Konsep Baru Social E-commerce di Era Digital


Sudah pernah dengar tentang social e-commerce belum, temans? Mungkin ada yang masih asing, ya, dengan istilah ini. Kalau e-commerce, pasti teman-teman sudah sering atau bahkan akrab sekali, ya, dengan frasa itu? Tapi, mungkin juga ada yang masih salah persepsi, nih, atau belum bisa membedakan antara e-commerce dan marketplace? Hehehe, banyak pertanyaan, ya. Oke, kali ini saya akan menulis sedikit mengenai hal-hal tersebut. Simak sampai habis, ya 😊


social-e-commerce

E-commerce Adalah

Perkembangan teknologi yang memunculkan internet, kemudian berkembang memunculkan apa yang disebut e-commerce, marketplace, juga online shop. Jika online shop sudah jelas artinya, mungkin masih banyak yang salah atau tertukar arti dalam memahami e-commerce dan marketplace. Jadi perlu disamakan persepsinya dulu, nih, apa itu e-commerce dan apa itu marketplace.

Jadi e-commerce adalah website yang digunakan untuk menjual produk-produk dari pemilik website. Produk yang dijual bisa bermacam-macam produk dari berbagai brand, tetapi tetap dijual oleh satu penjual saja yaitu pemilik website tersebut. 

Sedangkan marketplace adalah sebuah website yang menghubungkan seorang penjual dengan pembeli melalui internet. Sehingga marketplace ini merupakan website pihak ketiga yang bertindak sebagai perantara antara penjual dan pembeli di internet. Dalam marketplace ini ada banyak penjual dengan berbagai jenis produk yang dijual dalam satu lokasi yang sama.

So, sudah jelas ya apa itu e-commerce?

Baca juga: Cara Mudah Memulai Bisnis Online Tanpa Modal.


Pertumbuhan Digital di Indonesia

Enggak bisa dipungkiri, saat ini semakin banyak orang yang berbelanja secara online, baik itu di e-commercemarketplace atau online shop. Bahkan orang di pelosok desa pun bisa memiliki barang yang enggak kalah kerennya dengan orang-orang yang tinggal di kota. Ya, karena saat ini orang desa belinya bisa secara online. Jadi, asal ada duit, semua bisa dibeli tak peduli kita tinggal di mana. Hehe.

Begitulah sedikit gambaran tentang pertumbuhan digital di Indonesia. Pengguna internet semakin meningkat dari waktu ke waktu. Data yang dihimpun Jawa Pos (9 November 2020) menyatakan bahwa dari 272 juta penduduk Indonesia, pada tahun 2019 pengguna internetnya sebanyak 175 juta jiwa, kemudian pada tahun 2020 pengguna internet meningkat menjadi 196 juta jiwa. Artinya, selama pandemi Covid-19 saat ini, pengguna internet di Indonesia meningkat sebanyak 12%.

Perubahan gaya hidup juga berpengaruh pada aktivitas jual-beli masyarakat Indonesia. Negara kita ini menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan digital terpesat di dunia, lho. Aktivitas belanja di e-commerce pada tahun 2020 diperkirakan senilai 600 Trilyun Rupiah, sedangkan pada tahun 2019 "hanya" senilai 260 Trilyun Rupiah. Meningkat pesat, bukan?
Nah, ini merupakan peluang bisnis, dong. Apalagi Bill Gates sang pendiri Microsoft pernah bilang,  

"Jika bisnis Anda tidak dalam internet, maka bisnis Anda akan punah." ~ Bill Gates.

Jadi, di era digital saat ini, kalau kita berjualan hanya mengandalkan secara offline alias tradisional, maka diperkirakan margin keuntungannya kurang maksimal. Berbeda dengan jualan secara online di e-commerce, maka kita bisa menjangkau calon pembeli secara lebih luas, bahkan tak terbatas wilayah di seluruh dunia.

Baca juga: Cara Pemasaran Online Bagi Pelaku UKM Pemula.


Konsep Baru Social E-commerce oleh PT. KCI

Bicara soal jualan online, saat ini ada konsep baru social e-commerce, lho. Konsep ini ditawarkan oleh PT. Komunitas Cerdas Indonesia (PT. KCI). Perusahaan ini menawarkan konsep baru social e-commerce sebagai pilihan investasi dan bisnis di masa mendatang. Wah, seperti apa itu? Ada bisnis dan investasi sekaligus? Sepertinya menarik, ya 😊

social-concept
Social concept dari PT. KCI.


Jadi seperti pada ilustrasi di atas, PT. KCI menggabungkan dua elemen dalam konsep barunya. Kedua elemen ini dinamakan social concept, yaitu sebuah konsep baru yang menggabungkan kekuatan sosial masyarakat dengan industri digital big data.

Elemen pertama ada Social E-commerce, yaitu menggunakan kekuatan masyarakat dalam meningkatkan percepatan distribusi produk secara digital.
Kedua, ada Social Advertising, yaitu menggunakan kekuatan masyarakat dalam melakukan percepatan dalam meningkatkan traffic digital advertising.

Social e-commerce menciptakan sebuah e-commerce, sedangkan social advertising memunculkan digital advertising. Keduanya saling terhubung dalam sebuah digital big data.

Kemudian konsep baru ini akan terlaksana di dalam mobile apps bernama Viplus, yang punya tagline "Viplus, consumtive become productive. Ubah konsumtif jadi produktif." Ya, Viplus yang merupakan e-commerce dari PT. KCI ini nantinya akan ada produk suplemen kesehatan. Mengapa produk suplemen kesehatan yang ditawarkan? Bisa ditebak enggak nih kira-kira? Hehe.

Baca juga: QRIS, Solusi Jitu Masalah Pembayaran Digital Bagi Milenials.


Kalau saya pribadi, sih, selama pandemi ini memang butuh asupan makanan bergizi juga suplemen kesehatan jika diperlukan. Tahu sendiri lah, ya, kondisi sedang kurang baik saat ini. Menjaga kesehatan merupakan hal yang sangat urgent kita lakukan. So, enggak heran juga jika Viplus akan tersedia produk suplemen kesehatan 😊

Seperti itulah temans konsep baru social e-commerce di era digital sekarang ini yang ditawarkan oleh PT. KCI. Saya penasaran, sih, seperti apa aplikasi Viplus itu. Yah, jadi enggak sabar nunggu launching-nya. Teman-teman penasaran juga? Kita tunggu bareng-bareng, ya 🤗




13 comments

  1. wah jujur aku baru tahu soal social e-commerce ini mbak
    perkembangan dunia digital emang cepat banget ya mbak
    harus bisa ngikutin agar bisnis makin berkembang

    ReplyDelete
  2. Eikeh KEMAL alias Kepo Maksimal dgn social e-commerce ini Mbaaa
    Apalagi Viplus punya tagline "Viplus, consumtive become productive. Ubah konsumtif jadi produktif."

    Wahh, pastinya Viplus yang merupakan e-commerce dari PT. KCI ini jadi favorit banyak netizen yha

    ReplyDelete
  3. wuah apps baru nih
    kalau ada aplikasi baru tuh aku penasaran banget pengen nyoba
    apalagi apps viplus dari KCI yang pengen kuulik-ulik, hoho

    ReplyDelete
  4. Konsep baru bernama Social E-Commerce ini kayaknya punya peluang bagus untuk terus berkembang di masa depan ya Mbak. Semoga makin banyak yang bergabung dna merasakan manfaatnya.

    ReplyDelete
  5. Nah, ga sabar nih nunggu produk suplemen kesehatan dari Viplus. Konsep ecommerce seperti ini bagus juga, bisa bermanfaat untuk banyak pihak.

    ReplyDelete
  6. Artikelmu bikin penasaran Mbak. Social advertising dan social e-commerce. Saya menantikan launchingnya aah. Kebetulan jadi seller di beberapa e-commerce.

    ReplyDelete
  7. Cukup menarik ya konsepnya, social e-commerce dari PT KCI. Layak untuk dinantikan launchingnya.

    ReplyDelete
  8. Social E-commerce ini beneran jadi istilah baru buatku. perlu didalami lebih lanjut nih, biar paham dan mengerti sih

    ReplyDelete
  9. Aku baru dengar nih soal vplus sepertinya menarik apalagi kita masih masa pandemi gini kaya apa sih konsepnya. Gak sabar nunggu info selanjutnya

    ReplyDelete
  10. Social advertising membantu membangun branding yang mudah dan cepat di social media.
    Begitukah kira-kira, kak Deka?
    Viplus membantu kita untuk lebih mudah mencari produk kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

    ReplyDelete
  11. Aku baru tahu beberapa social ecommerce eh sekarang ada lagi KCI dengan vplus ininya ya
    alhamdulillah makin ke sini makin berkembang Indonesia.

    ReplyDelete
  12. Menarik sekali konsepnya semoga para pelaku UMKM pada tau mengenai aplikasi ini ya jadi ga sabar nih dalam aplikasi tersebuta ada apa aja hehe.

    ReplyDelete
  13. Akuuu nih Mbak dulu masih sering pakai ecommerce buat marketplace hahaha padahal beda : D konsepnya baru berarti ini ya social ecommerce, menarik, berarti pendekatan utk marketingnya memang dr media sosial ya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.