Blended Learning di SMA Pintar Lazuardi, Seperti Apa?


Blended Learning di SMA Pintar Lazuardi, Seperti Apa?

"Nanti belajarnya pake Gmeet, ya, jam 8. Sana, mandi trus siapin buku-bukunya. Dibaca-baca dulu bentar materinya, biar gak ketinggalan."
"Besok ujiannya online juga, lho. Tapi kamu harus ngerjakan sendiri meski di rumah. Umi bantu kalau internetnya ada masalah aja."
"Ini penjelasan ustadzah gak bisa direkam ya, Mi?"

***

ortu-dan-anak-tim-solid
Mendampingi anak belajar di rumah.


Adaptasi Anak dan Orangtua terhadap Pembelajaran Secara Daring

Kalimat-kalimat di atas adalah secuil cuplikan dialog antara saya dengan anak-anak selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi. Pandemi yang melanda Indonesia dan seluruh dunia sejak tahun 2020 kemarin memang memberikan perubahan yang signifikan hampir di semua sendi kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan. Anak-anak mulai akrab dengan segala bentuk pembelajaran secara daring (online), yang dilakukan cukup dari rumah saja. Enggak perlu datang ke sekolah untuk bertatap muka dengan guru.

Kami yang tinggal di desa di daerah Sidoarjo, Jawa Timur, juga mulai akrab dengan pembelajaran secara daring meskipun jadwalnya tidak sepadat sekolah-sekolah di kota besar. Karena keterbatasan gawai dan sinyal internet, kami lebih sering memanfaatkan aplikasi WhatsApp (WA) untuk menerima materi dan soal-soal dari guru. Penggunaan Google Meet (Gmeet) dan Zoom masih terbatas, mengingat tidak semua orang tua murid mampu mengakses keduanya dengan mudah.

Selain anak-anak yang harus bisa beradaptasi dengan pembelajaran secara daring, sebagai orangtua saya dan suami mau enggak mau juga harus bisa beradaptasi dengan perubahan itu. Terutama saya, setiap hari harus menjadi guru dari ketiga anak kami yang sudah bersekolah. Saya harus menginstal beberapa aplikasi pendukung untuk belajar online, kemudian harus bisa memanfaatkan aplikasi-aplikasi itu sebaik mungkin. Semuanya tak lain agar saya bisa mendampingi anak-anak belajar online sebaik-baiknya di masa pandemi ini.

Namun lebih dari itu, masa pandemi telah mengajarkan pada saya bagaimana harus memberikan pendampingan pada anak-anak untuk belajar bukan saja materi dari sekolah, tapi juga mendidik anak soal daya juang belajar, motivasi, cita-cita, etika, dan lain-lain. Saya seperti belajar menjadi pendidik yang utuh. Hehe. 

Dan, hei, bukankah saya pernah berharap bahwa sekolah enggak perlu terlalu lama? Iya, saya pernah berharap, anak-anak belajar di sekolah jangan terlalu lama, karena belajar tidak harus semuanya dilakukan di sekolah, melainkan bisa di rumah atau di manapun. Saya kurang sreg jika anak-anak di sekolah dari pagi sampai sore, belum lagi ada les tambahan, sehingga waktu berkumpul bersama keluarga dan berbaur dengan masyarakat sangat kurang.



Virtual Open House dan Webinar oleh SMA Pintar Lazuardi

Bicara soal pembelajaran secara daring, pada tanggal 1 Mei 2021 kemarin saya mengikuti virtual open house dan webinar yang diselenggarakan oleh SMA Pintar Lazuardi. Tema besar acara tersebut adalah "PARENTS & GENZY SQUAD, Menjadi Tim Solid, Gapai Cita" dan tema khususnya adalah "Sekolah Masa Depan yang Membahagiakan". Hemm.. beberapa frasa membuat saya berfikir sebelum menyimak acara ini. Apa saja maksudnya? 


virtual-open-house-sma-pintar-lazuardi


Jadi dalam acara virtual ini ada sharing ilmu dan pengalaman dari para ahli pendidikan khususnya di sekolah Lazuardi. Ketiga keynote speaker yang hadir pada siang hari itu adalah DR. Haidar Bagir selaku Pembina SMA Pintar Lazuardi, Bapak Setiyo Iswoyo selaku Direktur, dan Ibu Sonya Sinyanyuri selaku kepala sekolahnya. 

Oh ya, mungkin teman-teman sudah pernah mendengar nama sekolah Lazuardi, ya? Ya, di beberapa daerah di Indonesia sekolah-sekolah dari Lazuardi Group memang telah berdiri sejak beberapa tahun yang lalu. Nah, di tahun 2021 ini, ada yang baru dari Yayasan Lazuardi Hayati (Lazuardi Group), yaitu SMA Pintar Lazuardi. Apa saja kelebihan sekolah ini? Apa latar belakang berdirinya sekolah ini? Simak tulisan saya ini sampai habis, ya 😊


dr-haidar-bagir


Sebelum mengenal SMA Pintar Lazuardi lebih jauh, mari kita simak beberapa pemikiran dari bapak DR. Haidar Bagir, Pembina SMA Pintar Lazuardi yang sebelumnya kita kenal sebagai Presiden Direktur dari Penerbit Mizan.

Menurut beliau, sekolah online, khususnya untuk universitas dan SMA, tampaknya akan menjadi trend sekolah alternatif yang tak terhindarkan. Sekolah Lazuardi ikut serta memberikan kontribusi pada sistem pendidikan di negeri ini, yaitu dengan menyelenggarakan SMA Blended Learning. Konsep sekolah ini mendukung kreativitas siswa secara optimum. Selain menambahkan aktivitas hands on mandiri siswa melalui pembelajaran berbasis proyek (project based learning), juga didukung dengan Learning Management System (LMS) yang diberi nama PINTAR. 

Di SMA Pintar Lazuardi, anak-anak akan selalu menjadi kelinci percobaan. Namun, kata beliau, percobaan di sekolah ini enggak ada yang hasilnya buruk, melainkan baik atau lebih baik. Hal ini bertujuan untuk menjadikan anak-anak sebagai pionir dalam pengembangan pendidikan yang lebih baik dan lebih baik lagi lompatannya.

Nah, untuk saat ini, Lazuardi Group baru mengembangkan blended learning untuk tingkat SMA. Karena menurut DR. Haidar Bagir, anak-anak yang sudah aman menggunakan gawai secara mandiri adalah anak-anak yang berusia di atas 14 tahun. Namun tidak menutup kemungkinan jika ke depannya ada perkembangan lain. 


Blended Learning di SMA Pintar Lazuardi

SMA Pintar Lazuardi hadir sebagai pengembangan layanan baru dari Sekolah Lazuardi Group. Sekolah ini hadir dengan konsep Blended Learning. Konsep ini menggabungkan metode pembelajaran online dan tatap muka. Pada saat pembelajaran online, para siswa akan dibantu dengan LMS (Learning Management System) yang diberi nama PINTAR (Pedagogycal Intelligence Architecture). Mengenai LMS, saya jelaskan nanti di bagian bawah, ya 😊


blended-learning-sma-pintar-lazuardi


Kepala SMA Pintar Lazuardi, Ibu Sonya Sinyanyuri mengatakan bahwa prosentase pembelajaran online dan tatap muka adalah 80% : 20%. Jadi pembelajaran secara online memang lebih besar. Siswa akan mengikuti kelas online selama empat hari, kemudian satu hari tatap muka dengan guru. Sehingga kegiatan tatap muka akan dilakukan seminggu sekali di sekolah home based. Kegiatan tatap muka tersebut difokuskan untuk: 
  • Pengembangan karakter 
  • Pengembangan keterampilan sosial 
  • Perwalian (coaching, mentoring, dan bimbingan karir) 
  • Kegiatan praktikum yang tidak dapat dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran online.
Kemudian untuk bimbingan karir juga disediakan program-program pilihan yang mencakup: 
  • Motion Graphics 
  • Graphic Design 
  • Digital Comic 
  • Photography 
  • Music Techno 
  • Public Speaking 
  • Digital Marketing 

Nah, untuk kegiatan tatap muka akan diselenggarakan di sekolah home based. Sekolah home based yang telah tersedia adalah sebagai berikut: 
  • SMA Lazuardi Global Compassionate School (GCS)-Depok,
  • SMA Lazuardi Ideal GCS-Purwakarta,
  • Sekolah Lazuardi Kamila GCS-Solo,
  • Sekolah Lazuardi Haura GCS-Lampung,
  • Sekolah Lazuardi Athaillah GCS-Makassar,
  • SMA Hellomotion Tangerang Selatan
Lalu bagaimana dengan para siswa yang berasal dari wilayah yang belum tersedia sekolah home based? Untuk para siswa tersebut, kegiatan tatap muka akan digantikan dengan program pengayaan dan coaching yang dilakukan secara online


ibu-sonya-sinyanyuri


Lebih lanjut Ibu Sonya mengemukakan bahwa prinsip pendidikan di SMA Pintar Lazuardi adalah sebagai berikut: 
  • Pengembangan Karakter, melalui program Gen Z action dan penanaman nilai-nilai kepedulian (Compassionate Program). 
  • Growth Mindset Approach (Pola Pikir Bertumbuh), proses belajar senantiasa mendorong anak-anak para untuk aktif bertanya, praktik langsung, dan berani mencoba dengan dukungan terus menerus dari para Guru agar proses berpikir dapat terus bertumbuh. 
  • Siswa memiliki fleksibilitas dalam menentukan waktu belajar, materi yang ingin dipelajari terlebih dahulu, sehingga setiap siswa memiliki perjalanan proses belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya. 
  • Mengutamakan interaksi yang kuat antar siswa dan guru dengan community feedback system dan ruang diskusi yang terintegrasi dalam LMS. 
  • Berorientasi masa depan dengan memberikan layanan program pendampingan bimbingan karir dan personalized program. 
  • Membekali pengembangan keterampilan Abad 21, yang mencakup 7C : creativity, critical thinking, collaboration, communication, confidence, dan computational thinking.

Kemudian mengenai kurikulum SMA Pintar Lazuardi, disampaikan bahwa kurikulum SMA Lazuardi mengacu pada Kurikulum Nasional yang sedang berlaku dan diperkaya dengan konten kurikulum dari berbagai negara dan kurikulum keahlian.


Apa Itu LMS?

Kembali lagi pada LMS. LMS adalah kependekan dari LEARNING MANAGEMENT SYSTEM. LMS yang digunakan di SMA Pintar Lazuardi ini diberi nama PINTAR, yaitu kependekan dari Pedagogical Intelligence Architecture.  Dari namanya, LMS ini bukan sekadar platform belajar online, melainkan aplikasi yang tetap memperhatikan esensi pembelajaran (pedagogi), yaitu keterikatan antara siswa dengan proses pembelajaran. Sehingga melalui LMS ini akan ada interaksi antar siswa dan guru.  

konsep-lms-sma-pintar-lazuardi


LMS ini juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang memungkinkan siswa belajar mandiri dan terpantau aktivitasnya. Jadi saat siswa belajar dengan menggunakan LMS, mereka tidak bisa seenaknya belajar. Karena fitur-fitur di dalamnya tidak memungkinkan siswa untuk melakukan hal-hal lain di luar materi pembelajaran. Aplikasi canggih ini dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Bahkan orang tua juga dilibatkan untuk bersama-sama guru memantau dan memberikan dukungan kepada putra-putrinya. 


Keunggulan LMS PINTAR

LMS PINTAR yang didesain berdasarkan pengalaman panjang dalam mengelola sekolah Lazuardi ini, akan dilengkapi unsur-unsur penting dari sebuah proses pendidikan. Nah, keunggulan dari LMS PINTAR jika dirinci adalah sebagai berikut:

Multipart

Maksudnya materi-materi akan disampaikan dalam bagian-bagian kecil dan dipilih hanya materi fundamental dari sebuah mata pelajaran. Upaya ini dimaksudkan agar mudah dipahami secara mandiri oleh siswa.

Feedback System

Sistem ini akan memastikan peserta didik terlibat aktif, berinteraksi, saling memberi dan menerima umpan balik (feedback) dalam proses belajar. Hal ini bertujuan untuk mengetahui capaian hasil belajar, terbentuknya komunitas belajar, serta mendokumentasikan portofolio yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Learning Path

Yaitu peserta didik akan memiliki jalur atau peta untuk mencapai hasil belajar yang sesuai dengan kemampuan dan tujuan pembelajaran.

Differentiated Learning

Jadi setiap siswa akan memulai pendidikan di sekolah ini dengan diagnostic assessment, sehingga dapat memandu learning path yang akan dilalui siswa dari urutan materi dan memungkinkan siswa memiliki tahapan belajar yang berbeda.

Multi-Friendly Content

Materi dan media pembelajaran dikemas dalam beragam bentuk sesuai kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Disajikan sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.

Gamificationi

Pembelajaran online juga mempertimbangkan kesenangan dan keseruan. Ini dilakukan dengan menambahkan unsur games dalam pembelajaran.


SMA Pintar Lazuardi Didirikan By Design

Pada bagian lain, Bapak Setiyo Iswoyo selaku Direktur SMA Pintar Lazuardi menyampaikan bahwa proses belajar di SMA Pintar Lazuardi menggunakan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan sekolah masa depan untuk mendampingi putra-putri dalam menggapai cita-cita. 

Tentunya, tidak hanya sistem digitalisasi yang disiapkan, namun diperkuat juga dengan model pembelajaran berbasis proyek. Model ini akan memfasilitasi anak-anak untuk peduli dengan masalah yang terjadi di sekitarnya, dianalisa dan ditemukan solusinya.

bapak-setiyo-iswoyo


Selanjutnya menurut Pak Is, ada perubahan paradigma yang luar biasa pada masa pandemi saat ini, yakni mengembalikan esensi pendidikan dari sekolah ke rumah. Wah, ini menarik sekali, ya. Karena pada dasarnya tanggung jawab pendidikan anak-anak, kan, pada orangtuanya 😊

Pak Is menyampaikan bahwa sekolah harus berperan menjadi support system, karena esensi pendidikan adalah kembali pada paradigma awal yaitu pendidikan di lingkungan keluarga dan dilaksanakan guru dan orangtua. So, guru dan orangtua harus bersinergi untuk pendidikan anak-anak yang lebih baik.

SMA Pintar Lazuardi memang didirikan sebagai upaya mengahadapi perubahan paradigma pendidikan pada masa pandemi. Namun, kata Pak Is, sekolah ini memang didirikan by design. Artinya sekolah ini memang disiapkan untuk menghadapi masa depan pasca pandemi. Jadi jika pandemi telah berakhir, konsep pembelajaran blended learning akan tetap berjalan.


Demikianlah teman-teman, sekilas mengenai blended learning di SMA Pintar Lazuardi. Sebagai orangtua saya sih setuju dengan konsep blended learning ini, bahwa anak-anak bisa belajar dari mana saja selain dari sekolah, terutama belajar dari rumah. Sekolah cukup sebagai support system, namun pendidikan anak-anak lebih ditekankan pada pendidikan di rumah bersama keluarga.

Nah, jika teman-teman tertarik dengan konsep pendidikan blended learning di SMA Pintar Lazuardi, bisa berkunjung ke website dan kanal-kanal media sosialnya, berikut ini:

Website: https://smapintarlazuardi.id/
Instagram: @smapintarlazuardi
Twitter: @smapintarlaz
Facebook: Smapintar Lazuardi 
Kontak: 0817 11 22 34

Oke, semoga tulisan ini bermanfaat, ya 😊




No comments

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.