Manfaat Membaca dan Menuliskan Kembali Isi Bacaan Bagi Anak


Pekan ini anak-anak belajar daring atau belajar dari rumah. Kenapa demikian? Bukankah pandemi sudah usai? Hehe.. itu karena guru-guru mereka sedang ada agenda sertifikasi guru dan pimpinan yayasan di sekolah. Jadi anak-anak bukan diliburkan, melainkan diberikan tugas-tugas selama di rumah.


buku anak bekas


Nah, kemarin sore (hari Sabtu), si sulung tiba-tiba ngomong ke adiknya, "Eh, kamu udah ngerjain tugas menulis, ta?"

Si adik terlihat kaget, "Lho, kok mas Faiq baru ngomong sekarang, sihhh?" diiringi raut mukanya yang kayak mau menangis gitu. Hihi.

Rupanya, dia baru teringat tugas tersebut, yaitu tugas bagi seluruh siswa untuk meringkas/merangkum bacaan yang dibacanya selama sepekan di rumah. Kata gurunya, per hari minimal menuliskan 7 kalimat dari buku/bacaan yang dibacanya.

Si kakak pun rupanya baru teringat, saking (katanya) banyaknya tugas yang diberikan guru-gurunya untuk dikerjakan di rumah.

Yah, begitulah, tinggal sehari lagi masuk sekolah dan harus mengumpulkan tugas-tugas itu, namun mereka belum merangkum apapun!

Alhamdulillahnya, sih, mereka sudah lumayan sering baca buku-buku cerita, komik, atau buku-buku anak yang lain. Jadi saya bilang, "Halah, gampang. Kan, kalian sudah baca banyak buku, tuh. Tinggal buka-buka lagi dan baca ulang lagi dikit-dikit kalau ada yang lupa, trus rangkum, deh. Insyaa Allah cukup, lah, sehari besok buat mengerjakan."

Saya sekadar menenangkan mereka, sih, bukan maksud menggampangkan tugas dari sekolah. Hehe. Memang sebaiknya ditulis sedikit-sedikit setiap hari, bukan langsung nulis banyak dalam sehari. Agar enggak capek dan membangun kebiasaan membaca dan menulis dengan enjoy. Tapi, ya, karena kemarin-kemarin lupa, mau gimana lagi 😁

Sebenarnya tugas seperti itu bukan baru kali ini diberikan. Setiap libur panjang (seminggu atau dua minggu), gurunya anak-anak biasanya memberikan tugas membaca dan menuliskan kembali apa yang dibaca anak-anak. Tentu saja itu (hanya) tugas sampingan, karena tugas per mata pelajaran sudah pasti ada.

Saya senang anak-anak mendapatkan tugas seperti ini. Karena dengan tugas tersebut, anak-anak akan akrab dengan dunia literasi. Kebiasaan membaca dan menulis, tentu menjadi dasar yang bagus bagi mereka untuk langkah-langkah kehidupan selanjutnya.

Baca juga: Buku Anak Turut Membangun Karakter Sejak Dini.


Manfaat Membaca dan Menuliskan Kembali Bacaan yang Dibaca

Yap, sudah jamak diketahui lah, ya, bahwa manfaat membaca sangat banyak. Selain menambah ilmu pengetahuan, kita juga akan terbiasa berpikir kritis, membentuk kebiasaan baik, dan masih banyak lagi.

Nah, kalau membaca dan menuliskan kembali bacaan yang telah dibaca, manfaatnya apa ya buat anak-anak?

membaca dan menuliskannya kembali

Beberapa manfaat membaca dan menuliskan kembali isi bacaan menurut pengalaman saya pribadi antara lain sebagai berikut:

💖 Membiasakan anak membaca secara keseluruhan.

Untuk merangkum isi bacaan tentunya harus membaca secara keseluruhan bacaan tersebut, ya. Hal ini melatih anak membaca tulisan secara utuh untuk mendapatkan informasi secara benar.

💖 Membiasakan anak berpikir runtut.

Merangkum harus runtut sesuai isi cerita atau materi yang ada dalam bacaan, agar jika dibaca lagi enggak bikin bingung. Maka dengan demikian anak akan belajar berpikir runtut.

💖 Belajar menulis dengan baik. 

Dengan menuliskan kembali bacaan yang telah dibacanya, anak akan berlatih menulis yang lebih rapi, sesuai kaidah bahasa Indonesia, dan sebagainya. Karena jika tidak dilatih, enggak mudah juga, lo. Misalnya sekadar menuliskan tanda titik dan koma dengan benar.

💖 Belajar meringkas dan menyimpulkan isi bacaan.

Meringkas dan membuat kesimpulan atas bacaan yang telah dibaca juga perlu latihan. Karena anak harus membaca dengan sungguh-sungguh untuk tahu isi bacaan dan bisa meringkasnya serta menyimpulkannya.

💖 Belajar berpikir kreatif.

Karena merangkum yang baik adalah dengan bahasa sendiri, tidak menyontek setiap kalimat yang ada di dalam buku/bacaan. Disini anak sekaligus berlatih berfikir kreatif.

Baca juga: Manfaat Read Aloud, dan Buku Sebagai Bekal Anak Bertumbuh.

Oh ya, saya tuh sejak anak-anak masih kecil sudah berusaha mengakrabkan mereka dengan buku. Saya berusaha membelikan buku-buku, meski belum bisa banyak. Namun mungkin karena saya sendiri kurang rajin baca buku (hahaha..), jadi anak-anak pun jadi meniru ortunya. Hiks. 

Tetapi alhamdulillah akhir-akhir ini karena saya agak cerewet memotivasi si sulung untuk suka baca buku dan membelikannya buku-buku kesukaannya, akhirnya dia lebih rajin baca buku. Sebelumnya dia suka buku-buku komik, dan akhir-akhir ini karena saya mengenalkannya dengan buku-buku Enid Blyton, dia jadi keasyikan membaca novel-novel tersebut dan yang sejenis. 

Saya senang dengan perkembangan tersebut. Karena adiknya juga jadi ikut-ikutan suka baca-baca buku. Saya pun semakin semangat mencarikan buku-buku bacaan termasuk buku bekas seperti yang ada di foto di awal tulisan ini. Hehe.

Dengan tugas dari sekolah yaitu membaca dan menuliskan kembali isi bacaan yang dibacanya, saya berharap anak-anak semakin akrab dengan dunia literasi dan membentuk karakter-karakter baik dalam diri mereka. Tinggal tugas saya untuk mencarikan bahan-bahan bacaan yang sesuai usia anak dan bagus isinya (mendidik dan tidak menyimpang dari ajaran agama (Islam)). Semangatt 😊



1 comment

  1. Biar adik terpancing membaca, belikan kakaknya buku untuk baca, sehingga adik ngelihat dan terpacu bersaing dengan kakaknya. hihihi

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.