Belajar dari Mereka yang Berlabel Buruk di Mata Kita



Kadang, dalam hidup kita tanpa sadar melabeli seseorang dengan label yang kurang baik. Kita tanpa sadar menilai mereka, dan merasa kurang cocok dengan kata-kata ataupun tingkah laku mereka. Bahkan kadang merasa benci. Tapi lucunya, kita pun tanpa sadar telah belajar sesuatu dari mereka. Kok, bisa?

Saat masa sekolah dulu, saya pernah mengidolakan Ahmad Dhani. Teman-teman tahu, kan, siapa dia? Pentolah grup band Dewa 19 yang belakangan menjadi sangat terkenal karena kiprahnya di dunia musik tanah air yang seringkali kontroversial. Karena perkembangan keadaan, saya berubah menjadi tidak suka dengannya. Bahkan kadang merasa benci sekali saat melihat berita-berita tentangnya di media massa. Tapi di tengah kebencian itu, saya ternyata telah belajar beberapa hal darinya. 

Misalnya, kalau mau terus eksis dalam suatu bidang, kita harus kreatif menciptakan inovasi-inovasi baru. Atau, rasa percaya diri yang besar harus kita miliki jika kita ingin melangkah maju. Kadang pemikiran saya terpengaruh dari sepak terjangnya dalam dunia musik yang saya simak.

Lain lagi dari Dhani Ahmad, saya juga pernah belajar banyak hal dari seorang teman yang kurang saya sukai. Teman ini sering bikin saya sebel, karena kalau ada tugas maunya saya yang dimintai tolong mengerjakannya. Tapi di balik kebiasaan buruknya itu, ada hal-hal yang saya pelajari darinya. Seperti perjuangannya untuk hidup mandiri jauh dari orangtua, kepandaiannya dalam manajemen waktu, kegesitannya dalam bekerja, dan lain-lain.


Credit from: pexels.com.



Manusia memang selalu punya sisi baik dan buruk. Kita sendiri, mereka, dan semuanya. Kita saling belajar antara satu dengan yang lainnya. Maka benarlah apa yang difirmankan oleh Allah subhanahu wa ta'ala:

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 216)

Media belajar tak hanya di lembaga bernama sekolah, melainkan dari mana saja. Termasuk, dari seseorang yang tidak kita sukai. So, mari kita bersikap sewajarnya terhadap orang lain, jangan terlalu membenci atau terlalu mengagumi. Karena manusia memang tak ada yang sempurna ðŸ˜Š.



1 comment

  1. kalau saya sendiri rasaya belum pantas memberikan label pada seseorang, karena bisa jadi kita terlihat baik hanya karena Allah berbaik hati menutup aib kita

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.