Gizi Seimbang untuk Faiq


Berbicara mengenai makanan dan pola makan anak, membuat saya agak minder. Bagaimana tidak? Anak saya, Faiq, tergolong anak yang lumayan susah makan.

Faiq adalah anak pertama saya, dan memang anak saya baru satu itu :) Kini usiannya 2 tahun 11 bulan. Ya, sebulan lagi dia genap 3 tahun. Dulu, Faiq makannya sangat sedikit. Di usianya yang ke 2 tahunan, dalam sekali makan dia hanya menghabiskan nasi, sayur dan lauk dalam satu mangkok kecil, yang kalau ditakar dengan sendok besar kira-kira sejumlah 3-5 sendok. Sesekali pernah juga sih dua kali lipatnya, tapi sangat jarang.


doc. pribadi


Sebenarnya Faiq sangat suka dengan beberapa menu. Seperti kebanyakan menu favorit anak lainnya, Faiq juga suka dengan mi (entah itu mi goreng atau mi rebus), bakso, martabak, sate, dan satu lagi: tempe mendoan. Tetapi saya bosan juga kalau hanya menyajikan menu-menu itu setiap harinya. Mungkin kalau keseringan dia juga akan bosan. Apalagi Faiq tak suka sayur. Jadi meski dalam menu-menu itu saya tambahkan sayur, dia tetap menyingkirkan sayur-mayur itu atau membuangnya. Hemmm...

Karena seringnya sayur-mayur yang saya sajikan tak disantap oleh Faiq, akhirnya saya mengusahakan untuk membuat solusi cerdas agar Faiq mau makan sayur. Biasanya, saya menyelipkan sayur-mayur dalam menu lauk-pauknya. Karena Faiq suka bakso, saya menyelipkan wortel, kentang, bayam, atau sayur lainnya dengan dihaluskan terlebih dahulu (diblender). Sehingga sayur-mayur itu tidak terlihat olehnya. Dan rasanya pun tercampur dengan daging ayam, telur, tepung dan bumbu serta bahan lain sesuai kebutuhan. Karena kadang saya membuat variasi bakso, bisa sengan daging sapi, daging ayam, atau bahkan dengan dicampur tempe. Alhamdulillah Faiq mau menyantapnya, bahkan suka :)


Bakso yang digoreng (doc. pribadi)


Begitu pula dengan martabak, saya selalu menyelipkan sayur-mayur ke dalamnya. Dan ternyata dia tetap suka dengan menu favoritnya itu. Apalagi kalau menu-menu tersebut disantap pada pagi hari ketika dia lapar, dia bisa bolak-balik minta tambah. Kalau soal tempe mendoan (tempe yang diberi tepung dan daun brambang) dia selalu menyantapnya dalam jumlah tak sedikit. Daun brambangnya pun tak ditolaknya.

Sedangkan untuk menu mi dan sate, saya belum menemukan cara agar sayur-mayur bisa masuk ke dalamnya. Jadi ya sekali-kali saja menyajikan menu-menu tersebut. Untuk mi, tak lupa saya mengolahnya dengan merebus mi terlebih dahulu untuk menghilangkan bahan pengawet yang mungkin masih banyak menempel sebelum mengolahnya lebih lanjut, agar higienitasnya terjamin.

Tak lupa saya selalu memberikan nasi bersama dengan lauk pauk dan sayur, agar kebutuhan karbohidratnya terpenuhi. Untuk kuahnya, biasanya saya tetap memasak sayur berkuah entah itu sop, sayur asam, atau sayur bayam. Biarpun hanya kuahnya yang dimakan, toh sayurnya sudah ada di dalam lauk pauk. Sehingga kebutuhan akan karbohidrat, protein dan mineralnya terpenuhi. Selepas makan pun saya selalu menyediakan air putih yang cukup untuk diminumnya.

Selain sayur-mayur, Faiq juga tak suka menyantap buah-buahan dalam keadaan utuh, kecuali pisang. Sehingga saya sering menyajikannya dalam bentuk jus. Tentu saja saya tak ingin kebutuhan vitaminnya hanya berasal dari sayur-mayur yang sedikit, dia juga harus mendapatkan vitamin dari buah-buahan. Selain itu untuk menunjang kebutuhan zat gizi yang mungkin belum bisa saya penuhi, saya memberi Faiq susu setiap harinya. Sehari sekitar 3-4 gelas dia habiskan. Saya juga tak jarang memberikannya vitamin, termasuk Seves Seas Emulsion yang sangat bagus untuk melengkapi kebutuhan asupan gizi dan meningkatkan perkembangan otaknya.


dari sini


Agar anak saya memperoleh gizi yang seimbang, tentu tak hanya menu-menu di atas yang saya sajikan untuk memenuhi kebutuhannya. Karena gizi seimbang memang tak hanya terpaku pada masalah makanan. Selain aneka ragam makanan, kebersihan dari menu-menu itu juga harus dijaga. Setiap memasak saya selalu mencuci sayur-mayur dan bahan lain terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut. Demikian pula bumbu-bumbunya. 

Dalam hal penyajian pun harus dalam wadah yang bersih dan dimakan di tempat yang bersih. Saat ini Faiq masih sering saya suapi. Tetapi kalau dia sedang ingin makan sendiri, dia juga sudah bisa dan mau mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Tentu saja hal ini sangat penting, agar makanan yang masuk ke dalam mulut dan perutnya selalu higienis. Meski kadang masih juga tangannya memegang mainan lalu ikut memasukkan makanan dengan tangannya itu. Namanya juga anak-anak :)

Gizi seimbang juga akan diperoleh dari aktivitas fisiknya. Kebetulan Faiq adalah anak yang aktif, sehingga dia tak akan betah berdiam diri dalam waktu yang lama. Dengan demikian makanan yang masuk ke dalam tubuhnya disalurkan ke dalam aktivitas-aktivitasnya. Entah itu bermain-main dengan teman-temannya, bermain di rumah dengan mengeksplor alat-alat rumah tangga dan mainannya, atau jalan-jalan bersama saya mengelilingi perumahan hampir tiap pagi :)

Di usianya yang hampir 3 tahun ini, berat badan Faiq adalah 14,7 kg. Menurut penghitungan Berat Badan Ideal Balita, rumus yang dipakai adalah sebagai berikut:

BBI anak = 2n + 8
(dimana: 2n adalah 2 dikali usia dalam tahun dan bulan)

Dan berikut penghitungan BBI Faiq:
(2x2,11) + 8 = (4,22) + 8
4,22 bulan = 5,10 (bulan) + 8 = 13,10 = 14 kg.

Sehingga kalau dihitung, berat badan ideal Faiq di usianya yang 3 tahun 11 bulan adalah 14 kg. Dengan demikian Faiq termasuk memiliki berat badan ideal, setidaknya sudah mendekati ideal. Saya juga selalu mengikuti penimbangan balita di Posyandu, agar perkembangan pertumbuhan Faiq terpantau melalui Kartu Menuju Sehat.

Demikianlah cara-cara saya dalam mengatasi anak yang susah makan, dan memenuhi kebutuhannya akan gizi yang seimbang. Alhamdulillah kini Faiq sudah banyak berkembang dalam hal menyantap makanan. Gizi yang seimbang pun selalu saya usahakan untuk kebaikan dan kesehatan pertumbuhan dan perkembangannya.



Tulisan ini diikutkan dalam:
Kontes Blog "Moms and Baby's Diary"



6 comments

  1. Top deh...hmmm...Hazim kalah nih...Hazim 14kg kurang mbak...tapi alhamdulilah gak susah makan. cebderung doyan makan malah. tapi ya itu, gerak terus, jarang tidur siang...btw, sukses ya mbak..moga menang...:-)

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah mbak, mungkin karena Faiq tinggi. Orang-orang bilang begitu, padat berisi katanya :-)
    makasih ya mbak dah mampir, aku "aamiin" kan doanya :-) salam buat Hazim dan keluarga semua..

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. hehehe... masa sih mbak? tapi beneran Faiq suka banget tuh sama bakso buatan emaknya, meski kadang dicampur tempe juga, hehehe.. biar tambah proteinnya maksudnya :)

      Delete
  4. hmm...baksonya boleh mbak Diah dikirim ke Gresik hehe
    semoga Faiq sehat terus ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aiihhh... malu ah saya, hehe... jauh-jauh ke Gresik eh cuma kirim bakso kecil-kecil seperti itu, hehe...
      aamiin... semoga mbak Maftuhah dan suami juga selalu sehat dan segera dikaruniai momongan yaa :)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.