Belajar tentang Semangat Pantang Menyerah dari Film Happy Feet 2



Sebenarnya saya bukan pecinta film. Tapi sebagai orang yang pernah punya televisi, menonton film bukanlah sesuatu yang tak pernah dilakukan. Dulu, saat kecil hingga dewasa, kerapkali saya menonton film di tivi. Saat masih kuliah, saya juga pernah menonton film di gedung bioskop. Memang agak berbeda rasanya antara menonton film di tivi dan bioskop, tapi bagi saya yang penting bisa menikmati jalan cerita filmnya.


Saat masih kecil, film-film yang saya tonton semacam film berseri gitu, sih. Seperti MacGyver, Renegade, dan semacamnya. Atau, sinetron-sinetron keluarga hingga dewasa. Hehehe. Kemudian saat remaja, saya sukanya nonton film-film Box Office yang diputar di tivi. Mulai film laga, animasi, hingga horor.

Saat masih punya anak satu, saya juga kadang masih suka menonton film. Bahkan suami beberapa kali meminjam CD film dari temannya lalu ditonton bersama saya dan si sulung (yang waktu itu masih usia 3 tahunan). Karena seringnya nonton bareng anak, film-film yang saya tonton pun temanya seputar anak-anak dan tema keluarga saja.





Film Happy Feet 2
Bicara mengenai film bertema keluarga yang pernah menjadi favorit, kami (saya, suami, dan si sulung Faiq) pernah sama-sama suka banget nonton film Happy Feet 2. Film animasi komputer 3D dengan tokoh-tokoh utamanya para penguin ini sangat menarik ditonton. Kami langsung jatuh cinta saat pertama kali tahu bahwa para tokohnya adalah penguin yang lucu-lucu. Apalagi Faiq, dia sangat suka melihat penguin yang memang tampak sangat nyata seperti aslinya di film ini.

Film produksi Warner Bros. Pictures yang rilis pada tahun 2011 ini dibintangi (pengisi suara atau dubber-nya) oleh aktor-aktris kenamaan Hollywood seperti Elijah Wood, Robin Williams, P!nk, Hank Azaria, Matt Damon, Brad Pitt, dan lain-lain.

Film ini bercerita tentang kehidupan sekelompok pinguin di kutub Antartika. Pada scene awal, dimunculkan para penguin yang sedang menari bersama-sama. Semua penguin bergembira menari, kecuali Erik, penguin kecil anak dari Mumble. Semua penguin mengakui bahwa Mumble adalah raja tap dance, tapi ternyata bakat itu tidak menurun pada Erik. Erik tak tertarik untuk menari, merasa tak bisa menari, tak punya alasan untuk itu, dan intinya dia tak percaya diri untuk melakukannya. Bahkan ketika dia diajak menari oleh Mumble, ayahnya, dia kemudian menari secara konyol dan berakhir dengan terjerembabnya dia ke dalam es, dengan posisi kaki di atas disertai (maaf) kencing yang mancur ke atas (hihihi... lucu tapi agak jorok).

Merasa dirinya tak berharga, Erik kemudian melarikan diri ke tempat lain bersama dua temannya, Atticus dan Bo (Boadicea). Itu dilakukan atas dasar iming-iming dari Ramon, penguin dewasa yang sedang merasa tak diakui juga sebagai penguin hebat. Di tempat baru, mereka bertemu dengan kawanan penguin lain dan seekor penguin hebat yaitu The Mighty Sven. Sven ini punya kemampuan yang luar biasa, yaitu bisa terbang!




Erik sangat terkagum-kagum pada Sven. Dan dia ingin seperti Sven. Dia sangat ingin bisa terbang, bukan ingin bisa menari seperti ayahnya. Huhuhu. Sedih, ya. Dia ingin belajar terbang pada Sven. Tapi bersamaan dengan itu Mumble telah sampai di tempat itu juga, lalu mengajak Erik dan teman-temannya pulang. Dengan sedih Erik menuruti ayahnya. Lalu dia bertanya pada Sven, apakah suatu saat dia bisa terbang? Sven kemudian berpesan kepada Erik:
Jika kau menginginkannya, kau harus berusaha. Dan jika kau berusaha, itu akan jadi milikmu!

 


Saya suka dengan film ini selain karena animasinya sangat bagus, penguinnya bikin gemes, juga karena banyak quote menarik di dalamnya. Kalimat-kalimat dalam film ini banyak yang memberikan pesan untuk semangat berusaha, juga semangat pantang menyerah dalam menghadapi masalah. Selain qoute di atas, masih banyak quote lain yang inspiratif. Seperti juga yang berikut ini, kalimat saat Mumble memberikan nasehat pada Erik:
Kau tahu, saat keadaan tak sesuai keinginanmu, melarikan diri bukan jawabannya. Kau harus mencari jawabannya dalam dirimu untuk menghadapinya.



Ya, menonton film ini bersama keluarga termasuk anak bisa menyuntikkan semangat dalam berusaha. Sambil memberikan pengertian juga pada anak, agar semangat meraih cita-cita dan tak mudah menyerah. Meski saat itu Faiq masih balita, tapi sedikit banyak insya Allah bisa mengingat cerita dalam film itu sekaligus mengingat bagaimana pesan yang terkandung di dalamnya (atas penjelasan singkat dari saya).

Lain cerita dengan sekarang. Sekarang, saya hampir tak pernah menonton film, baik di tivi (karena sekarang enggak punya tivi, hihi..), bioskop, ataupun di komputer termasuk di hape (dengan CD atau via YouTube). Rasanya tak pernah ada waktu luang untuk menonton film. Saya lebih suka mengisi waktu dengan menulis ðŸ˜Š. Tapi mungkin jika ada film yang menarik perhatian saya, saya juga akan menontonnya, sih. Hehehe. Saya percaya, kok, setiap film yang bagus (menurut kebanyakan orang) ada pesan moralnya. Seperti film Happy Feet 2 yang pernah jadi film favorit kami di atas 😊. 

***

Sepenggal lirik lagu dalam film Happy Feet 2 (terjemahan):

"Saat kau pikir harapan telah sirna, 
dan kau telah menyerah
Biru kini menjadi hitam 
Kepercayaan dirimu runtuh 
Tampaknya tak ada jalan keluar dari sini 
Saat kakimu membeku 
Dan kau yakin bahwa kau terkucil 
tataplah bintang 
jangan pada kegelapan
kau akan menemukan hatimu bersinar bagai mentari…"



No comments

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.