Jalan-jalan Pagi di Kediri dalam Momen Lebaran

 

Setelah artikel tentang mengajarkan literasi keuangan pada anak dalam momen lebaran kemarin, jujur saya bingung mau menulis momen-momen lebaran yang mana. Banyak sekali cerita tentang lebaran tahun ini, justru membuat saya bingung, mau menulis bagian yang mana?

Kalau ditulis keseluruhan dalam satu tulisan, tampaknya akan panjang sekali dan saya akan kecapekan nulis. Haha. Lagipula, siapa yang mau membaca tulisan panjang kali lebar sama dengan luas segi empat? #eh..

Ya sudah, saya malah cerita sedikit saja kali ini, berdasar stok foto yang tersimpan di smartphone saya. Yaitu tentang jalan-jalan pagi di Kediri dalam momen lebaran Idulfitri 1444 Hijriyah kemarin. Jalan-jalan pagi yang berkesan, karena selama kami menikah, rasanya baru kemarin itu kami bisa jalan-jalan pagi di Kediri. Hihi.

Alhamdulillah lebaran kali ini kami sekeluarga menginap di tempat lain, bukan rumah saudara. Karena saya yang punya lima anak kecil yang cukup ramai, jadi kami merasa lebih nyaman menginap di penginapan. Kami memilih sebuah penginapan sederhana di Kediri, yang letaknya tidak begitu jauh dari rumah saudara.

Karena menginap di penginapan, kami bisa bangun pagi-pagi sekali, lalu bersiap-siap untuk jalan-jalan pagi (biasanya, kalau menginap di rumah saudara kami enggak enak jika keluar rumah pagi-pagi, hehe..). Tujuan kami keluar pagi-pagi adalah jalan-jalan keliling kota Kediri sambil mencari sarapan! 😄

tugu di Kediri

Penginapan kami letaknya tak jauh dari bundaran Sekartaji dimana Monumen Kediri-Syu ini berada. Jadi pemandangan di sekitar bundaran inilah yang jadi pemandangan pertama yang menarik bagi saya dan anak-anak. Di sekitar bundaran ini ada Taman Sekartaji dan Gereja Merah. Lalu agak menjauh, juga ada bangunan-bangunan indah seperti Masjid Baiturrahim di Polresta Kediri.

Suami yang pernah tinggal di Kediri saat bersekolah SMA, bercerita segala macam mengenai jalan-jalan yang kami lalui. Kami pun sampai di sebuah jembatan, yaitu Jembatan Brawijaya. Jembatan ini merupakan jembatan di atas sungai Brantas, yang menghubungkan daerah timur dan barat sungai, yaitu Kecamatan Kota dan Kecamatan Mojoroto. Jembatan ini menggantikan fungsi jembatan lama Kediri.
 

jembatan di kediri
jembatan brawijaya Kediri

Setelah melalui Jembatan Brawijaya, kami melewati Taman Brantas. Tentu saja kami hanya lewat di taman ini karena tujuan utama kami adalah mencari sarapan. Hehehe. Sebenarnya saya tertarik ngadem di sini, karena tamannya tampak hijau dan bersih. Kebayang kalau ke sini agak siang, wah nyaman sekali refreshing di taman terbuka hijau ini. Sesuai namanya, taman ini memang terletak di pinggir aliran sungai Brantas.

taman Brantas

Lanjut.. kami fokus mencari sarapan. Lalu sampailah kami di Jalan Dhoho. Di sepanjang jalan ini, sekitar satu kilometer, berjejer aneka kuliner di pagi hari itu. Ada nasi pecel, nasi bakar, rujak cingur, buah-buahan, dan masih banyak lagi. Dari kuliner khas Kediri hingga kuliner dari kota-kota lain. Iya, ada yang jual siomay Bandung juga, lo. Hehe. 

Suasana pagi itu sudah cukup ramai. Dan kata suami, memang Jalan Dhoho ini merupakan salah satu ikon kota Kediri. Aneka kuliner yang tersaji di sepanjang pedestrian jalan ini sudah ada sejak dulu. Saya juga ingat, saat malam pernah makan di jalan ini juga. Suasananya selalu ramai.

Jadi bukan karena hari itu masih dalam momen lebaran sehingga jalan ini ramai pengunjung, namun memang hampir tiap hari jalan ini ramai.

kuliner pagi di jalan Dhoho Kediri

Kami memilih menu nasi pecel. Ada beberapa pedagang yang menjual menu ini, dan kebanyakan ramai pengunjung. Kami memilih yang tidak begitu ramai, karena yaa kami bawa anak-anak kecil. Tentu saja kami cari tempat yang lebih nyaman. Soal rasa, saya pikir tak akan jauh berbeda antara yang ramai pengunjung dan yang kurang ramai.

penjual nasi pecel
menikmati nasi pecel

Benar saja, alhamdulillah nasi pecel yang kami pesan enak. Porsinya memang lumayan banyak untuk ukuran saya, tapi enggak terlalu banyak juga, sih. Sehingga saya bisa menghabiskannya. Anak-anak kecil kami pesankan nasi plus telur dadar, telur puyuh, dan keripik saja.

Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan. Kali ini kami menuju rumah saudara-saudara di Nganjuk. Jalanan kota Kediri di pagi hari masih sepi, membuat kami sangat menikmati perjalanan pagi itu. Alhamdulillah, ini jadi salah satu momen lebaran tahun ini yang mengesankan 😍

jembatan di kediri



No comments

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.