Buka Puasa di Zaman Digital: Sibuk dengan Medsos!





“Selamat berbuka puasa…”

Begitu sapa seorang teman lewat SMS (Short Message Service) di handphone saya. Saya yang sedang dalam perjalanan ke kampus jadi merasa adem dibuatnya. Seneng aja rasanya dapet SMS sesimpel itu ketika waktu berbuka puasa telah tiba. Lalu ucapan-ucapan senada juga muncul setelahnya. Saya dan teman saya pun istirahat sebentar. Minum beberapa teguk air putih untuk membatalkan puasa hari itu dan menghilangkan dahaga.

Eh, itu sih yang terjadi beberapa tahun yang lalu, ya, tepatnya saat saya masih kuliah. Kalau sekarang? Apa kabar buka puasa zaman now? Zaman gini masih sapa-sapaan lewat SMS? Sekarang kita sudah ada di zaman digital dengan segala pencapaiannya dan hampir setiap orang di negeri ini enggak bisa lepas dari gawai, lho! Dan enggak sekadar SMS yang berbicara. Ada banyakkk aplikasi chat di smartphone yang jamak kita gunakan saat ini. Bukan hanya teks dan suara yang bisa dikirim, tapi bisa berupa foto, video, atau video call.

Iya, sekarang kalau ngucapin selamat berbuka puasa ramainya pakai gambar-gambar semacam ini, nih…




Hahaha. Gambar-gambar yang bikin kita pengen nyruput langsung tapi cuma mentok di layar hape 😄. Gambar yang bisa kita lihat di grup-grup WhatsApp (WA) dengan diiringi ucapan selamat berbuka puasa dan sejenisnya. By the way contoh gambarnya satu aja, ya, biar enggak bikin tambah ngiler ðŸ˜„. Kalau mau lihat lebih banyak silakan scroll scroll timeline Instagram, foto-foto makanan dan minuman dengan caption "menu buka puasa" banyak berseliweran di sana. Hihihi.

Begitulah, zaman selalu berubah. Dan kita telah sampai di masa ini, masa yang segala aktivitas manusianya hampir tak bisa lepas dari gawai dan media sosial (medsos). Kita bergaul dan bertegur sapa dengan warganet lewat media internet (tentu saja), yang bisa menjangkau banyak orang di seluruh dunia. Sekali mengunggah status atau foto, masyarakat yang tak berhadapan langsung dengan kita bisa melihat/membaca apa yang kita unggah. Sekali klik unggah ucapan selamat berbuka puasa di grup chat atau status medsos kita, semua teman bisa langsung membacanya. Enggak perlu kita kirim satu persatu.

Lalu, selain ucapan selamat berbuka puasa dengan model seperti di atas, kebiasaan-kebiasaan buka puasa macam apa lagi yang sering kita jumpai saat ini? Dari hasil pengalaman pribadi (hahaha...) dan melihat sekitar, ini nih beberapa "gaya" buka puasa di zaman digital:

👉 Buka puasa bersama di resto, café, hotel, atau tempat-tempat lux lainnya.
Sekarang ini semakin banyak acara buka puasa bersama di tempat-tempat mewah semacam resto, cafe, atau hotel. Dan, bukan orang-orang berkocek tebal saja yang bisa bukber di sana. Bukber semacam ini kadang diadakan sekaligus untuk acara reuni, acara kopdar, atau untuk urusan pekerjaan. Saya kerap melihat teman-teman blogger dan influencer juga menghadiri acara buka puasa bersama seperti ini (ini contoh yang sekaligus untuk pekerjaan, ya). 

Buka puasa bertempat di tempat yang mewah, menu-menunya pun juga "wah", dong. Kalau dulu? Tempat-tempat yang disebut itu sepertinya hanya bisa dijamah oleh orang-orang "wah" juga, deh 😉. 


Asyiknya bukber di resto (foto koleksi www.keluargamulyana.com).

👉 Sibuk foto menu buka puasa atau selfie bareng menu buka puasa. 
Sambil menunggu azan Maghrib berkumandang, kita biasanya sibuk mengabadikan menu buka puasa dengan smartphone atau kamera. Bahkan ketika waktu berbuka telah tiba, ada saja menu atau aktivitas yang ingin kita foto. Sepertinya eman banget kalau makanan/minuman yang enak dan tampil menggoda itu enggak kita abadikan gambarnya. Oiya, foto selfie juga, dong, bareng menu-menu istimewa itu. Buat kenang-kenangan. Dan tentu saja, untuk diunggah ke medsos!

👉 Upload menu buka puasa ke medsos.
Setelah foto-foto, saatnya upload atau unggah ke medsos. Yang saat ini kekinian tentu saja di Instagram. Pilih satu atau beberapa foto, lalu dibagus-bagusin, deh. Diedit sana-sini, warnanya dibikin hidup, dicrop, yang jelek diblur, wajahnya dibikin kinclong, trus apa lagi yaa.. hihihi. Kalau sudah, giliran bikin caption yang menarik. Trus unggah, deh. 

Setelah itu baru makan. Entah bisa menikmati makanan atau enggak, soalnya kadang sambil balesin komentar-komentar yang masuk ðŸ˜„.

👉 Sibuk chat online.
Selain upload-upload foto, acara buka puasa juga diselingi dengan chat online bareng teman-teman dan atau saudara di grup WA misalnya. Berbuka puasa sambil berhahahihi, membaca dan mengetik obrolan dengan orang-orang di luar sana. Eh, tiba-tiba waktu sudah menjelang Isya'. Makanan di hadapan belum juga tersantap habis.

👉 Buka puasa sambil sibuk ikutan kuis atau ikut nge-buzzer.
Sudah bukan hal langka lagi, ya, dari abege hingga ibu-ibu ikutan kuis seputar Ramadan. Banyak, tuh, kuis-kuis di Instagram, Twitter, atau Facebook. Atau, malah kita jadi buzzer? Ikut mengiklankan barang-barang dari brand tertentu di akun medsos kita. Nah, enggak jarang waktu upload foto atau status bersamaan dengan waktu buka puasa. Hemm.. buka puasa sambil ikutan kuis atau nge-buzzer deh jadinya ðŸ˜Š.


Intinya, buka puasa di zaman digital: sibuk dengan medsos! 
Bener enggak, sih? Ya, meskipun enggak semua orang seperti itu, sih. Saya masih bisa melihat, kok, beberapa orang di sekitar saya yang khusyuk beribadah di bulan suci Ramadan ini termasuk saat berbuka puasa, tanpa sibuk memegang gawai dan bermedsos-ria. Tapi, ya, kebanyakan orang-orang zaman now saya lihat memang punya gaya seperti poin-poin di atas itu saat berbuka puasa ðŸ˜Š.

Tapi semoga, di sela-sela kehebohan kita berbuka puasa ala zaman digital ini, kita masih sempat mengamalkan adab dan sunah-sunah berbuka. Seperti apakah? Just reminding, yah 😊.

Sumber: IG @nurulhayatku

💚 Jangan lupa berdoa buka puasa.
Begitu azan Maghrib terdengar, ucapan alhamdulillah biasanya otomatis terlantun di bibir kita, ya. Bersyukur telah bisa berpuasa sehari penuh. Setelah itu, langsung aja baca doa berbuka puasa. 

💚 Menyegerakan berbuka.
Enggak usah kirim-kirim ucapan selamat dulu, tapi segera aja batalkan puasa kita alias segera berbuka. Ingat salah satu bunyi hadits:
"Sesungguhnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallan tidak mengerjakan shalat Maghrib hingga berbuka puasa kendati hanya dengan seteguk air." (HR. Tirmidzi, hadits hasan)

💚 Berbuka dengan air putih dan kurma.
Seperti sunah Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam, beliau biasanya berbuka dengan minum air putih atau makan beberapa kurma (lebih baik berjumlah ganjil). Makan dua-duanya juga boleh. Tapi seandainya sedang tidak ada kurma, boleh juga berbuka dengan takjil yang lain, seperti buah atau kolak misalnya.

💚 Tidak berlebih-lebihan.
Meski, misalnya, kita sedang buka puasa bersama dengan menu yang beraneka ragam, tapi jangan sampai kita makan berlebihan alias sampai kekenyangan. Ingat, puasa itu untuk menahan hawa nafsu, loh. Ingat selalu ayat Al-Qur'an ini, ya:
"Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)

💚 Segera shalat Maghrib dahulu setelah membatalkan puasa.
Setelah membatalkan puasa dengan minum dan atau makan takjil (kurma atau yang lain), sebaiknya kita segera menunaikan ibadah shalat Maghrib. Mengapa? Selain agar bisa shalat tepat waktu, juga agar kita bisa shalat dengan kondisi perut yang enggak kepenuhan. Biar shalatnya enak/khusyuk. Bagi yang buka puasa bersama, jangan lupa juga untuk segera shalat Maghrib, ya. Maka kalau bukber di resto atau hotel, pastikan ada masjid, musholla atau tempat shalat di dekatnya.

Baca juga: Rupa-rupa Menu Buka Puasa Ramadan ala Emak Rempong.


Oke, catat, yah, begitulah sedikit gambaran buka puasa di zaman digital, khususnya di tahun 2018-an ini (ada yang mau nambahin poin-poinnya? Silakan, ya 😉). Tulisan ini enggak ada maksud menjelek-jelekkan pihak lain atau hal buruk lainnya. Ini sekadar catatan puasa tahun ini saja, sih, dan sebagai pengingat diri sendiri agar jadi lebih baik ðŸ˜Š

Lalu, bagaimana dengan "gaya" buka puasa di zaman yang akan datang? Just wait and see. Semoga, kita semua masih dipertemukan dengan Ramadan tahun-tahun berikutnya. Aamiin.



14 comments

  1. Kalau aku buka puasa ribet sama bayi. Penting juga, kalau milih tempat buka puasa harus ada mushollanya meskipun kecil.

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah klok aku buka puasa masih sm sperti dlu alias ndak bermedsos an. Soalnya sudah fokus nungguin adzan maghrib yg kadang dtgnya rasanya lamaaaa gitu *hahay

    ReplyDelete
  3. iya juga, kalau aku gak suak bukber krn kalau solat magrib gak nyaman penuh orang

    ReplyDelete
  4. Dulu aku seperti itu :p. Tp makin kesini, kayaknya kok malah ga bisa menikmati makna puasa dan enaknya bukaan yg kita makan ya :D. Skr mah, kalo buka puasa, aku lbh milih buka dulu bareng keluarga ato teman, nikmatin makanannya, sholat baru lanjut lg. Kalo toh memang bukbernya di tempat bagus, dan makanan enak, trus ada keinginan pgn ngereview ato upload di sosmed, ya sudah toh, datang lagi dilain waktu :p. Baru deh fokus foto utk bahan blog ato sosmed..

    ReplyDelete
  5. Solat magrib tuh yang kadang terabaikan kalo bukber. Apalagi kalo bukbernya di tempat yang rame banget.

    ReplyDelete
  6. Hmm,, ya itulah realita buka puasa zaman now. Makan gak makan yang penting update. Entah jadi dimakan, entah gak. Pokoknya foto lalu upload dan balas komentar.
    Huhuhuhu..

    ReplyDelete
  7. Sadar diri banget...
    Aku kadang pas makan di luar di sengajain banget ninggalin HP di mobil.
    Biar fokus melayani suami dan anak-anak saat berbuka.

    Kalau gak gitu, pasti iya deeh...
    Pota-poto makanan.

    Asa gak khusyu jadinya...

    ReplyDelete
  8. Yang penting aturan agama saat buka puasa jangan sampai dilanggar. Semoga puasanya lancar dan diterima ya kak. Saling mengingatkan hal baik pasti sangat berpahala

    ReplyDelete
  9. Wkkka kesindir nih. Aku menunggu buka puasa sambil blog walking. Tapi kalo foto2 jarang euy kecuali lagi job. Sisanya buka puasa di rumah

    ReplyDelete
  10. Aku sampai hari belum bukber sama temen2, hahaha. Kalau buka ya buka aja dan jauh2 dari medsos. Sebelum buka /sesudah solat magrib kalau mau online ya oke. Pas bukanya ya pukus ke makan aja

    ReplyDelete
  11. Sekarang jamannya serba upload. Kalau saya ngurangi banget buat upload buka dan lainnya. Biar tenang aja ibadahnya

    ReplyDelete
  12. Klu bukber mmg gitu..sibuk foto makanan dan upload.
    Tp saya udah berusaha ga sibuk dgn hp.
    Foto sih tetap 1 atau 2 tp posting nti aja.
    Klu di rumah malah ga bebas megang hp saat buka, soalnya suami suka ngomel klu liat moto makanan

    ReplyDelete
  13. Semoga bukber tahun depan lebih baik dari sekarang. Memang salah satu kecenderungan bukber zaman sekarang, asyik makan dan ngobrol dulu, salatnya ketinggalan. Beruntung bagi mereka yang ingat salat dulu.
    Btw, tahun ini belum ada jadwal bukber di luar.

    ReplyDelete
  14. Iya nih, aku yang nggak puasa tapi selalu ngeliat temen2 yang bukber pasti pada asyik sama gawainya masing-masing sampe ngerasa esensi berkumpulnya jadi hilang. Syedih.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.