Aku dan Kamera Ponsel: Dari Narsis Hingga Citizen Journalism





“Beli hape yang bisa buat telpon sama SMS aja. Yang penting bisa awet. Yang lain gak penting. Yang ada kameranya juga gak penting.” 

Begitu yang saya katakan pada suami ketika akan membeli handphone (hape) atau telepon seluler (ponsel) di awal pernikahan kami. Meski waktu itu ada banyak rezeki yang saya terima (baca: uang), tapi saya sama sekali tidak tertarik pada ponsel-ponsel dengan spesifikasi yang canggih. Padahal, teman-teman kerja sudah banyak pula yang memiliki ponsel bagus, dengan kamera bagus tentu saja. Saya memang kurang tertarik, dan saya seperti manusia zaman batu :D. 

Tapi ketika kami sampai di counter ponsel, sang pramuniaga bisa membalikkan keadaan. Kami terbujuk oleh argumen-argumennya. Katanya, kalau mau ponsel yang awet, ya, yang spesifikasinya bagus sekalian. Dan, spesifikasi yang bagus tersebut termasuk ada kamera yang bagus pula di dalamnya. Saya pun akhirnya nurut. Dengan membayar harga satu juta sekian (saat itu tahun 2009), ponsel yang katanya bisa awet dan tahan banting pun saya bawa pulang ke rumah. 

Ponsel itu memang jauh lebih bagus dari ponsel saya sebelumnya yang hanya bisa buat telpon dan SMS. Ada radio, kamera, bisa buat ngerekam, bahkan bisa buat berselancar di dunia maya. Wah, saya senang sekali. Antara foto-foto dan aktivitas online, saya lebih suka pilihan yang kedua. Karena dengan adanya fasilitas untuk browsing di dunia maya akan mempermudah saya mendapatkan informasi seluas-luasnya. Dan saya masih menganggap foto-foto itu enggak penting banget. 



Mengabadikan tumbuh kembang si kecil lewat kamera ponsel.


Saya Butuh Kamera Ponsel
Sampai akhirnya, beberapa bulan kemudian anak pertama kami lahir. Kami punya bayi yang lucu, dan saya punya kamera ponsel yang lumayan bagus. Jadi?? Kami ingin mengabadikan saat-saat kelahirannya ke dunia dan peristiwa-peristiwa tentangnya setelah itu. Kami pun akhirnya sering menggunakan ponsel itu itu untuk mengabadikan momen-momen tumbuh kembangnya, sejak baru lahir hingga di tahun-tahun selanjutnya. Ketika melihat kembali foto-foto si kecil di galeri ponsel, saya bahagia sekali. Dalam hati bersyukur, “alhamdulillah sudah punya ponsel berkamera, jadi lebih gampang mau foto-foto si kecil di manapun dan kapan pun.” 

Hahaha… akhirnya saya “menyerah pada keadaan”, ya. Cerita selanjutnya, ada banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup saya. Saya yang kemudian memutuskan untuk resign dari pekerjaan saya saat itu untuk mengasuh anak dengan tangan sendiri, otomatis punya banyak waktu luang di rumah. Pilihan saya untuk mengisi waktu luang adalah menulis di komputer untuk menyalurkan hobi yang selama ini terpendam. Karena saya sering bermain sosmed, saya pun kemudian menemukan komunitas-komunitas menulis di dunia maya. Hingga akhirnya, saya juga membuat blog. 

Seperti kita tahu, menulis di blog biasanya bukan hanya berisi tulisan. Saya juga butuh foto-foto penunjang untuk memperkuat isi tulisan. Yap, foto-foto di galeri ponsel bisa saya upload dalam cerita keseharian yang saya tulis di blog. Saya senang, postingan-postingan tersebut menjadi lebih manis. Kemudian, aktivitas ngeblog saya semakin berkembang. Saya sering blogwalking ke blog teman-teman blogger. Dari sana, saya melihat banyak foto-foto penunjang yang bagus-bagus. Saya juga pengin, dong, seperti mereka. Ternyata, foto-foto saya kualitas gambarnya masih biasa saja kalau tidak mau dikatakan jelek :D. 

Setelah bertahan selama 6 tahun (ENAM TAHUN :D ) dengan ponsel “bisa awet dan tahan banting” yang saya beli di awal pernikahan itu, akhirnya tahun lalu saya tertarik untuk membeli “ponsel masa kini”. Hihihi… iya, akhirnya saya pun membeli smartphone (android) yang menurut saya memang benar-benar smart. Dia bisa melakukan banyak hal. Saya jadi lebih gampang untuk cek email, lebih leluasa ber-sosmed-ria, hingga ber-chit-chat dengan teman-teman maupun saudara dengan macam-macam fasilitas messenger. Oh ya, yang jelas, kameranya lebih bagus dari kamera ponsel saya sebelumnya. Yey! 



Di smartphone yang baru, saya bisa utak-atik foto, dan gambarnya pun lebih bagus. Duh, senengnya :) *ndeso*


Dengan smartphone itu, saya lebih pede untuk upload foto-foto di blog. Meski saya termasuk buta soal teknik fotografi, tapi dengan kualitas gambar dari foto-foto tersebut membuat saya setidaknya lebih puas melihat hasilnya. Dengan kamera belakang sebesar 8 MP dan kamera depan 1,6 MP, gambarnya sudah lebih jelas dan tidak kabur seperti kamera ponsel saya sebelumnya. 


Manfaat Kamera Ponsel Buat Saya
Setelah punya ponsel yang ada kameranya, saya merasakan manfaat kamera ponsel yang ternyata cukup banyak buat saya. Apa saja, tuh?

  • Mengabadikan Momen Kehidupan. Kamera ponsel penting banget buat mengabadikan momen kehidupan. Tumbuh kembang si kecil, peristiwa-peristiwa penting keluarga, hingga peristiwa yang kadang sepele tapi di kemudian hari ternyata penting juga untuk diingat. Seperti foto waktu istirahat dalam perjalanan mudik, dan sebagainya. Dengan kamera ponsel, mengabadikan momen menjadi lebih praktis, enggak ribet seperti (misalnya) pakai kamera SLR/DSLR.
  • Buat Narsis. Hihihi... Iya, tak dipungkiri, adanya kamera ponsel selalu menggoda saya untuk berfoto-foto, lalu di-share di medsos. Meski saya bukan penderita narsis akut *halah*, tapi saya akui saya juga kadang suka narsis, kok :D.
  • Berbagi Kabar dengan Saudara dan Teman-teman. Lewat foto yang dibagikan di grup chatting seperti WhatsApp, saya bisa menceritakan kabar/kondisi yang terjadi/saya alami kepada saudara atau teman-teman. Kadang cukup foto saja sudah bisa bercerita akan banyak hal.
  • Untuk Keperluan Blogging. Nah, ini sebenarnya yang sangat penting. Seperti yang saya tulis di atas, saya butuh foto-foto dengan kualitas yang bagus untuk melengkapi postingan di blog.
  • Untuk Ajang Aktualisasi Diri. Kadang, saya butuh beraktualisasi lewat foto. Beberapa waktu lalu saya sempat aktif mengikuti akun Instagram khusus fotografi. Ada kepuasan tersendiri ketika foto-foto saya diapresiasi oleh teman-teman. Apalagi jika masuk grid. Duh, senengnya :). Sayangnya sekarang saya lagi males ikutan lagi :).


Salah satu foto yang masuk grid di Instagram :).

  • Menjadi Bagian dari Citizen Journalism. Kadang saya suka mereportase kejadian-kejadian di sekitar saya pada saat peristiwa berlangsung. Seperti waktu mudik tahun lalu. Saya menjadi bagian dari citizen journalism (sekalian ikutan lomba :) ), melaporkan arus mudik/balik plus kejadian-kejadian unik di dalamnya. Alhamdulillah ada manfaatnya (selain menang lomba :) ).
    Salah satu jepretan untuk citizen journalism.

Nah, banyak juga, kan, manfaat kamera ponsel buat saya. Ternyata, kamera ponsel bermanfaat banget buat saya. Foto-foto yang dulu saya anggap enggak penting banget, ternyata terbukti sebalinya :).


Teknologi Terus Berkembang
Kalau dulu waktu pertama kali memiliki ponsel dengan kameranya saya merasa sudah sangat cukup dengan kualitas foto-fotonya, ternyata pandangan saya (harus) berubah. Teknologi terus berkembang, begitu juga kualitas ponsel yang terus meningkat semakin baik. Spesifikasi ponsel semakin baik, termasuk kualitas foto yang dihasilkan. Hasil foto dari kamera ponsel bahkan ada yang mendekati hasil foto dengan kamera SLR/DSLR. 

Contohnya saja ponsel Zenfone 2 Laser ZE550KL, dengan teknologi lasernya konon mampu menghasilkan foto yang lebih fokus, jernih, jelas. Jadi buat yang suka foto-foto atau butuh foto-foto kualitas bagus dari ponsel (seperti saya) ponsel ini sepertinya recommended banget, ya. Cukup dengan kamera ponsel, kita bisa dapetin foto kualitas bagus dan pede buat dipamerin di blog atau medsos :).
Mau tahu spesifikasi lengkap dari ponsel ini? Boleh simak video berikut ini, nih. Kalau saya, sih, mupengggg liat ini :))).




Tulisan ini diikutkan dalam 
"Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com"



17 comments

  1. sayapun kalo beli handphone, yang jadi pertimbangan utamanya adalah kameranya Mba Diah, hihihi :D
    mupeng banget sama Zenfone 2 Laser ZE550KL-nya :)

    goodluck buat lombanya, saya juga mau ikutan tapi tulisannya belum rampung-rampung :(

    ReplyDelete
  2. Kamera ponsel memang sekarang jd kebutuhan ya mbak.

    ReplyDelete
  3. Kamera ponsel memang sekarang jd kebutuhan ya mbak.

    ReplyDelete
  4. Kalo ini kebalikannya dengan suami mba, dia masih betah loh dengan hape blekberi dgn fitur seadanya itu *eh

    Apalagi blogger, kan kudu dipersenjatai hape dengan kamera mumpuni ya mba hihihi modusss.

    ReplyDelete
  5. salam kenal mbak diah :D keren fotonya yg msuk grid instagram, smpai2 sy gak brhenti liat slama 1 menit. dari pencahayaan dan posisinya pas banget, ajarin dong :D hehe,

    ReplyDelete
  6. Kamera ponsel emang jadi kebutuhan primer setelah kuota internet ya mba..sukses ikutan giveawaynya ..

    ReplyDelete
  7. Kamera ponsel emang jadi kebutuhan primer setelah kuota internet ya mba..sukses ikutan giveawaynya ..

    ReplyDelete
  8. Dl jg saya wkt kuliah gt, hp yg penting bs nelp & sms, tnyt sekarang beda bgt...

    ReplyDelete
  9. Kalau beli hp, aku juga liat kameranya. Praktis emang kalau motret pakai kamera ya mbak :D

    ReplyDelete
  10. Aku dl asal ada kamera jg sdh sneng. Tp skrg kamera spt wajib ada. Ya itu, buat mengabadikan moment

    Maaf lahir batin mbak

    ReplyDelete
  11. Awalnya sihh juga mikirnya pengen punya hape yg sekadar buat sms sama telponan mbak Tapi ga taunya terbujuk dg kecanggihan teknologi, jadi, aspek kamera ponselnya perlu dipertimbangin meski bukan nomer satu, hhee

    ReplyDelete
  12. waah yang baru panen ponsel #eh wkwkwkw *nular2 ah*
    yg ngegrid di IG kece tuh mba ngambilnya

    ReplyDelete
  13. Aku sudah pernah dijepret dengan kamera ponselmu atau belum ya mbak...xixixi

    ReplyDelete
  14. Dulu aku juga slalu pgn beli hp2 canggih dan kebanyakan pasti mahal.. tapi makin kesini, udh ga gitu sih mbak :D.. yg ptg pokoknya kamera paling bgs aja deh ;p.. soalnya aku butuh utk foto makanan2 yg biasa aku review ;p.. males aja bawa2 dslr ato mirrorless, kecuali kalo resto yg direview memang mengundang blogger baru deh pake dslr.. tp kalo sekedar makan2 ama keluarga, malu ya motoin makananya pake kamera2 gede gitu ;p.. enakan pake hp

    ReplyDelete
  15. Penting banget hp berkamera sekarang. Tapi aku nggak paham spek yg bagus. Pokoknya berkamera aja heheee

    ReplyDelete
  16. Terima kasih sudah ikutan GA Aku dan #KameraPonsel. Good luck.

    ReplyDelete
  17. This was good for my husband too, as he was experiencing similar pain to mine. If I had expressed all this grief and sadness and disappointment to him, it may have helped me, but it would have made him carry my burden as well as his own. The journals were perfect outlets for me. guarantor

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.