Cara Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Saat Menstruasi

 

"Mi, ayo salat.."

"Umi enggak salat, Nak. Libur dulu."

"Lho, kok libur?"

"Emm... iya, Umi lagi mens."

"Mens itu apa?"

"Mens atau menstruasi itu kalau seorang perempuan sedang keluar darah kotor. Trus karena ada darah kotor itu jadi enggak boleh salat."

"Oooo..."

Bla bla bla...


kesehatan-dan-kebersihan-saat-menstruasi


Itulah cuplikan dialog antara saya dengan si nomor dua yang merupakan gadis cilik kelas satu SD. Kadang saya harus mikir lama untuk memberikan jawaban ke dia, karena seringnya dia akan bertanya terus "kenapa, kenapa, kenapa..." hehe.. Jadi enggak bisa asal jawab karena akan ada "pertanggungjawabannya" hihihi. Ya, benar juga, sih. Karena setiap perkataan kita kan kelak akan dipertanggungjawabkan ya di hadapan Allah.

Salah satu dialog yang harus saya perhatikan kehati-hatiannya adalah ketika kami membahas soal menstruasi. Saya harus memberikan informasi yang tepat ke semua anak saya (bukan hanya si nomor dua) mengenai hal ini. Karena pada saatnya nanti insyaa Allah kedua anak perempuan kami akan mengalami menstruasi, dan kedua anak lelaki kami akan menjadi remaja kemudian dewasa yang tentunya akan selalu berinteraksi dengan para perempuan di sekitarnya.

Jangan sampai anak-anak perempuan saya mengalami seperti yang pernah saya alami dulu. Saya dulu adalah remaja putri yang minim pengetahuan soal menstruasi. Periode terburuk selama hidup saya berkaitan dengan menstruasi adalah masa-masa SMP. Saat itu adalah awal-awal saya mengalami menstruasi. Ilmu dan pengalaman masih terhitung nol, namun mau enggak mau saya harus menghadapi tamu bulanan itu. Saya sering mengalami "tembus/bocor" di sekolah.

Pernah suatu ketika, karena saat itu saya sebagai sekretaris kelas, saya mendapat tugas menuliskan materi dari guru di papan tulis. Padahal saat itu saya sedang menstruasi dan "bocor", dong. Huhuhu. Naasnya lagi, sekretaris yang satunya sedang tidak masuk sekolah. Maka mau enggak mau saya yang menulis di depan. Meski saya sedang mengenakan rok berwarna biru tua yang notabene noda darah tidak begitu terlihat, tapi saya percaya teman-teman saya yang duduk di bangku depan bisa melihatnya. Dan, saya benar-benar malu saat itu.

Padahal, jika saat itu saya mau bicara pada guru dan membicarakan soal kondisi saya yang sedang mens, mungkin keadaannya akan lebih baik.

Baca juga: Tantangan Mendidik Anak Zaman Now.


sehat-dan-bersih-saat-menstruasi


Bicara tentang Menstruasi pada Peringatan Hari Kebersihan Menstruasi

Saya baru paham mengenai seluk beluk menstruasi dan bagaimana mendidik anak-anak mengenai hal itu secara benar dari webinar yang saya ikuti beberapa hari yang lalu. Ya, pada tanggal 27 Mei 2021 kemarin saya mengikuti webinar bertajuk "Sehat dan Bersih Saat Menstruasi". Acara ini digelar oleh Perkumpulan Obstetri & Ginekologi Indonesia (POGI), Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia dan Mundipharma Indonesia dalam rangka menyambut Hari Kebersihan Menstruasi.

Nah, saya baru tahu nih kalau tanggal 28 Mei (bulan 5) diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi. Dan ternyata, pemilihan tanggal tersebut enggak asal pilih, lho. Karena 28 hari adalah rata-rata interval menstruasi, dan 5 hari adalah rata-rata lama menstruasi. Hari Kebersihan Menstruasi sendiri diperingati untuk meningkatkan kesadaran perempuan akan pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM), serta mematahkan stigma dan norma sosial negatif terkait menstruasi yang masih dianggap tabu di masyarakat. 

Peringatan Hari Kebersihan Menstruasi menjadi sebuah aksi tahunan yang melibatkan pemerintah, organisasi, pihak swasta dan masyarakat luas. Nah, webinar yang diikuti oleh sekitar 1.000 perempuan Indonesia kemarin itu, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman perempuan mengenai pentingnya MKM. Dalam acara itu hadir beberapa narasumber sebagai berikut:

  • dr. Dwi Oktavia Handayani, M. Epid., Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta,  
  • Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH., Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI),  
  • Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta, 
  • Mada Shinta Dewi, Country Manager Mundipharma Indonesia,
  • Adi Prabowo, Head of Marketing, Digital & E-Commerce Mundipharma Indonesia.

Acara yang dipandu oleh Novita Angie tersebut berlangsung seru, karena banyak materi yang dibagikan yang tentu saja related banget dengan kehidupan perempuan. Pertanyaan dari peserta terkait tema yang diangkat pun cukup banyak.


novita-angie
Novita Angie sebagai pembawa acara.

Menstruasi adalah

Sebelum bicara jauh mengenai cara menjaga kesehatan dan kebersihan saat menstruasi seperti pada judul tulisan ini, kita mesti memahami dulu tentang menstruasi. Bahwasannya menstruasi adalah keluarnya "darah" selama beberapa hari (3-7 hari) dari organ intim perempuan, satu periode setiap bulannya (setiap 28 atau 21-35 hari).

Kondisi ini normal terjadi pada seorang perempuan. Karena itu artinya manandakan bahwa perempuan sudah siap untuk bereproduksi (memiliki anak), karena mens didahului oleh proses matangnya sel telur yang siap untuk dibuahi. Dan perlu diketahui bahwa darah yang dikeluarkan sebenarnya merupakan lapisan dalam rongga rahim yang dipersiapkan sebagai tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi, yang selanjutnya akan berkembang menjadi janin.

Hal ini dijelaksan oleh Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH selaku anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa pada saat menstruasi, risiko infeksi meningkat karena bertambahnya jumlah bakteri buruk di vagina, akibat turunnya tingkat keasaman vagina karena keberadaan darah haid.


dr-dwiana-ocviyanti


Masalah Kesehatan Akibat Penjagaan Kebersihan di Masa Menstruasi yang Buruk

Nah, apabila perempuan tidak bisa menjaga kebersihan pada saat menstruasi, bisa mengakibatkan masalah kesehatan seperti:

  • Infeksi saluran reproduksi
  • Infeksi saluran kemih
  • Infeksi jamur
  • Peningkatan risiko kanker serviks

Oleh karena itu, penting untuk menerapkan MKM bagi perempuan yang sedang menstruasi. Seperti apakah MKM itu? Saya tulis di bawah ini, ya 😊 

Baca juga: Manfaat Memakai Masker Motor Bagi Perempuan.


Bagaimana Cara Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Saat Menstruasi

Untuk diketahui, bahwasanya kesadaran perempuan Indonesia akan pentingnya manajemen kebersihan selama periode menstruasi masih sangat rendah. Seperti yang terlihat dari data di bawah ini:

  • 1 dari 2 anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.
  • 1 dari 3 anak perempuan mengganti pembalutnya setiap 4-12 jam. Sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari.
  • 1 dari 3 anak perempuan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

Maka dari itu penerapan MKM yang benar perlu diketahui oleh setiap perempuan.


Penerapan Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM)

Manajemen Kebersihan Menstruasi meliputi hal-hal berikut ini:

  • Pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi.
  • Perempuan harus dapat menggunakan pembalut yang bersih, dapat diganti sesering mungkin selama periode menstruasi.
  • Memiliki akses untuk pembuangannya, serta dapat mengakses toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga.


Penerapan MKM diantaranya adalah dengan: 

  • membersihkan vagina secara benar, teliti dan berkala, 
  • menggunakan air bersih mengalir dengan cairan pembersih antiseptik kewanitaan yang sesuai dengan pH vagina dan dapat digunakan saat menstruasi (pH normal vagina yaitu 3,5-4,5).
  • menggunakan pembalut bersih dan dapat menyerap darah dengan baik, 
  • mengganti pembalut secara teratur minimal setiap 4 jam sekali.
  • Apabila merasakan gejala yang tidak normal saat menstruasi, maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.


Selanjutnya, bagaimana perempuan harus memperlakukan pembalut yang sudah dipakainya? Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan:

  • Cuci bersih pembalut yang sudah dipakai dan masukkan ke dalam kantong plastik atau bungkus dengan kertas.
  • Buanglah pembalut yang sudah dipakai ke tempat sampah.
  • Jangan membuang pembalut ke dalam toilet, karena akan menghambat saluran air.
  • Apabila menggunakan pembalut cuci ulang, cuci pembalut tersebut setelah digunakan.
  • Pembalut sebaiknya diganti 4-5 jam sekali.
  • Mandi 2 kali sehari untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh.
  • Selalu cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah mengganti pembalut.


Oh ya, perawatan area kewanitaan tidak hanya dilakukan pada saat menstruasi, ya, melainkan harus setiap hari. Karena hal ini untuk menjaga kesehatan dan menghindari masalah seperti keputihan, gatal, bau tidak sedap, peradangan, anyang-anyangan, hingga pencegahan penyakit serius seperti kanker serviks. Berikut ini beberapa cara merawat vagina:

  • membasuh vagina dengan air mengalir setelah buang air kecil dan besar, 
  • hindari membersihkan vagina dengan sabun mandi, melainkan gunakan pembersih kewanitaan yang sesuai dengan pH vagina dan mendukung flora normal di area kewanitaan, 
  • gunakan tisu berbahan lembut untuk mengeringkan vagina, 
  • cuci tangan sebelum dan sesudah membersihkan vagina, 
  • menggunakan celana dalam berbahan katun, 
  • ganti celana dalam saat terasa lembab atau basah. 
  • Bagi perempuan yang sudah kontak seksual dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan pap smir atau IVA secara teratur.


Bicara Menstruasi pada Anak

Nah, seperti dialog saya dengan anak saya di awal tulisan ini, anak-anak pasti ada masanya akan menjumpai/mengetahui ibunya menjalani hari-hari istimewa saat menstruasi. Bagi muslim, akan terlihat jelas saat ibu mengalami menstruasi karena dia tidak bisa melakukan ibadah-ibadah tertentu seperti salat, misalnya. Tak dapat dihindari, peran ibu untuk mengedukasi anak perempuan (maupun laki-laki) tentang sehat dan bersih saat menstruasi memang sangat penting.

Namun sayangnya, ada sebagian ibu yang belum bisa memberikan edukasi tersebut secara baik. Dari sisi anak pun demikian, ada kesulitan-kesulitan tertentu dari mereka untuk membicarakan hal itu secara nyaman. Dan dari data Unicef, diketahui bahwa 1 dari 4 anak Indonesia tidak pernah menerima informasi tentang menstruasi sebelum menarke (menstruasi untuk pertama kalinya).

Mengapa hal itu sulit dibicarakan antara ibu dan anak? Menurut Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi. hal itu bisa jadi disebabkan karena:

  • Tabu. Pembicaraan mengenai menstruasi dinilai tabu.
  • Bingung memulai. Ibu merasa bingung, dari mana harus memulai pembicaraan tersebut.
  • Kurang pengetahuan. Pengetahuan ibu tentang menstruasi relatif terbatas, pengalaman pun juga demikian.
  • Remaja ragu. Anak meragukan kemampuan ibunya dalam menjelaskan tentang menstruasi. 

 

anna-surti-ariani


Padahal, kondisi akan lebih baik jika antara ibu dan anak mau membicarakan tentang menstruasi sejak sebelum menarke, lho. Karena jika tidak dibicarakan, bisa jadi akan menjadi emosi negatif. Anak akan takut, cemas, malu, marah, dan lain-lain saat menarke. Anak juga bisa mengalami ketidaksiapan dalam masa itu. Belum lagi timbulnya kesalahpahaman tentang menstruasi, misalnya tidak bisa membedakan mana fakta dan mana mitos dalam menstruasi.


Beda halnya jika ibu dan anak mau membicarakan tentang menstruasi sejak anak dalam masa pubertas. Keuntungannya sebagai berikut:

  • Kesehatan reproduksi remaja lebih baik.
  • Menunda hubungan seksual pertama
  • Mengurangi risiko masalah kesehatan mental terkait seksualitas.
  • Relasi/bonding antara ibu dan anak lebih dekat.


Kemudian, hal-hal yang perlu dibicarakan pada anak mengenai menstruasi adalah sebagai berikut:

  • Jika anak belum menstruasi, ibu dapat membahas mengenai pengertian menstruasi dan bahwa hal itu wajar terjadi pada perempuan, apa saja yang perlu dilakukan saat menstruasi, perubahan-perubahan yang akan terjadi pada tubuh saat menstruasi, dan lain-lain.
  • Sedangkan jika anak sudah mengalami menstruasi, ibu dapat membicarakan mengenai perlunya membawa pembalut cadangan saat bepergian, apa yang harus dilakukan jika mengalami "kebocoran", cara mencatat tanggal menstruasi dan mengapa itu perlu dicatat, apa yang bisa dilakukan jika terasa sakit saat menstruasi, bagaimana cara menjaga kebersihan saat mens, apakah keputihan itu wajar dan bagaimana cara mengatasinya, dan sebagainya.


Lebih lanjut Anna Surti Ariani juga memaparkan; 

“Anak perempuan yang tak pernah melakukan pembicaraan tentang menstruasi cenderung merasa takut, malu dan bingung saat menarke. Padahal jika ibu meluangkan waktu untuk membicarakan hal ini dengan putrinya, banyak manfaat yang didapat, antara lain kesehatan reproduksi yang lebih baik serta kedekatan ibu dan anak. Tidak sedikit anak perempuan yang mencari informasi sendiri dari teman atau internet, dan mendapatkan info yang tidak tepat, padahal berharap bisa membicarakan hal ini dengan ibunya. Oleh karena itu, ibu perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang cara membicarakan menstruasi."

Strategi Bicara tentang Menstruasi

Ya, seperti yang disampaikan oleh Anna Surti Ariani di atas, ibu perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang menstruasi. Ibu juga perlu mengetahui cara atau strategi bagaimana bicara tentang menstruasi dengan anak. Nah, berikut ini adalah tips untuk berbicara tentang menstruasi dengan anak: 
  1. Ingat, bahwa ibu adalah sosok yang paling diharapkan anak untuk membicarakan menstruasi. Jadi, bekali diri kita (ibu) dengan informasi tentang menstruasi yang benar. Ibu perlu paham mana yang merupakan mitos dan mana yang merupakan fakta tentang menstruasi. Ibu juga perlu membekali diri tentang cara berkomunikasi yang "enak" tentang menstruasi. 
  2. Bicara menstruasi itu TIDAK tabu. Tetapi justru sangat penting melakukan pembicaraan dan diskusi tentang menstruasi pada anak. Karena hal itu penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan. 
  3. Lakukan berulang kali. Jangan berpikir bahwa topik menstruasi bisa dibicarakan dalam 1 kali pertemuan, lakukan berulang kali secara bertahap menyesuaikan dengan usianya. Dapat mulai dibicarakan sejak ada tanda-tanda awal pubertas, atau sebelumnya. 
  4. Bersikap positif karena isu-isu pubertas dan menstruasi bisa sensitif buat anak perempuan. 
  5. Banyak bertanya dan berdiskusi. Lebih baik banyak bertanya dan mendengarkan, daripada langsung menceramahi/menasihati. Ibu juga bisa berbagi pengalaman tentang menstruasi. Kemudian jika belum siap dengan pertanyaan anak (belum tahu jawabannya), katakan saja secara jujur dan butuh waktu untuk mencari jawabannya. 
  6. Jelaskan secara kongkrit dengan gambar dan benda yang bisa digunakan; 
  7. Jelaskan pula kepada anak laki-laki, supaya mereka dapat menghormati perempuan yang sedang menstruasi.

Poin terakhir itu enggak kalah penting dengan poin-poin lainnya. Karena pada kenyataannya, masih banyak kasus anak laki-laki yang mengejek teman perempuannya saat mengalami menstruasi. Hal ini tentu sangat tidak kita inginkan. Maka peran ibu sangat penting untuk memberikan pemahaman yang benar mengenai menstruasi, baik kepada anak perempuan maupun laki-laki.  


Dukungan Pemerintah dalam MKM

Dalam penerapan MKM, perempuan juga perlu didukung oleh lingkungannya agar pada saat menstruasi mereka merasa nyaman di lingkungan manapun. Dan alhamdulillah, pemerintah pun ternyata sudah memeberikan dukungan tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia Handayani, M. Epid mengatakan bahwa menstruasi merupakan proses biologis yang normal dialami setiap perempuan. Setiap anak perempuan idealnya mendapat pengetahuan mengenai menstruasi sebelum mengalami menarke (menstruasi untuk pertama kalinya). Pengetahuan ini sangat penting agar anak perempuan dapat menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan selama masa menstruasi, serta tetap bisa beraktivitas dengan nyaman. 


dr-dwi-octavia-handayani
 

Untuk itu, lanjut beliau, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terus melakukan edukasi mengenai MKM, salah satunya melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang menyasar anak usia sekolah dan remaja.

Lebih jauh, ternyata pemerintah juga telah mempunyai regulasi tentang kesehatan reproduksi perempuan. Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 2014. Poin-poinnya dapat dilihat dalam infografis berikut:

pp-kesehatan-reproduksi

Pemerintah juga mempunyai program-program kesehatan yang mendukung kesehatan reproduksi remaja, seperti diadakannya:

  • UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), yang merupakan kolaborasi Puskesmas dengan sekolah dalam upaya membentuk lingkungan hidup sehat bagi warga sekolah. 
  • Posyandu Remaja, yaitu Pos Pelayanan Terpadu Remaja yang memfasilitasi dalam memahami seluk beluk remaja selama masa puber.
  • Program Aku Bangga Aku Tahu, yaitu penyuluhan rutin ke sekolah terkait kesehatan reproduksi dan penyakit infeksi menular seksual. 
  • Vaksinasi HPV, yaitu program vaksinasi untuk mengurangi risiko kanker serviks untuk anak kelas 5 dan 6 SD.

Pada intinya pemerintah memberikan dukungan kepada para perempuan Indonesia, baik para ibu maupun remaja putri, agar mereka bisa mendapatkan informasi mengenai MKM sejak dini sehingga dapat menjaga kesehatan reproduksinya dengan baik. Informasi yang tepat tersebut bisa didapatkan dari tenaga kesehatan atau Puskesmas terdekat.

Baca juga: Memilih Minyak Pijat Aman untuk Atasi Pegal-Pegal Ibu Menyusui.


BETADINE® Feminine Care Sebagai Teman Saat Menstruasi

Selaras dengan peringatan Hari Kebersihan Menstruasi dan membangun kesadaran akan pentingnya MKM, Mundipharma Indonesia dalam acara webinar kemarin juga meluncurkan kampanye #YangIdeal yaitu kampanye edukatif yang mengajak perempuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ kewanitaan dengan cara yang tepat dan sesuai kebutuhan.

Country Manager Mundipharma Indonesia, Mada Shinta Dewi menyampaikan; 
“Mundipharma Indonesia terus berkomitmen memperbaiki kualitas hidup masyarakat Indonesia, dalam hal ini perempuan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya. Sejak tahun 2017 Mundipharma Indonesia telah berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan POGI dalam menyelenggarakan program edukasi mengenai kebersihan menstruasi, serta membagikan Buku Saku ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’ kepada lebih dari 1.000.000 perempuan Indonesia. Melalui kegiatan edukasi ini, kami berharap perempuan Indonesia semakin mengerti cara menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaannya sedini mungkin, serta dapat terus beraktivitas dengan nyaman tanpa terhalang menstruasi.”


mada-shinta-dewi


Sebagaimana kita ketahui bersama, BETADINE® adalah produk kesehatan yang bermanfaat untuk mencegah dan mengobati infeksi. Jika ingat Betadine biasanya akan langsung ingat soal obat luka kecil dan luka gores. Selain itu Betadine juga punya produk untuk mengobati sakit tenggorokan, infeksi atau iritasi area kewanitaan, dan untuk menghentikan masalah kesehatan yang kecil agar tidak meningkat menjadi masalah besar. 

Mundipharma Indonesia melalui BETADINE® Feminine Care melakukan kampanye edukatif #YangIdeal untuk mengajak perempuan Indonesia mengetahui dan mengerti cara yang ideal dan tepat menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim kewanitaan. Salah satunya dengan menggunakan pembersih khusus area kewanitaan yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari, saat menstruasi, dan saat terjadi infeksi di organ kewanitaan.

Dalam hal ini BETADINE® Feminine Care menyediakan rangkaian produk area kewanitaan yang lengkap dan berkualitas tinggi, mulai dari pembersih kewanitaan sehari-hari dengan prebiotik, pembersih kewanitaan dengan kandungan daun sirih dan prebiotik, pembersih antiseptik kewanitaan khusus untuk mengatasi infeksi area kewanitaan dan antiseptik kewanitaan yang dilengkapi dengan aplikator, hingga tisu basah pembersih kewanitaan dengan prebiotik yang 100% biodegradable atau flushable.

adi-prabowo
 
Seperti disampaikan oleh Adi Praowo, Head of Marketing, Digital & E-Commerce Mundipharma Indonesia, rangkaian lengkap BETADINE® Feminine Care yang ditujukan untuk mendukung kebersihan dan kesehatan area kewanitaan mulai dari sehari-hari, menstruasi dan juga infeksi area kewanitaan adalah seperti yang tampak dalam foto di bawah ini.

Untuk kebutuhan sehari-hari, BETADINE® Feminine Wash dilengkapi dengan Prebiotik yang merupakan makanan dari bakteri baik dan memberikan perlindungan alami sehari-hari. Untuk infeksi di area kewanitaan, BETADINE® Feminine Hygiene dengan Povidone-Iodine memiliki spektrum luas dan untuk mengatasi keputihan berlebih, gatal, bau tak sedap dan iritasi ringan yang kerap terjadi saat menstruasi. 

betadine-feminine
Varian produk Betadine Feminine.

Oh ya, BETADINE® Feminine Care dapat dibeli di Shopee atau Tokopedia, ya. Kita para perempuan dapat menggunakan cairan pembersih vagina seperti ini untuk menjaga kesehatan dan kebersihan saat menstruasi. 


Nah, demikianlah temans ilmu yang saya peroleh dari webinar beberapa hari yang lalu. Jadi jika anak-anak saya bertanya-tanya tentang menstruasi lagi, saya enggak akan bingung lagi memberikan jawabannya. Justru saya senang kalau mereka mau diajak berdiskusi mengenai hal itu. Hehe.

Oke, temans, semoga tulisan ini bermanfaat, ya. Semoga kita dapat memberikan informasi yang tepat kepada perempuan lain maupun anak-anak tentang menstruasi juga bagaimana cara menjaga kesehatan dan kebersihan saat menstruasi. Dan semoga para perempuan Indonesia akan selalu dalam kondisi sehat dan bersih saat menstruasi, ya 😊.




47 comments

  1. Tema zoominar ‘Sehat dan Bersih Saat Menstruasi’. ini penting banget sebagai bahan edukasi utk kita semua.
    Semoga makin banyak yg tercerahkan ya.
    karena masih banyak lho, yg nggak paham cara membersihkan Miss V dan hal2 terkait menstruasi

    ReplyDelete
  2. Sama kayak anak-anakku, Mbak, walaupun cowok ya udah kami edukasi soal menstruasi. Biar paham waktu bundanya ga shalat, juga biar ga meledek teman ceweknya yang kebetulan haid. Haid itu proses alami yang mesti diketahui, apalagi oleh anak remaja putri sejak dini. Agar bisa menjaga kesehatan organ intim dengan Manajemen Kebersihan Menstruasi. Syukurlah dengan Betadine feminine care perawatan dan perlindungan dari infeksi makin mudah dilakukan.

    ReplyDelete
  3. belajar dari pengalaman waktu kecil yang malu dan sungkan bertanya tentang menstruasi dan tidak adanya edukasi membuat sy sekarang sudah memberikan gambaran pada anak saya meski umurnya baru 9 tahun.
    masalah kebersihan kewanitaan dan fase menstruasi memang harus diajarkan sejak dini pada anak

    ReplyDelete
  4. Susah gampang ya ka kasi penjelasannya. Alhamdulilahnya juga sekarang makin banyak produk untuk kewanitaan kita

    ReplyDelete
  5. Thank you tipsnya mba, informatif dan bagus untuk keponakanku yang mau menginjak remaja.

    ReplyDelete
  6. Menjaga kebersihan saat menstruasi berarti menjaga kesehatan diri dan mencegah beragam penyakit berbahaya ya Mbak. Makasih lho, tipsnya. Beberapa belum saya lakukan. Jadi berasa kesentil, nih.
    Ntar praktik aaah... kalau dapat.

    ReplyDelete
  7. aku juga Mba Deka, nggak ingin anaku nantinya mengalami hal serupa yang minim edukasi dan pengetahuan. Apalagi ini menyangkut soal kesehatan diri kann.

    ReplyDelete
  8. huhuhu... aku juga pernah bocor pas SMP, langsung minta izin pulang dianterin sama temenku... Meskipun udah tau sebelunya info tentang mens, tapi mana tau kalau hari itu bakalan bocor...

    ReplyDelete
  9. Aku baru tau ada hari peringatan kebersihan menstruasi, keren ya webinarnya sampe 1000 peserta, apalagi isinya juga edukatif banget buat para ibu yg pny anak cewek

    ReplyDelete
  10. Iya sekolah harus mewadahi edukasi MKM dgn baik
    Soalnya kadang ada anak yg belum dapat edukasi mens. Kalau dia punya teman baik yg langsung mengajaknya ke UKS, kan jadi tenang hati kita

    ReplyDelete
  11. Pertanyaannya sama kek anakku hehehe, kalau lg gak sholat dikepoin knp gak sholat :D
    Yes setuju banget bicara menstruasi apalagi menjelaskan pada anak gadis sendiri tu gak tabu malah sangat dianjurkan supaya anak tau menstruasi dan kebenarannya langsung dr kita, bukannya ntr cari sendiri trus dapat info yg salah yaa

    ReplyDelete
  12. Asyik banget yah mbak, dapat asupan ilmu dari zoominar trkait menstruasi ini.
    Pertanyaan di awal pernah juga nih dtanykan Sama ponakan ke mbakku hhehehe

    ReplyDelete
  13. Iya memang penting banget bagi ibu-ibu, emak-emak untuk memiliki "ketrampilan" dalam menyampaikan edukasi tentang menstruasi dan bagaimana manajemen kebersihannnya agar terjaga kesehatan. Saya juga termasuk generasi yang dulunya ngalami merasa"tabu" untuk membahas soal menstruasi ini.

    ReplyDelete
  14. Banyak ya...produk Betadine Feminine.
    Selama ini aku gak tau manfaatnya karena kurang baca. Dari sini, aku jadi tau bahwa masing-masing memiliki waktu pakai yang sesuai dengan masanya bagi wanita.

    ReplyDelete
  15. Trus saat maju di depan kelas kenapa mbak Diah gak bilang aja pada gurunya?
    Atau mungkin saat itu masih terlalu malu dan merasa tabu ya mbak
    Saya juga pernah nih bocor tapi ya gitu hanya bisa menahan malu, huhuhu

    ReplyDelete
  16. Wahh, seru banget ini zoominar-nya.
    Beneran membuka wawasan, serta memberikan banyaaakkk insight yg menarik.
    Sukaaa!
    Btw, Rangkain produk Betadine Feminine Care-nya lengkap banget.
    Beneran ini berfaedah utk kita gunakan.

    ReplyDelete
  17. Area kewanitaan memang harus dijaga kebersihannya ya, apalagi saat menstruasi, karena kalau diabaikan bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius.
    Produk betadine ini banyak juga ya macamnya, aku mau cobain betadine feminine care nya.

    ReplyDelete
  18. Membaca awal paragraf ... saya juga begitu, Mbak, sama anak perempuan ya begitu, sama dua anak cowok pun begitu :)
    Saya menyadari, anak2 sudah perlu tahu tentang menstruasi dengan membahasakannya sesuai usianya.

    ReplyDelete
  19. Nah, beneran Maak, punya anak perempuan kdang keponya keterlaluan sampe ke hal Menstruassi pun ditanyain. Dulu aku gitu juga, dan untungnya jaman sekarang buibu bisa menjelaskan ke anak dengan gaya bahasanya yanng mudah dimengerti anak, jadinya sedikit paham.

    Suka banget sama acara Webinar Betadine ini, mengingatkan kita semua akan pentinngnya edukasi kepada kita semua tentang pentingnya MKM agar kesehatan alat reproduksi kita terjaga.

    ReplyDelete
  20. Acaranya keren banget, menumbuhkan kesadaran pada orang tua zaman now agar memberikan pengetahuan tentang menstruasi pada anak perempuan dan laki-laki karena ini penting untuk masa depan mereka kelak.

    ReplyDelete
  21. Aku selama ini belum pernah punya tragedi bocor mendadak di celana saat menstruasi ketika sekolah. Tapi teman ada yang ngalamin dan itu emag bikin malu. Aku suka sosialisasi seperti ini mba :)

    ReplyDelete
  22. kesadaran akan pentingnya manajemen kebersihan selama periode menstruasi masih banyak belum dipahami tak terkecuali bagi kaum wanita itu sendiri
    Memang sejak dini dikasih edukasi yg mendalam perihal menstruasi ini khususnya pada anak perempuan

    ReplyDelete
  23. Wah webinar yang sangat edukatif dan berdaging ya Mba. Walau kayaknya dianggap remeh tapi ternyata sangat penting untuk dilakukan demi menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi

    ReplyDelete
  24. aku juga pake betadine. lengkap banget produk perawatannya. udah halal mui lagi.

    ReplyDelete
  25. Nah, pertanyaan anak kenapa ibunya tidak shalat sebetulnya bisa menjadi pembuka bahasan tentang menstruasi ya, Mbak. Jadi anak pun udah paham. Setidaknya dimulai dari penjelasan alasan gak sholat. Kemudian meningkat ke kesehatan dan reproduksi wanita

    ReplyDelete
  26. Betadine ini dulu identik dengan obat luka. Tapi sekarang memproduksi pembersih organ kewanitaan juga ya. BETADINE® Feminine Care ini kemasan dan warna-warnanya menarik banget

    ReplyDelete
  27. materinya dan pembicaranya keren nih, basicnya udah pas, soal edukasi dan MKK ini menag penting bukan buat anak perempuan aja sih buat aku kaum cowok juga harus di edukasi, hehehe

    ReplyDelete
  28. Uh pengalaman paling tidak enak ituuuu... "bocor" di sekolah! Mana roknya cuman satu kan, udah gitu jam pulang masih setahun lamanya!

    ReplyDelete
  29. Untung sekarang sudah banyak yang peduli untuk share pengetahuan tentang menstruasi ya. Termasuk betadine ini. Jadi orang tua bisa belajar banyak juga. Untuk membekali putrinya ttg masalah menstruasi ini

    ReplyDelete
  30. Webinar yang nambah wawasan banget ya ini. Banyak deh insight baru yang aku dapat. Apalagi mengenai ibu yang harusnya jadi orang pertama yang ngomongin menstruasi ke anak gadisnya. Duh, aku malah enggak. Untungnya anakku sendiri yang banyak nanya. Semoga dengan semakin banyaknya sosialisasi begini, perempuan Indonesia lebih aware lagi dengan kesehatan dan kebersihan di masa menstruasi ya.

    ReplyDelete
  31. Nanti Ade lama2 Tau y mba Bahwa menjaga kebersihan Miss V apalagi saat menstruasi Penting banget... Dn hrs mnggunakan sabun khusus kayak betadine yg aman

    ReplyDelete
  32. jadi tahu kan ya apa saja yang kudu dilakukan biar bersih dan sehat saat menstruasi. akupun seneng ikutan acar kemarin dapat insight baru ttg ngasih tau mens itu apa ke anak laki

    ReplyDelete
  33. Anak-anak masa kini sudah semakin kritis yaah..
    Jadi selain anaknya berbeda zaman dengan kita, komunikasi dengan mereka juga harus senantiasa diperbarui. Salut banget dengan acara webinar bersama Betadine.

    ReplyDelete
  34. Saya tahu kebersihan seputar menstruasi malah dari artikel-artikel di majalah. Untunglah di masa itu, lebih banyak tulisan yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan :D

    ReplyDelete
  35. "Bun, kok ga salat sih? Salfa mau diimami nih."

    Sering terjadi hal ini kalau pas menstruasi. Jawaban sederhana masih lagi sakit. Lama lama butuh penjelasan Panjang lebar juga
    Untung ada ilmu ini...

    ReplyDelete
  36. Aku baru tau kesehatan menstruasi itu ternyata Ada yah, informasi berfaedah banget & nambah ilmu baru

    ReplyDelete
  37. Proses alami yang harus diedukasi dari dini. Tentu dengan edukasi yang baik serta tidak membingkan.

    ReplyDelete
  38. Noted banget nih. Terutama sebagai orang tua yang punya anak perempuan. Nggam boleh merasa tabu bicara menstruasi sama anak, apalagi menyangkut kebersihan menstruasi ini memang harus diedukasi sejak dini ya Mbak

    ReplyDelete
  39. Heii, I lovee BETADINE® Feminine Care
    Bener2 bisa memahami kebutuhan para wanita.

    karena kita semua memang kudu menggunakan pembersih khusus area kewanitaan yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari, saat menstruasi, dan saat terjadi infeksi di organ kewanitaan.

    ReplyDelete
  40. Jadi ingat pas menstruasi pertama, yang saya lakukan adalah menangis mbak. Hehehe. Habis bingung mau ngapain. dan bener bener awam banget. Untungnya Ibu sigap harus tahu apa yg musti dikatakan pada anak putrinya

    ReplyDelete
  41. Intinya Penting banget menjaga kebersihan organ intim apalagi saat menstruasi ya mba.. Dan memang hrs di Bicarakan sama anak2 juga

    ReplyDelete
  42. karena anak saya termasuk terlambat menarke, dia malah tau dari teman temannya

    Gurunya juga memberi tahu

    jadi pas saya mau beritahuu, dia bilang "udah tau kok mah"

    hahaha.....untung penjelasannya benar dan lengkap

    ReplyDelete
  43. Pas komen di sini kebetulan sedang menstruasi nih. Hihihi. Kebersihan saat menstruasi itu penting, dan saya pakai nih Betadine Feminin Wash yg ekstrak daun sirih, tutupnya hijau cyan. Selain rajin ganti pembalut, jangan lupa untuk membersihkan daerah kewanitaan dengan sabun khusus, ya minimal sekali sehari, atau 2 kali sehari saat mandi.

    ReplyDelete
  44. Penting banget memang mengajarkan tentang menstruasi dan cara menjaga kebersihannya. Btw, sebenarnya darah menstruasi itu bukan darah kotor, kok. Cukup disebut darah saja dan memang perlu diperhatikan cara membersihkan dan membuangnya.

    ReplyDelete
  45. Pendidikan sosialisasi seperti ini memberikan bekal pengetahuan kesehatan anak dannorang tua.

    ReplyDelete
  46. Penting banget nih informasi nya untuk wanita dan anak gadis karena beberapa waktu lalu aku kehilangan teman karena kanker serviks sedih banget dan ternyata kita bisa cegah mulai deri kebersihan area intim terutama saat menstruasi ya kak apalagi Betadine ini kemasannya cute banget jadi pengen beli nanti

    ReplyDelete
  47. Aku jadi teringat, ada salah satu temanku yang katanya merasa ketakutan saat awal menstruasi. Nggak tahu jelas apa yang dia takutkan.

    Aku bisa mengerti sih. Secara kita nggak merasa terluka. Tapi kita mengeluarkan darah. Padahal kan wajar sih.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.