Praktik Baik Ketenagakerjaan Inklusif Bantu Wujudkan Mimpi OYPMK dan Disabilitas


“Ari ngambil jurusan apa di SMK barunya ini?” tanya saya pada ibunda Ari, keponakan saya yang merupakan anak dengan disabilitas.

“Ambil RPL, Mbak,” jawab ibunya.

“RPL tuh apa, ya?”

“Rekayasa Perangkat Lunak, Budhe. Jadi yang berhubungan dengan komputer dan IT gitu, deh,” sahut kakaknya.


ketenagakerjaan inklusif


Ari (bukan nama sebenarnya) merupakan anak dengan disabilitas, dia menderita cerebral palsy sejak kecil. Hingga saat ini, dia selalu memakai kursi roda ke mana-mana. Bicaranya juga tidak lancar dan jelas. Namun, dia bisa belajar di sekolah umum (negeri), hingga kini duduk di bangku SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).

Ibu dan kakak-kakaknya (ayahnya sudah meninggal) memilihkan jurusan RPL dengan harapan agar nantinya Ari bisa memiliki pekerjaan seperti teman-temannya. Dia tak perlu mengandalkan fisiknya, namun otaknya yang lebih dibutuhkan.

Disabilitas dan dunia kerja, juga mimpi-mimpinya. Apakah mimpi-mimpi itu akan dapat diraih, sama seperti teman-teman mereka yang normal fisiknya? Demikian juga para OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) yang mengalami stigma buruk di masyarakat, apakah jalan menuju mimpi-mimpi itu sama luasnya dengan yang lain?

Baca juga: Penyandang Disabilitas dan Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua


Praktik Baik Ketenagakerjaan Inklusif: Mengantar Mimpi OYPMK dan Disabilitas

Pertanyaan-pertanyaan di atas kadang menyeruak di pikiran saya saat memikirkan keponakan saya tersebut. Namun melihat semangatnya dalam belajar, optimisme itu selalu ada. Apalagi, saya juga pernah membaca dan menyaksikan cerita orang-orang disabilitas yang sukses menjadi sarjana, sukses di bidang seni, dan masih banyak lagi.

Optimisme saya kembali bertambah ketika kemarin saya menyimak talkshow Ruang Publik KBR (Kantor Berita Radio). KBR sebagai lembaga penyedia berita radio independen di Indonesia berkolaborasi dengan NLR Indonesia (organisasi nirlaba yang bekerja untuk menanggulangi kusta dan konsekuensinya) sejauh ini selalu menggaungkan upaya sosialisasi penyakit kusta, agar masyarakat aware kepada OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta) dan menjadikannya inklusif (tidak eksklusif).

Talkshow tersebut dipandu oleh host Rizal Wijaya dan menghadirkan dua narasumber:

  1. Antony Ginting - Recruitment & Selection Manager HO Alfamart
  2. Abdul Mujib - Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon


talkshow tentang OYPMK dan disabilitas

Seperti diketahui, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas yang telah disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 April 2016 lalu, membuat beberapa penyandang disabilitas telah bekerja di suatu perusahaan. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi penyandang disabilitas karena mereka harus dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja. 

Bertemu dengan orang baru tentunya bukan hal yang mudah. Diskriminasi yang telah dirasakan oleh penyandang disabilitas tentu dapat menghambat proses penyesuaian diri. Apalagi berbagai bentuk stigma buruk telah mereka alami, meskipun sudah menjalani pengobatan dan sembuh dari kusta, mereka tetap terjebak dalam lingkaran diskriminasi. 


Bagaimana Support dari FKDC terhadap Penyandang Disabilitas dan OYPMK?

Pada hakekatnya penyandang disabilitas dan OYPMK mempunyai hak yang setara dengan orang lain. Meski begitu, diskriminasi masih kerap dirasakan karena mereka dianggap tidak mandiri. Demikian antara lain yang disampaikan oleh bapak Abdul Mujib, Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon (FKDC).

FYI, FKDC adalah sebuah perkumpulan atau wadah untuk saling berpartisipasi/berbagi kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan antar sesama disabilitas dan OYPMK yang berada di Cirebon. FKDC juga sebagai sumber informasi kegiatan, sehingga dalam FKDC dapat terjadi interaksi dan bisa saling memotivasi sesama difabel, untuk meningkatkan dan mengentaskan permasalahan yang mereka hadapi.

FKDC berdiri pada tahun 2007, yang beranggotakan sebagian besar disabilitas sebagian kecil lainnya adalah OYPMK, yang semuanya dari Cirebon. Visi FKDC adalah terciptanya non diskriminasi dan pemenuhan akses dan hak-hak disabilitas dan OYPMK, serta misinya adalah menciptakan kesetaraan dan kemandirian mereka.

Aksi nyata yang sudah dilakukan FKDC antara lain mendorong teman-teman disabilitas dan OYPMK bekerja di Alfamart, ada yang sudah diangkat menjadi PNS yaitu menjadi guru di SMK dan di SLB, ada pula yang menjadi karyawan PT. Semen Tiga Roda. FKDC juga kerap melakukan latihan rekruitment karyawan ke perusahaan.

abdul mujib FKDC
Bapak Abdul Mujib, Ketua FKDC.

Menurut bapak Abdul Mujib, masalah utama penyandang disabilitas dan OYPMK adalah masalah stigma sosial, misalnya soal rasa percaya diri. Oleh karena itu FKDC mengadakan kegiatan yang namanya konseling rekan sebaya. Selain itu FKDC juga kerap melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang hak-hak disabilitas, cara pandang kepada disabilitas dan OYPMK, dan lain-lain kepada masyarakat.

Kemudian sosialisasi yang telah dilakukan oleh FKDC antara lain ketika teman-teman disabilitas dan OYPMK berkegiatan, aneka kegiatan itu diposting di media sosial. Lalu jika ada peluang menyuarakan disabilitas, FKDC masuk. Misalnya FKDC pernah menjadi narasumber dalam sosialisasi Undang-Undang Ketenagakerjaan, yang pesertanya para pelaku usaha. Di situ FKDC menyuarakan isu-isu disabilitas, seperti praktik-praktik baik yang sudah dilakukan oleh disabilitas. Hal itu untuk menurunkan stigma buruk dan menambah kepercayaan dari para pelaku usaha terhadap disabilitas dan OYPMK.

Baca juga: Cara Menghasilkan Uang dari Blog Melalui Tulisan

Berangkat dari pengalaman, bahwa bapak Abdul Mujib kenal langsung dengan OYPMK, sehingga tahu seluk-beluk tentangnya. Misalnya bahwa OYPMK bisa sembuh jika dirawat dengan baik dan benar. Hasilnya bisa bagus, anggota badan yang terkena kusta tidak kotor dan sakit lagi. Maka dari itu bapak Abdul Mujib dapat memberikan penilaian positif terhadap OYPMK.

Menurut bapak Abdul, penerimaan khusus untuk disabilitas sudah mulai ada di perusahaan-perusahaan. Maka FKDC juga mempersiapkan anggotanya untuk dapat masuk ke dalamnya. Mengenai apa saja yang disiapkan disabilitas dan OYPMK saat akan terjun ke dunia kerja, bapak Abdul Mujib menyebutkan perawatan diri (misalnya kebersihan badan dari penyakit kusta) dan kesiapan mental. Kesiapan mental sangat diperlukan karena mereka akan bertemu dan bersama orang-orang umum, bukan hanya teman-teman sesama disabilitas. Misal harus disiplin waktu, harus menyesuaikan target-target tertentu, dan lain-lain.

Bekal lain yang diberikan oleh FKDC adalah memberikan pemahaman bahwa teman-teman disabilitas dan OYPMK harus mampu mengenal dan mengakui ciri fisik. Hal itu penting, karena jika mereka tidak mengenal dan mengakui diri sendiri, bagaimana dengan orang lain? Mereka harus mengakui kekurangan pada dirinya sebagai identitas, jadi jika mendapat cemoohan sudah biasa. Karena hal itu tidak bisa dihindari. 

Lalu mereka harus mempublikasikan ke lingkungan sekitar, bahwa dirinya ada kekurangan namun bisa beraktivitas dengan baik. Dengan kekurangan yang ada, mereka bisa minta tolong jika membutuhkan. Sehingga akan ada interaksi dari masyarakat di lingkungannya. Akhirnya mereka tidak akan memiliki hambatan dan merasa nyaman di masyarakat.

Bapak Abdul menekankan bahwa masalah OYPMK bukan soal medis saja yang dihadapi, tetapi masalah utamanya adalah stigma sosialnya. Maka mereka harus berusaha menekan dan menurunkan stigma buruk tersebut. FKDC selalu memberikan support kepada teman-teman disabilitas dan OYPMK, bahwa,

"Yang bisa mengubah sesuatu bukan orang lain, tetapi diri kita sendiri. Kalau diri kita tidak mau melakukan, sampai kapanpun tidak akan bisa/ada perubahan. Stigma buruk harus kita lawan, kita buktikan dan tunjukkan bahwa kusta bisa sembuh. Kusta sama seperti penyakit-penyakit lainnya. Kusta memang bisa menular, tapi jika diobati bisa sembuh." ~ Abdul Mujib, Ketua FKDC.


Apa yang Telah Dilakukan Alfamart?

Sesuai dengan UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, Alfamart sebagai salah satu pelaku usaha yang mempunyai ratusan ribu karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia juga sudah mengimplementasikan Undang-Undang tersebut. Demikian disampaikan oleh bapak Antony Ginting selaku Recruitment & Selection Manager HO Alfamart.

Meski awalnya berat (karena perbedaan sudut pandang di manajemen) karena tidak mudah mempekerjakan karyawan disabilitas dan OYPMK, namun melalui pertimbangan yang panjang akhirnya Alfamart mulai mempekerjakan mereka mulai tahun 2016. Alfamart memiliki keyakinan bahwa toko retail itu dimiliki oleh masyarakat luas, tidak membedakan suku, agama, dan sebagainya. Maka perusahaan itu adalah perusahaan inklusif, milik semua, termasuk para disabilitas dan OYPMK.

antony ginting Alfamart
Bapak Antony Ginting mewakili Alfamart.

Semua proses rekruitment disabilitas dan OYPMK di Alfamart sama seperti calon karyawan yang lain, mulai dari proses melamar, seleksi berkasnya, psikotes, hingga interview.

Untuk menangani rekruitment karyawan disabilitas dan OYPMK, Alfamart melibatkan banyak yayasan dan sekolah yang terlibat langsung dengan disabilitas. Kualifikasi yang ditetapkan dalam penerimaan karyawan disabilitas dan OYPMK antara lain mereka harus punya kemampuan mobilitas secara mandiri, karena Alfamart punya gerai yang cukup banyak yaitu sekitar 17.000 store di seluruh Indonesia.

Kualifikasi selanjutnya adalah mengenai softskill. Teman-teman disabilitas dan OYPMK harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Maksudnya di sini bukan harus dapat berbicara dengan baik. Untuk teman-teman tuna rungu misalnya, bisa berkomunikasi yang baik dengan bahasa isyarat.

Kemudian untuk technical skill (kemampuan teknik) bisa didapatkan para karyawan di Alfamart, karena ada learning center di perusahaan, sehingga mereka bisa beradaptasi dengan pekerjaan barunya.

Selanjutnya untuk tahapan seleksi penerimaan kerja bagi disabilitas dan OYPMK di Alfamart pada dasarnya tidak membedakan dengan calon karyawan pada umumnya, karena sekali lagi Alfamart ingin menjadikan perusahaannya inklusif. Yang berbeda adalah metodenya, karena disesuaikan dengan kondisi disabilitas dan OYPMK.

Misalnya tuna wicara, mereka dibantu dengan alat bantu seperti menggunakan teks, kertas, atau alat yang bisa menstranslate suara (bicara) menjadi teks.

Saat ini Alfamart punya keyakinan bahwa disabilitas dan OYPMK punya kemampuan sama seperti orang lain, punya potensi, bahkan punya kelebihan khusus. Secara skill mereka sama, bahkan ada yang lebih baik kinerjanya.

Bahkan Alfamart meyakini bahwa teman-teman disabilitas dapat meningkatkan corporate reputation Alfamart. Keyakinan positif Alfamart tersebut artinya adalah bahwa dengan merekrut teman-teman disabilitas dan OYPMK, Alfamart dapat semakin dinilai baik oleh masyarakat. Sehingga Alfamart punya dorongan bahwa kolaborasi dengan teman-teman disabilitas dan OYPMK akan meningkatkan reputasi baik Alfamart.

Baca juga: Manfaat Kerja Sambilan Saat Kuliah.

Demikianlah, penyandang disabilitas maupun OYPMK seringkali berada pada kondisi ekonomi yang buruk dan tidak memiliki akses matapencaharian yang layak. Demi mencapai kemandirian, penyandang disabilitas dan OYPMK melakukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan keterampilan sosial. Alhamdulillah saat ini perusahaan-perusahaan mulai membuka diri untuk mereka sebagai implementasi dari peraturan yang dibuat oleh pemerintah (UU No. 8 Tahun 2016).

Bapak Abdul Mujib di akhir talkshow menambahkan, bahwa seharusnya pemerintah memiliki database teman-teman disabilitas dan OYPMK, sehingga jika ada perusahaan yang butuh sudah siap menyalurkan mereka sesuai kemampuan yang dimiliki.

Dari menyimak talkshow KBR tentang Praktik Baik Ketenagakerjaan Inklusif kemarin saya jadi semakin optimis bahwa anak-anak disabilitas dan OYPMK akan dapat mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Dunia kerja di Indonesia telah diatur sedemikian rupa, agar ketenagakerjaan inklusif tercipta. Semoga keponakan saya kelak juga bisa sukses di bidang kerja impiannya. Aamiin.



24 comments

  1. jika lihat tulisan tentang teaga kerja berkebutuhan khusus jadi ingat drama good doctor, sama Drama Extraordinary Attorney Woo.
    Mereka luar biasa. Pasti ada kemampuan lebih .
    di dunia nyata ada Dani Aditiya sebagai komika.

    ReplyDelete
  2. Wah, hebat juga Alfamart turut membantu memfasilitasi mereka. Betul, walau mereka punya kekurangan, tapi bukan berarti mereka tidak sanggup melakukan pekerjaan seperti orang lain pada umumnya. Yang dibutuhkan memamng pelatihan keterampilan agar mrk bs mandiri

    ReplyDelete
  3. Mimpi ini milik siapa saja ya..
    Dan dukungan terbaik dari Alfamart semoga bisa terus berkelanjutan dan semakin banyak perusahaan besar yang melakukan dukungan yang sama terhadap Penyandang Disabilitas dan OYPMK.

    ReplyDelete
  4. Titik kosentrasi masalah OYPMK masih pada stigma sosial, kalau ini ga diatasi, mereka akan terus terpinggirkan. Syukurlah Alfamart punya keyakinan positif bahwa terhadap teman-teman disabilitas dan OYPMK bila direkrut dapat meningkatkan corporate reputation Alfamart.

    Semangat terus teman-teman disabilitas dan OYPMK dalam memperjuangkan hak dan keadilan hidup 💪🏻

    ReplyDelete
  5. wow sejak 2016, artinya sejak UU itu diundangkan, Alfamart langsung menerapkannya. Merekrut tenaga kerja dari penyandang disabilitas.

    Iya, penyandang disabilitas pun punya kelebihan dan mampu berkarya kok kalau diberi kesempatan. Saya ingat betul di tahun 2006, saat menempuh pendidikan S2, ada dua teman satu kelas yang menyandang disabilitas, keduanya juga merupakan dosen di sebuah politeknik negeri.

    Jadi buat keponakan mbak Diah, Ari, semoga tetap semangat ya. Buktikan kalau kamu nanti bisa membangun sebuah sistem/aplikasi yang membawa dampak luas bagi masyarakat.

    ReplyDelete
  6. Semoga dengan peran serta semua pihak stigma sosial bisa ditekan dan diturunkan dan anak OYPMK dan disabilitas bisa mewujudkan mimpi-mimpi mereka serta ketenagakerjaan inklusif tercipta. Sukses untuk keponakannya ya, Mbak

    ReplyDelete
  7. Stigma sosial ini masih menjadi PR, ya. Tetapi, dengan terus disosialisasikan, InsyaAllah lama-lama akan terkikis. Para penyandang disabilitas dan OYPMK bisa kembali berdaya di masyarakat

    ReplyDelete
  8. Wah keren Alfamart ternyata mempekerjakan tmn2 disabilitas juga ya. Bagus nih semoga dicontoh oleh perusahaan2 khususnya retail yg lain. Memang kyknya gak gampang tapi kalau ada yang memulai kyk gini biasanya pelan2 juga akan banyak perusahaan yang memiliki kebijakan yang sama ya. TFS.

    ReplyDelete
  9. Wah Forum Komunikasi Disabilitas Cirebon udah ada sejak tahun 2007. Bener sih kalo kaum disabilitas itu nggak hanya terbebani cacat fisik, tapi juga stigma sosial. Kadang udah mendapatkan pendidikan sejajar dengan temannya pun bisa runtuh percaya dirinya karena stigma sosial ini. Aku juga punya saudara yang disabilitas, masih sekolah di SMK juga, pilih jurusan animasi. Semoga ponakan mba Diah bisa mendapatkan tempat bekerja yang tepat ya.

    ReplyDelete
  10. Stigma negatif ini memang masih sulit untuk dihilangkan, butuh usaha keras dari semua pihak untuk membantu para penyandang disabilitas ini. Semoga ke depannya lebih banyak perusahaan yang bersedia menerima mereka menjadi karyawan.

    ReplyDelete
  11. Masya Allah keren banget ini Alfamart yang memperkerjakan teman - teman disabilitas yah, semoga perusahaan lain pun memberlakukan ketentuan serupa, aamiin

    ReplyDelete
  12. Di luar stigma sosial memang kita butuh memberdayakan OYMPK dan disabilitas inj agar bs mandiri dan mengaktualisasikan diri di lingkungannya. Penting banget memberi mrk skill yg bs jadi bekal

    ReplyDelete
  13. semua warga negara tak terkecuali mendapatkan hak yang sama untuk bekerja termasuk dalam memberdayakan OYPMK

    ReplyDelete
  14. Bersyukur kalau alfamart itu peduli banget dengan disabiltas ya
    jadi udah ada dana khusus yang disiapkan oleh mereka

    ReplyDelete
  15. Masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pekerjaan tak terkecuali semoda dengan adanya seminar2 tentang OYPMK maupun sodara kita yang menyandang disabilitas, pemilik usaha mau mempekerjakan mereka.

    ReplyDelete
  16. Senang sekali jika ada perusahaan yang melakukan praktik baik untuk ketenagakerjaan inklusi seperti ini
    Dengan begini, Oypmk bisa mendapatkan pekerjaan dan berdaya

    ReplyDelete
  17. Senang banget deh, sekarang semakin banyak juga yang support OYPMK ya mak. Karena bagaimana pun mereka memiliki hak yang sama juga.

    ReplyDelete
  18. Ai keren sekali ya FKDC yang memberikan suport pada penyandang disabilitas dan OYPMK karena mereka sama ya mom dengan kita yang punya hak sama untuk menikmati hidup dan bekarya dalam pekerjaan

    ReplyDelete
  19. Stigma sosial nih yang harus dihilangkan. Seringnya orang kurang memiliki pengetahuan ttg penyakit kusta. Terlihat dari sebagian besar masyarakat yang masih memandang hina penyakit ini. Padahal ya kayak penyakit lainnya, harus diobati kan untuk sembuh. Setelah sembuh pun harus kembali ke masyarakat untuk memperoleh kesempatan pendidikan maupun kerja yang sama dengan orang lain.

    ReplyDelete
  20. Memang tidak mudah mengubah stigma yang terlanjur berkembang namun bukan berarti tidak bisa. Edukasi perlu terus dilakukan dan terbukanya kesempatan berkarya untuk disabilitas dan OYPMK bisa menjadi salah satu jalan untuk mengubah pandangangan dan meningkatkan kepedulian masyarakat.

    ReplyDelete
  21. Alhamdulillah semakin banyak pihak yang memperhatikan kelanjutan hidup OPYMK dan disabilitas. Salah satunya Alfamart yang merekrut tenaga kerja. Semoga para dishabilitas dan OYPMK terbantukan n bs hidup layak.

    ReplyDelete
  22. Baca ini rasanya ikut terharu, sekarang sudah mulai banyak banget peluang pekerjaan utuk penyandang disabilitas dan OYPMK ya mbak. Mereka juga punya hak yang sama untuk bekerja salah satunya

    ReplyDelete
  23. terharu kalau ketemu anak-anak disabilitas dan OYPMK yang bekerja, senang ada yang memfasilitasi mereka berkarya dan mau memberi kesempatan untuk bekerja.

    ReplyDelete
  24. Barokallah ya kalau banyak yang mendukung gini, jadi mereka bisa bekerja sama seperti yang lain. Mengapa harus dibedakan ye kan? Apalagi keluarga nih juga harus mendukung banget

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.