Saat
ini putra pertama saya berusia 2 tahun 9 bulan. Setahu saya, di usianya yang
demikian (0-3) tahun adalah usia emas (golden years). Di mana anak
membutuhkan banyak stimulus agar saraf-saraf di otaknya semakin berkembang
sehingga kecerdasannya bisa optimal. Aktivitas yang tepat di usia ini akan
mendukung perkembangannya kelak. Latihan konsentrasi pun sangat bagus
dimasukkan dalam aktivitas bermainnya agar mempermudah proses belajarnya
kemudian.
Untuk
melatih konsentrasi anak, ada beberapa hal yang sedikit demi sedikit saya
upayakan untuk ananda tercinta, antara lain:
1. Menstimulasi Melalui Permainan
Pada usia menginjak 3 tahun ini, saya memberikan mainan bongkar
pasang, menyusun puzzle, dan permainan konstruksi lainnya pada anak saya. Saya
juga mengajarinya menggambar, menyanyi lagu anak-anak, dan lain-lain. Hal ini
merupakan stimulasi untuk merangsang daya konsentrasinya.
Kebutuhan stimulasi bermain meliputi berbagai permainan yang
merangsang semua indera (pendengaran, penglihatan, sentuhan, membau, mengecap),
merangsang gerakan kasar dan halus, berkomunikasi, emosi-sosial, kemandirian,
berpikir dan berkreasi. Kebutuhan stimulasi bermain sejak dini akan besar
pengaruhnya pada berbagai kecerdasan anak (multiple intelligent).
Aktivitas bermain yang merangsang konsentrasi dan kreativitas (doc. pribadi) |
2. Melatih Melalui Ibadah
Anak saya suka sekali mengikuti saya atau ayahnya ketika shalat,
baik itu di rumah atau pun di masjid. Saya pikir ini adalah latihan konsentrasi
yang baik, karena saat melakukan ibadah tersebut anak dihimbau untuk diam dan
mengikuti gerakan-gerakan di dalamnya. Selain itu dia juga mulai suka menghafal
bacaan-bacaan shalat dan doa-doa harian.
3. Melatih Melalui Cerita
Dengan mendengarkan sebuah cerita hingga akhir, anak dilatih untuk
berkonsentrasi pada cerita yang ada di dalamnya. Namun hingga saat ini, anak
saya masih belum maksimal dalam mendengarkan cerita, karena dia belum bisa
menyimak hingga akhir. Tentu saja hal ini membutuhkan waktu dan kesabaran dari
saya.
Asyik dibacakan cerita (doc. pribadi) |
4. Memberikan Nutrisi yang Sesuai, Tanpa Gula Berlebih
Selain dengan stimulasi-stimulasi seperti tersebut di atas, hal
terpenting yang harus saya perhatikan untuk mengoptimalkan konsentrasi anak adalah
asupan makanan (nutrisi) yang diberikan kepadanya. Pola makan bergizi seimbang
di usia anak-anak sangat penting, karena akan berpengaruh terhadap kesehatan
dan perkembangannya, bukan hanya untuk pertumbuhan fisik tapi juga
kecerdasannya.
Khusus dalam hal mengoptimalkan konsentrasi, saya berusaha untuk
menghindari jenis asupan makanan yang mengandung gula berlebih. Karena menurut
data yang pernah saya baca, ketika mengonsumsi gula berlebih, tubuh akan
menetralkannya dengan memperbanyak produksi insulin. Sedangkan kadar insulin
yang terlalu banyak akan membuat anak lelah sehingga sulit berkonsentrasi.
Di samping itu, asupan gula yang berlebih dapat memicu banyak
gangguan kesehatan, antara lain obesitas, diabetes, ataupun karies pada gigi. Sehingga
saya berusaha semaksimal mungkin menghindarkan anak dari mengonsumsi makanan
manis seperti cokelat, permen, biskuit dan cemilan lain yang mengandung gula
berlebih. Cemilan manis yang lebih sehat bisa didapat dari buah, atau cemilan
yang dibuat sendiri tanpa gula berlebih.
Saya juga mengusahakan memberikan protein lebih banyak daripada
karbohidrat dalam menu makan atau cemilan. Karena protein akan membuat produksi
energi konstan sehingga tubuh tidak mudah capek. Sedangkan gula dengan kadar
tinggi membuat agresif pada awalnya, tetapi cepat capek kemudian, sehingga
mempengaruhi kemampuan berkonsentrasi bahkan kecerdasan anak.
5. Memberikan Susu Tanpa Gula Tambahan
Agar upaya pengoptimalan konsentrasi pada anak bertambah baik,
perlu pula didukung dengan pemberian susu yang sesuai. Saat ini, ada sebuah
produk susu yang mendukung proses tersebut. Susu tersebut adalah ANMUM
ESSENTIAL. Anmum Essential diperbaharui dengan NutriVit, kombinasi nutrisi yang
diformulasikan khusus TANPA GULA TAMBAHAN untuk melengkapi nutrisi anak semasa
pertumbuhan.
Artinya di dalam susu Anmum Essential ini hanya terdapat laktosa di
dalamnya, yaitu jenis gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk susu
(keju, mentega, dll) tanpa ditambah sukrosa, maltodextrin atau sirup glukosa yang
dapat meningkatkan kepadatan energi, tetapi mengurangi nilai gizi susu.
Melalui
kompetisi menulis ANMUM BUNDA INSPIRATIF ini, saya bertekad untuk memperbaiki
pemberian nutrisi pada anak saya. Termasuk dalam hal pemberian susu, saya akan
mencoba Anmum Essential 3. Agar daya konsentrasinya tumbuh optimal, sehingga
mempermudah proses belajarnya.
Foto bersama buku karya founder IIDN,
Indari Mastuti, "Ternyata Menulis Itu Gampang"
Tulisan ini diikutkan dalam "WRITING COMPETITION ANMUM BUNDA INSPIRATIF bersama IIDN"
meninggalkan jejak...:-) btw, tulisannya oke mba...informatif. semoga aku bisa ikutan juga. andai tesisku dah rampung...he2.
ReplyDeletewah ternyata sudah meninggalkan jejak di sini ya mbak... makasih... iya mbak, maklum kok saya, antara keinginan lekas menyelesaikan tesis dan keinginan menulis ini-itu yang menggebu-gebu :)
Deletesemangat yaa mbak Nung.....!!
hihihi iya betul...pengen banget ikutan banyak lomba nulis...tapi apa daya, belum acc. ok siip semangat!
DeleteINFORMASINYA LENGKAP MBAK. aKU IKUTAN JUGA LOMBANYA. TULISANKU TENTANG PUZZLE MEMBANTU KONSENTRASI BELAJAR MEMBACA. MONGGO DILIRIK YAA
ReplyDeletemakasih mbak udah mampir.. iya tadi udah baca juga, bagus juga kok artikelnya :)
DeleteNice info, semoga menang yaa!
ReplyDeleteaamiin... saya doakan juga semoga punya mbak Ayunin juga menang :)
DeleteSepantaran anakku ^^
ReplyDeleteoh yaa mbak?? hehe... kenalin, itu Faiq namanya, Tante Arin :)
Deleteanak tante siapa namanya?
makasih banget udah bersedia mampir, Mbak Arin yang keren :)
waah...tambah gambarnya...jadi lebih seruuu...:-)
ReplyDeletehehehe... ikut-ikutan mbak Nunung dan temen-temen :D
ReplyDeleteentah kenapa saat ikut lomba di luar IIDN, santai ajah, eh pas ikut lomba IIDN, minder...*cakep artikelnya, moga masuk 3 besar ya mb :)
ReplyDeleteKok gitu ya mbak? hehehe... jujur aku juga gitu mbak, soalnya kalau lomba di IIDN kan kompetitornya hampir semua kenal ya, jadi ada beban gitu deh..
Deleteaamiin... makasih doanya mbak Nurul.. semoga punya mbak juga masuk 3 besar :)
Alhamdulillah inspiratif banget, jempol deh mbak!
ReplyDeleteAlhamdulillah... makasih ya mbak Siti Aisah, udah mampir dan kasih komen :)
Delete