Ingin Tetap Gaul Bersama Wali Murid Tapi Terhindar dari Gosip? Ini Cara Saya



Dulu saat masih berseragam putih abu-abu, saya sering sekali menonton acara infotainment di televisi. Saat itu, acara yang berisi kabar-kabar dari artis atau dunia hiburan dan berbau gosip itu biasanya tayang di sore hari. Ada beberapa infotainment yang menghiasi layar kaca, dan saya tak mau ketinggalan barang satu pun. Padahal, kabar-kabar yang ditayangkannya pun hampir sama antara infotainment satu dengan yang lainnya.

Bertahun-tahun berlalu, dan kini saya menjadi seorang ibu rumah tangga. Masih suka nonton infotainment? 
Enggak.
Kenapa? Gak suka? Dilarang suami karena banyak gosipnya?
Enggak ada waktu. Mencuci, masak, bersih-bersih rumah, mandiin anak, nyuapin anak, dan sebarek pekerjaan rumah lain selalu antri, tak pernah absen (ya kalau lagi ada acara jalan-jalan, baru deh absen beresin rumah :D).
Lho, kan, bisa disambi nonton tivi?
Emm... enakan mainin medsos kali, yaa.. (hihi.. sama ajaaa...).


Eh, asyik lho nonton infotainment itu, banyak gosipnya. Kalo gak ngerti gosip artis, gak gaul, dong??
Gimana nanti kalau lagi kumpul-kumpul sama para wali murid temannya anak-anak? Gak asyik lah kalau gak nyambung diajak ngobrol?

***

Gosip. Digosok makin sip. Begitu kata banyak orang.
Memang benar, sih. Kalau kita lagi ngomongin orang lain, rasanya enakkkk banget (saya pernah ngegosip juga soalnya, hehe... jujur ini). Enggak habis-habis yang diomongin. Bahkan kadang diulang-ulang. Semacam penegasan gitu (penegasan nyinyirin orang) :D. Gosip itu ada di mana-mana. Bukan cuma artis yang digosipin. Tapi tetangga, teman, saudara, atau sesama wali murid juga bisa kena gosip.

Nah, kehidupan saya saat ini memang lagi akrab dengan sesama wali murid. Ya, karena si sulung saya belajar di TK. Tiap hari saya antar-jemput anak. Kadang juga ikut acara bersama wali murid, entah menjenguk anak yang sedang sakit, menengok yang habis melahirkan anak, bertakziah, dan lain-lain. Namanya ibu-ibu, kalau ketemu bareng-bareng gitu pasti rame. Ada saja yang diomongin. Mulai dari kabar sekolah anak hingga urusan dapur. Enggak luput juga seringkali gosip menjadi bumbu penyedapnya. Hemm.



Gambar dari pixabay.com.


Saya yang dasarnya pendiam, dan sudah enggak pernah nonton infotainment di tivi (karena enggak punya tivi :D), cuma bisa jadi penonton kalau ibu-ibu itu lagi nggosipin artis. Saya ngerti dikit-dikit, sih, gosip artis, dari membaca di internet. Tapi saya pikir, buat apa nimbrung ngobrolin itu. Toh, saya juga enggak tahu kebenaran sesungguhnya. Belum lagi kalau ibu-ibu lagi bahas si A, si B, dan seterusnya yang saya enggak kenal mereka. Atau, lagi membicarakan salah satu wali murid yang saat itu enggak hadir bersama kami. Saya jadi penonton saja.

Ya, saya hanya ingin meminimalisir ngomongin orang lain. Menghindari gosip. Tapi, saya juga ingin tetap gaul, sih. Tetap tahu apa yang mereka bicarakan, tetap tahu berita terkini seputar sekolah anak-anak, tetap tahu berita-berita umum tentang artis lainnya juga. Tanpa ikut ngegosip. Dan kalau bisa, mengingatkan dalam kebenaran dan kebaikan. Karena, seperti firman Allah subhanahu wa ta'ala, berprasangka buruk (gosip atau ghibah) itu dilarang oleh-Nya.
"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan (zhan), karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan itu merupakan dosa." (QS. Al-Hujurat: 12)

Maka, kalau menurut saya, biar tetap gaul bersama wali murid tapi terhindar dari gosip, begini cara atau tips dari saya:

1. Join di grup chat wali murid.
Zaman sekarang, wali murid di tiap sekolah pasti punya grup chat sendiri. Sekarang lagi musimnya pakai aplikasi WhatsApp. Nah, gabung di grup seperti ini penting banget buat para wali murid, apalagi yang pendiam seperti saya ;). Karena biasanya info terkini dari sekolah pasti ada di sana. Jadi kita enggak perlu tanya-tanya lagi ke wali murid lain atau guru saat antar-jemput anak. 

Tapi biasanya bukan info tentang sekolah saja yang diobrolkan. Apalagi kalau para wali murid sudah akrab. Chat bisa melebar ke mana-mana, jadi gosip, deh. Kalau sudah begini, saya baca saja chat-nya. Dengan menjadi silent reader, kita bisa tetap tahu apa saja yang menjadi topik hangat di grup, tanpa ikut bergosip ria. Tapi kalau bisa, ingatkan juga para wali murid yang sedang bergosip ria tersebut. Tentu saja, dengan kalimat halus :).  

2. Ikut acara-acara yang diadakan wali murid.
Wali murid mau bareng-bareng jenguk salah satu wali murid yang habis persalinan, kita ikut. Mau silaturahim ke rumah wali murid yang habis pulang umroh, kita ikut. Diundang ke acara wedding anniversary salah satu wali murid, kita datang. Dengan sering bertemu wali murid yang lain, kita akan semakin akrab dan tahu seluk-beluk (meski mungkin sedikit) mereka. Nah, kita jadi gaul, kan? Enggak tolah-toleh aja kalau diajak ngobrol :D.

3. Antar-jemput anak di waktu yang pas.
Ya, waktu yang bener-bener pas. Artinya, kalau pulangnya pukul 11.00, ya, jemput di jam itu. Enggak perlu nungguin dulu di sekolah sepuluh menit atau setengah jam sebelumnya. Nunggu sebentar saja. Sekadar bisa "say hello" dengan wali murid lain itu sudah cukup. Enggak perlu ngobrol lama-lama setiap antar-jemput anak. Kalau memang sedang ada perlu dengan salah satu wali murid, baru sisihkan waktu saat antar-jemput anak.

Karena, kalau saya sendiri, nih, kalau keseringan ngobrol bareng malah sering ngobrol yang enggak perlu-perlu. Jatuhnya bergosip ria. Apalagi saya pendiam, pasti cuma akan ho-oh ho-oh aja kalau diajak ngobrol. Hahaha. Capek, deh.

Tips Tidak Menyebarkan Gosip
Oh ya, saya pernah juga, lho, diajak ngegosip sama wali murid. Ceritanya ngegosip tentang wali murid lain. Duh, diajak ghibah berdua! Gimana, dong, kalau begini? 

Saya simak gosip darinya. Ya, saya enggak tahu, dong, benar tidaknya kabar yang disampaikannya. Jadi itu masih saya anggap gosip. Karena saya hanya mendengar dari salah satu pihak. Kemudian, saya keep saja cerita itu.

Ya, DIAM adalah solusi terbaik untuk tidak menyebarkan gosip. Biarlah berita yang belum tentu kebenarannya itu menjadi konsumsi pribadi. Kalau kita ikut menyebarkannya (memberitaknnya pada orang lain), sama saja kita terkena dosa. Kalau kata Imam Syafi'i: 
"Di antara jenis kebohongan adalah kebohongan yang samar. Yakni ketika seseorang menyebar informasi dari orang yang tidak diketahui apakah ia bohong atau tidak."

Lalu, apa sampai di situ saja? Kalau sependek pengetahuan saya, agar beritanya berimbang, kita harus cross check pada pihak-pihak yang digosipkan. Klarifikasi itu sangat penting. Agar kita tahu pendapat dari kedua belah pihak. Tapi caranya jangan mengadu domba, ya. Jangan sampai pihak yang digosipkan tahu dari mana sumber gosip tersebut berasal. Bisa jadi perang! Hehe. Kalau mereka saling menjatuhkan?
Wah, ini sudah urusan lain :).

So, hati-hati dengan gosip. Memang banyak warna-warni pergaulan dengan sesama wali murid. Kita harus pintar-pintar menyikapi itu semua. Biar tetap gaul, up to date, tapi terhindar dari gosip :).



3 comments

  1. asyikkk tuh kumpul wali murid...but rentan nggosip heheheee

    ReplyDelete
  2. aku klo anter anakku sekolah ngaji mendingan ikut masuk nunggu di dalem mba wkwwkk

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.