belum berani tidur sendiri di kamar barunya. Hihihi. Iya, sebelumnya dia memang tidurnya kadang di kamar depan sama saya dan adiknya, kadang di ruang tengah sama ayahnya, atau di sofa ruang tamu sama ayahnya juga. Pokoknya harus ada temannya. Belum berani tidur sendiri.

Akhirnya meski sudah punya kamar tidur sendiri, tetapi si sulung tidurnya masih ditemani ayahnya. Namun lambat laun, dia bisa ditinggal sendiri. Alhamdulillah.

Ssstt... tapi sekarang, dia kadang tidur di sofa depan. Mengapa? Katanya takut, inget video-video yang ditontonnya, atau cerita di buku-buku yang dibacanya. Huhu. Tapi hanya kadang-kadang saja, sih.

Baca juga: Manfaat Membaca dan Menuliskan Kembali Isi Bacaan Bagi Anak.

Kamar Tidur Adik-adiknya

Nah, kalau ini cerita tentang kamar tidur adik-adiknya, yaitu si nomor dua dan tiga yang keduanya adalah anak perempuan. Seharusnya meskipun sama-sama perempuan, kamarnya juga harus dipisah, sih. Tapi karena kami belum mampu membuatkan dua kamar, jadi kami jadikan satu dulu.

Awalnya, ayahnya membuatkan ranjang tingkat untuk kedua anak ini. Jadi tidurnya terpisah namun masih dalam satu kamar. Tapi... Lagi-lagi masalahnya adalah mereka belum berani tidur sendiri. Huhu. Jadi meskipun sudah dibuatkan ranjang tingkat agar tidurnya pisah, eh, malah ngumpul jadi satu di salah satu ranjang. Dan ranjang satunya jadi nganggur. Haha.

Lalu, dikarenakan pas saat itu neneknya anak-anak juga pengin ranjang tingkat, sementara ranjang tingkat anak-anak kurang maksimal pemakaiannya, jadilah ranjang itu kami berikan ke nenek+kakeknya anak-anak. Lalu suami membuatkan lagi ranjang biasa sebagai gantinya buat anak-anak. Dan.. mereka berdua akhirnya masih tidur bersama, sampai sekarang.

Saat ini si nomor dua kelas 3 SD, sementara si nomor tiga masih TK B. Dan meski mereka sudah punya kamar pun, kadang mereka malam-malam masih pindah kamar, nyusul ke kamar saya. Hahaha.

Baca juga: Punya Anak Banyak Tapi Tanpa ART? Gimana Caranya?

ranjang tingkat
Suami dibantu si sulung sedang merakit ranjang tingkat.

Manfaat Memisahkan Tempat Tidur Anak 

Ya, kami masih melatih anak-anak kami untuk tidur terpisah satu sama lain. Karena sekali lagi, seperti hadits di atas, bahwa jika anak-anak sudah berusia 10 tahun maka tempat tidurnya harus terpisah.

Mungkin latihan kami kurang dini, ya, sehingga anak-anak masih suka gabung tidurnya dengan kami. Yap, ini memang masih PR kami, agar anak-anak mau tidur terpisah dan mengerti apa manfaatnya.

Nah, kenapa, sih, tempat tidur anak mesti terpisah? Lalu apa sebenarnya manfaat memisahkan tempat tidur anak?

Bahwasanya Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur segala hal dalam kehidupan manusia, termasuk untuk urusan tidur ini. Tentu saja ada manfaat dari syariat (hukum Allah) yang telah diciptakan mengenai aturan tidur bagi anak-anak.

Diantara manfaatnya adalah untuk pendidikan seksual bagi anak. Bahwa aurat setiap orang harus dijaga, agar tidak menimbulkan nafsu syahwat bagi lawan jenis maupun sejenis. Anak yang menjelang baligh (dewasa) syahwatnya mulai tumbuh. Jika mereka dibiarkan tidur bersama dalam satu kamar atau bahkan satu ranjang, dikawatirkan bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya melihat aurat lawan jenis yang tersingkap waktu tidur, hingga menimbulkan nafsu syahwat.

Sudah banyak terjadi, penyimpangan perilaku seksual antar saudara kandung (na'udzubillahi min dzalik), yang bisa jadi penyebabnya adalah tidak adanya batasan menjaga aurat antar saudara kandung. Kita sebagai orang tua tentu tak ingin kejadian seperti itu menimpa anak-anak kita.

Manfaat lain dari dipisahnya tempat tidur anak adalah agar anak mandiri. Anak tidak selalu tergantung pada orang tua, dan anak jadi lebih berani tidur terpisah.

Demikianlah, sedikit cerita dari saya. Semoga ada manfaat yang bisa diambil, ya 😊


No comments

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.