Negara Tetanggaku Saudaraku, Sedekat Nonton Upin & Ipin



Negara Tetanggaku Saudaraku, Sedekat Nonton Upin & Ipin
Saudara. Teman-teman pasti sudah tahu, dong, apa itu saudara? Secara gampang, saudara itu adalah orang yang bertalian keluarga dengan kita. Bisa orang yang seibu seayah, adik atau kakak, keponakan, dan lain-lain. Bahkan, teman atau sahabat pun bisa dianggap saudara. Tergantung maknanya secara khusus atau umum. Yang jelas, mendengar kata saudara yang terbayang adalah orang-orang yang dekat dengan kita. 

Nah, kalau negara tetangga yang seperti saudara, ada enggak, sih? Atau lebih tepatnya, negara tetangga yang pantas kita anggap sebagai saudara?

Dulu, ketika masih SD saya ingat sekali, guru saya menerangkan tentang negara-negara ASEAN. Association of SouthEast Asian Nation itu beranggotakan negara-negara di Asia Tenggara. Dari 5 negara pendiri yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand, lalu kemudian bergabunglah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja. Maka, kita hidup di Asia Tenggara ini mempunyai tetangga-tetangga dekat yang juga berdiri dalam satu organisasi: ASEAN.

Kesemua anggota ASEAN ini seperti saudara, karena mereka mempunyai tujuan yang sama dalam satu region. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, pengembangan kebudayaan masing-masing negara anggota, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regional, dan meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan-perbedaan di antara anggota secara damai. 

Ya, dilihat dari tujuannya, yang dikedepankan adalah perdamaian. Bagaimana menjaga perdamaian di antara anggota, dan dari gangguan luar region. Ibarat satu keluarga, perbedaan-perbedaan itu pasti ada, tapi kita semua berusaha menyikapi perbedaan itu dari sisi positif. Bahkan, tidak jarang diantara anggota ASEAN mempunyai konflik bilateral (antara 2 negara). Namun kembali lagi, upaya perdamaian selalu ada.


Bendera anggota ASEAN. Gambar dari www.asean.org.


Indonesia-Malaysia
Teman-teman pasti tahu, dong, seberapa sering negara kita tercinta, Indonesia, berkonflik dengan Malaysia. Masih ingat dulu waktu saya masih kuliah kalau enggak salah, infotainment di tivi ramai memberitakan Manohara yang dipersulit keluar dari Malaysia. Atau, Malaysia mengklaim Reog yang asli Indonesia itu sebagai hasil budayanya. Bukan Reog saja, lagu "Rasa Sayange" juga diklaim mereka. Bahkan, konflik Indonesia-Malaysia sudah pernah terjadi sejak dulu, yaitu sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno. Sampai saking jengkelnya dengan Malaysia, Presiden Soekarno meneriakkan "Ganyang Malaysia" ke seluruh pelosok negeri.

Tapi sekali lagi, selalu ada upaya mediasi diantara kedua negara. Hingga akhirnya kedamaian kembali tercipta. Apalagi, antara Indonesia dan Malaysia banyak sekali kesamaan. Sebagai negara serumpun, bahasa kita juga hampir sama karena sama-sama memakai bahasa Melayu. Wajah kita pun mirip dengan wajah-wajah Malaysian. Soal budaya lainnya seperti makanan, film, musik, pakaian, semua ada mirip-miripnya. Hanya namanya yang kadang bikin kita ngikik bacanya. Hehehe, beda jauh ya kadang nama-namanya. Oh ya, karena mayoritas penduduk di Malaysia juga muslim, maka semakin banyak pula kesamaan diantara Indonesia-Malaysia.

Belum lagi, masuknya film-film animasi dari Malaysia ke Indonesia. Upin & Ipin dan Boiboiboy adalah dua film karya Malaysia yang menjadi favorit anak-anak Indonesia. Saking lamanya film itu diputar di stasiun televisi Indonesia dan menjadi tontonan harian anak-anak, bahasa dan budaya lain yang tersirat dari film animasi tersebut telah banyak menjiwai anak-anak Indonesia. Logat bicara Malaysia, kebiasaan Upin & Ipin, dan lain-lain dengan mudah ditiru oleh anak-anak. Anak-anak bahkan para orangtua Indonesia pun tanpa sadar menjadi semakin dekat dengan budaya Malaysia.

Ya, Indonesia-Malaysia memang sering terjadi konflik. Tapi, ibarat saudara, meski sering "marahan" ya tetap saja menjadi saudara. Jadi, menurut saya Malaysia adalah negara tetangga yang paling dekat sebagai saudara. Dia pantas dianggap saudara? Ya, pantas saja. Saudara enggak mesti selalu berdamai, bukan? :).

Selain Malaysia, tentu saja negara-negara ASEAN lain juga menjadi saudara bagi Indonesia. Karena bagaimanapun, kita tetap saling menolong dalam berbagai hal, dan mempunyai tujuan yang sama atas nama perdamaian.



No comments

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.