Apakah Support System dalam Aktivitas Blogging Saya Baik-Baik Saja?

Bicara soal support system dalam aktivitas blogging, sebenarnya sudah beberapa kali saya singgung di tulisan-tulisan saya di blog ini. Karena memang saya sering curhat colongan kan di sini. Hehe. Nah, pertanyaannya, apakah support system dalam blogging saya baik-baik saja?


Caution:
Postingan ini seratus persen mengandung curhat. Jadi silakan ambil keputusan sekarang, lanjut baca atau tidak
🤗

Jadi support system dalam blogging di sini maksudnya adalah orang-orang yang siap membantu dan memberikan dukungan pada aktivitas blogging saya. Sebenarnya support system yang baik akan sangat bermanfaat dalam segala aktivitas, termasuk blogging. Dengan support system yang baik, bloger bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang baik, energinya lebih positif, dan seterusnya.

Lalu bagaimana dengan saya?

Di rumah, saya tinggal bersama suami, anak-anak (sekarang ada 4 anak di rumah, karena si sulung menuntut ilmu di pondok pesantren), serta bapak dan ibu saya. Apakah semuanya membantu dan mendukung saya sebagai bloger?

support system dalam blogging
Saya sekeluarga (Juni 2022).


Tak Ada Waktu Khusus untuk Ngeblog

Setiap hari, aktivitas saya saat ini seperti kebanyakan ibu rumah tangga lainnya. Bangun tidur salat Shubuh, masak nasi, masak sayur dan lauk, mencuci perlengkapan makan dan dapur, dan menyiapkan bekal anak-anak sekolah.

Setelah ketiga anak berangkat sekolah, lanjut mengurus si kecil. Memandikannya, menyuapi, dan menemaninya bermain. Sambil menemani bermain, saya sarapan, cuci baju, dan lain-lain. Kadang sambil ngeblog juga via ponsel, karena lebih mudah melakukannya daripada menggunakan laptop.

Setelah itu agak siang sampai siang jemput anak-anak sekolah, makan, salat, dan lain-lain. Di sela-sela aktivitas itu saya kadang juga ngeblog. Pun sama yang terjadi dari sore hingga malam hari. Sambil mengerjakan urusan rumah tangga, kadang saya ngeblog alias ngetik, bisa di ponsel atau laptop kalau memungkinkan. Karena seringkali si kecil enggak mau saya tinggal ngetik di laptop. Dia teriak-teriak minta ditemani. Huhu.

Begitulah, hampir tiap hari saya ngeblog di sela-sela rutinitas pekerjaan rumah tangga. Enggak ada waktu khusus untuk ngeblog. Kalaupun malam hari saat anak-anak tidur, si kecil yang berusia satu tahunan itu sering terbangun dan minta ASI atau sekadar ditemani tidur. Dan lebih parahnya, enggak jarang saya ikut tertidur saat menemani si kecil tidur. Enggak jadi ngeblog, deh. Haha.

Tapi memang, waktu yang cukup lama bagi saya untuk ngeblog adalah di malam hari. Meski si kecil sering terbangun, tapi waktu tidurnya kan juga panjang. Kalau pas lagi enggak ngantuk, saya bisa putus-sambung-putus-sambung ngeblognya. Nah, saat malam seperti ini biasanya saya lebih sering menggunakan laptop. Karena lebih leluasa dari “gangguan” si kecil. Hehe.

Nah, ke mana saja suami, apakah tidak membantu saya menjaga anak-anak terutama si kecil saat saya ngeblog? Hemm.. saya sadar, suami saya yang bekerja di rumah (wirausaha) itu banyak banget kerjaannya. Pekerjaannya juga jenis pekerjaan yang berat. Jadi kalau malam biasanya lebih banyak capeknya. Saya enggak tega kalau menyuruh dia menjaga si kecil sementara saya ngeblog.

Saya masih merasa bisa mengatasinya sendiri. Memang kadang dia juga berinisiatif menjaga si kecil, tapi biasanya enggak lama juga. Paling setengah hingga satu jam, habis itu minta bantuan kakak-kakak si kecil untuk gantian menjaganya.

Ya, anak-anak kadang juga membantu saya saat saya lagi butuh banget untuk menyelesaikan tulisan blog. Tentu saja tulisan penting ini biasanya tulisan yang berbayar. Hehe. Kalau sudah mepet deadline, saya biasanya memang minta bantuan anak-anak atau suami untuk menjaga si kecil.

Kalau bapak ibu gimana? Mereka sudah sepuh, sih. Ibu kadang-kadang bantu menemani si kecil bermain atau saat saya jemput kakak-kakaknya sekolah. Tapi sekarang agak jarang, sih. Karena saya lebih tenang kalau yang menjaga si kecil adalah ayahnya. Enggak ada drama-drama setelah saya pulang dari jemput soalnya.. haha. Jadi kalau saya jemput sekolah, suami berhenti dulu kerjanya.

Jadi intinya, memang tak ada waktu khusus bagi saya untuk ngeblog. Sesempatnya saja. Tetapi meski demikian, saya selalu berusaha komitmen saat ada kerja sama blog (mengerjakan job blog). Meski waktunya sangat fleksibel, tapi saya selalu berusaha setor tulisan sebelum deadline dan memenuhi syarat dan ketentuan penulisan.


Tak Ada Kesempatan untuk Event Blogger Offline

Apa itu event offline? Haha. Saking lamanya enggak pernah ikut lagi event blogger yang diadakan secara offline, saya sampai asing dengan acara-acara seperti itu. Kalau misalnya ada kesempatan datang ke event offline, rasanya saya akan canggung sekali bertemu teman-teman bloger maupun pemilik acara. Haha.

Ya, terakhir kali saya ikut event blogger offline adalah di tahun 2017. Setelah itu, saya punya baby lagi, kemudian ada pandemi, dan berlanjut sampai sekarang enggak pernah ikut event offline. Kenapa kok begitu?

Ada beberapa alasan, sih, yang membuat saya memutuskan: “Ah, sudahlah enggak usah ikut-ikut lagi acara offline. Ngeblog dari rumah saja. Kalau ikut event blogger, yang online saja.”

Pertama, kadang ada event blogger yang enggak membolehkan peserta membawa anak kecil. Ya, biasanya anak kecil kan rame, atau rewel. Acara-acara resmi gitu enggak akan nyaman kalau ada anak-anak yang rame atau rewel, kan? Ya, saya maklum, kok.

Kedua, kalaupun boleh bawa anak, saya tuh sering enggak nyaman kalau anak rewel saat acara. Jadinya enggak menikmati acara dan kadang hanya dapet capeknya.

Ketiga, saya pernah baca atau dengar komentar-komentar di luar sana soal bawa anak saat event blogger. Ada yang nyinyir, kok enggak sungkan bawa anak, bikin rame, bikin enggak fokus, dan lain-lain. Saya jadi gimana gitu sih kalau mau bawa anak kecil. Hehe.

Keempat, kalau anak ditinggal di rumah, seringnya enggak ada yang jaga. Suami kerja, enggak bisa kalau disambi jaga anak kecil (bayi). Apalagi anak kami ada lima, yang mana kakak-kakaknya juga sering ramai atau berisik. Kasihan suami kalau saya suruh jaga lima anak sambil bekerja. Kalaupun hari libur, tetap enggak tega, sih. Huhu.

Sedangkan ibu sudah sepuh dan sering ngeluh kalau saya titipi anak dalam waktu lama (seharian). Dari pengalaman yang sudah-sudah, saya jadi enggak tenang kalau menitipkan anak-anak ke ibu. Soalnya kadang beliau telepon anak lagi begini begitu yang bikin hati tak tenang dan harus segera pulang.

Jadi ya.. bagi saya saat ini kesempatan untuk ikut event blogger offline itu tak ada. Lebih baik bagi saya enggak usah ikut event offline, biar hati tenang. Kalau ada pilihan, yang online saja, lah. Agar saya tetap bisa menemani anak-anak di rumah.


Tetap Bersyukur Karena…

Meski kondisi saya dalam blogging seperti itu, saya tetap bersyukur karena saya memang maunya ngeblog. Dan saya masih bisa ngeblog hingga detik ini, meski support system saya kurang baik.

Tetap berterima kasih kepada suami saya yang selalu mau membantu pekerjaan sehari-hari saya hampir setiap hari. Dia bantu memasak, menyuapi si kecil, dan lain-lain. Tentu hal ini bisa mengurangi pekerjaan saya, mengurangi kecapekan saya, bikin saya happy, dan akhirnya bisa menulis dengan hati bahagia.

Ibu meskipun semakin hari semakin sedikit membantu saya, sudah pasti saya tetap berterima kasih sama beliau. Saya mikirnya, saya berterima kasih atas semua yang telah dilakukannya untuk saya hingga saat ini.

Alhamdulillah juga, saya punya teman-teman bloger yang baik hati, yang bisa bikin saya senyum-senyum hingga ketawa hampir tiap hari di sebuah WAG (WhatsApp Group) kesayangan bersama. Dengan berinteraksi sama mereka, saya sering mendapatkan motivasi dan energi positif untuk ngeblog. Enggak jarang juga mereka membantu saya menemukan ide menulis, hingga membukakan peluang mendapatkan job blogger.

Baca juga: Teman-Teman Bloger Penyelamat Kesepianku.

Ya, hingga hari ini saya merasa baik-baik saja dalam aktivitas blogging saya. Memang support system saya bisa dibilang enggak baik-baik saja, tapi saya sendiri masih baik-baik saja.

Merasa baik dalam arti kondisi saya baik-baik saja, bukan berarti merasa diri saya baik (berakhlak baik) tanpa cela, ya. Dua hal yang berbeda, bukan? Hehe.

So... yeah... ayo lanjut ngeblog lagi! 💕💕


ngeblog asyik KEB



No comments

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.