Menyusui Sakit, Drama Meng-ASI-hi yang Bikin Nangis Tapi Berakhir Manis

Bercerita tentang suka duka meng-ASI-hi alias menyusui si kecil dengan kasih sayang dan cinta, rasanya tak akan ada habisnya. Salah satu hal yang begitu membekas di ingatan tentang perjalanan menyusui kelima anak saya adalah tentang menyusui sakit. Gimana ceritanya dan gimana pula saya mengatasinya? Simak tulisan ini sampai akhir, yaa 😊


menyusui sakit


Cerita Meng-ASI-hi yang Bikin Nangis Tapi Manis

Cerita penuh drama yang pertama tentu saja saat saya menyusui anak pertama. Cerita yang kurang menyenangkan ini karena dibumbui oleh pengetahuan saya yang minim soal merawat bayi termasuk bagaimana menyusui bayi yang benar.

Si sulung lahir lewat operasi caesar dan saya baru bisa menyusuinya di hari ketiga setelah dia lahir. Mungkin karena dia sudah terbiasa dengan susu formula selama dua hari sebelumnya, jadi dia susah sekali menyusu ke saya. Alhasil dia hanya sesekali menyusu ke saya dan sedikit sekali ASI yang masuk ke perutnya. Saya stres, dia juga kecewa.

Dia lebih lahap minum sufor. Dan hal ini berlanjut seterusnya. Saya hanya memberinya ASI kurang lebih dua bulan. So sad, ya 🙁

Berlanjut ke cerita menyusui anak kedua. Berkaca dari kegagalan menyusui anak pertama, pada anak kedua saya enggak mau gagal lagi. Saya sudah membekali diri dengan ilmu dan niat yang kuat. Dan ternyata, menyusui anak kedua ini seperti menyusui anak pertama. Saya belajar keras lagi, karena ternyata memang tidak mudah.

Mulut si kecil susah sekali nempel di puting saya. Tangan dan pundak saya pegal gara-gara meletakkan puting di mulutnya yang enggak bener-bener. Saya capek, dia mungkin juga capek. Puting saya juga agak sakit karena posisinya yang enggak pas di mulutnya. Tapi saya enggak mau menyerah. Saya berusaha sesering mungkin menyusuinya meski hanya sebentar-sebentar.

Waktu ibu saya bilang, “Apa ditambah sama susu formula aja to, Nduk. Kasihan anakmu. Kayak kurang kenyang gitu.”

Aduh, saya marah dalam hati. Sudah capek fisik, ditambah kata-kata seperti itu. Padahal beliau tahu, kalau saya sudah bertekad sejak awal untuk meng-ASI-hi anak kedua ini dengan ASI eksklusif hingga usianya dua tahun.

Alhamdulillah, perlahan-lahan saya dan si kecil bisa saling menyesuaikan. Momen meng-ASI-hi jadi begitu indah. Jika dia sudah kenyang, saya lega sekali. Dan saya bahagia setiap kali ke posyandu, karena saat ditimbang berat badan (BB) si kecil normal bahkan grafik BB-nya selalu berada di garis hijau tua (artinya baik/sehat).

Tapi ternyata drama selanjutnya muncul, yaitu ketika satu per satu gigi si kecil mulai tumbuh. Saya sering sekali berteriak spontan, “Fahimaaaa!” atau sekadar “Aaaaaaa!!”

Ya, dia menggigit puting saya dengan kencang! Tahu sendiri, kan, gigi bayi itu sangat tajam. Saat dia gigit tangan atau kaki saya saja terasa sakit, apalagi ini yang digigit puting yang notabene berkulit tipis. Sakit banget!

Kalau saya teriak spontan begitu, si kecil melongo sebentar, tapi lanjut lagi menyusu. Dan kadang gigit lagi. Huhu. Kalau nada suara saya meninggi (alias marah, haha..), si kecil jadi makin melongo dan seringkali berakhir dengan menangis. Huhuhu.

Kalau sudah begitu, saya jadi enggak tega mau marah lagi. Yang ada malah saya peluk-peluk dan cium-cium ratusan kali *lebay 😂

Drama menyusui sakit seperti pada anak kedua terulang kembali pada anak ketiga, keempat, dan kelima (yang saat ini masih menyusu). Sama seperti cerita si nomor dua, biasanya drama menyusui sakit adalah saat gigi-gigi si kecil mulai tumbuh satu per satu. Pernah saya sampai menangis karena puting lecet gara-gara digigit si kecil. Huhu.

Mau marah sama si kecil ya enggak tega, kan. Apalagi kalau lihat mata si kecil yang bulat dan bening, lihat bibir mungilnya yang sedang menyusu, pipi gembilnya yang ikut bergerak-gerak lucu saat menyusu, matanya yang lama-kelamaan tertutup karena terlelap tidur, semuanya, deh. Masya Allah. Indah sekali ciptaan-Nya.

bayi tumbuh gigi bikin menyusui sakit
Tak tega memarahi bayi selucu ini 😍 (si nomor lima).


Sebab-Sebab Menyusui Sakit

Rasa nyeri pada payudara saat menyusui adalah kondisi yang biasa dialami ibu menyusui (busui) saat meng-ASI-hi. Rasa sakit saat menyusui mungkin membuat sebagian ibu berpikir ingin menyerah (tidak ingin memberikan ASI lagi pada si kecil). Hal ini wajar, sih.

Menyusui memang proses yang kompleks yang keberhasilannya tergantung dari faktor internal dan eksternal. Terkadang sebenarnya tidak ada masalah kesehatan dari diri ibu, hanya saja stres dan rasa tidak percaya diri membuat proses menyusui memberikan efek samping seperti rasa sakit. Apalagi jika momen tersebut adalah kelahiran anak pertama, maka perlu adaptasi atau penyesuaian diri, termasuk mencari posisi yang nyaman untuk menyusui, baik dari sisi ibu maupun anak.

Nyeri payudara merupakan salah satu keluhan yang umum dialami oleh ibu menyusui. Kondisi ini tak jarang membuat ibu merasa tidak nyaman saat menyusui, bahkan enggan untuk memberikan ASI secara langsung kepada bayinya. Padahal menyusui merupakan proses penting dalam mendukung tumbuh kembang bayi yang sehat. Selain itu, menyusui juga dapat menguatkan ikatan antara ibu dan bayi. Proses ini seharusnya berlangsung dengan nyaman, karena kenyamanan akan memengaruhi produksi ASI.

Sebaliknya, jika timbul rasa nyeri pada payudara selama menyusui, maka proses tersebut dapat terganggu. Sebenarnya ada banyak sebab mengapa drama menyusui sakit bisa terjadi. Selain seperti cerita saya di atas yaitu puting sakit dikarenakan posisi menyusui yang salah, atau karena puting digigit si kecil, berikut ini sebab-sebab rasa sakit atau nyeri yang muncul pada puting atau payudara selama menyusui:

👉 Pembengkakan Payudara

Pembengkakan payudara bisa terjadi salah satunya karena ASI yang terlalu penuh sehingga payudara menjadi keras, kencang, dan terasa sakit. Kondisi ini terjadi akibat produksi ASI yang lebih banyak daripada yang dikeluarkan, sehingga membuat ASI menumpuk di payudara. Selain menimbulkan pembengkakan dan rasa nyeri pada payudara, penumpukan ASI yang tidak diatasi dengan tepat juga bisa berlanjut menjadi mastitis atau abses payudara.

Pembengkakan payudara seperti ini biasa terjadi di masa awal menyusui di mana produksi ASI melimpah, sedangkan intensitas bayi menyusu masih belum begitu rutin. Karena itu, membiasakan bayi yang baru lahir untuk menyusu adalah salah satu cara agar persediaan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi. Tidak apa-apa kalau bayi hanya menyusu sedikit asalkan durasinya sering.

👉 Posisi Bayi Menyusu yang Kurang Tepat

Salah satu penyebab payudara nyeri dan sakit saat menyusui bisa jadi karena posisi bayi menyusu yang kurang tepat. Isapan bayi yang tidak tepat dapat menyebabkan puting terasa sakit dan nyeri. Kemungkinan lainnya adalah bayi tidak menempel dengan baik sehingga kesulitan dalam mengisap puting. Hal ini bisa jadi dikarenakan payudara ibu terlalu besar sehingga bayi kesulitan mencari puting. 

Atau bisa juga posisi tangan ibu yang kurang tepat sehingga mulut bayi tidak bisa menempel ke puting dengan mudah. Ada baiknya ibu mengarahkan mulut bayi ke puting sehingga dalam upayanya mengisap susu, bayi menempatkan mulut kecilnya ke puting pada posisi yang benar.

👉 Bayi Tidak Disusui Tepat Waktu

Ketika bayi tidak disusui tepat waktunya, besar kemungkinan terjadi pembengkakan pada payudara. Ini dikarenakan ASI yang seharusnya keluar malah tertahan sehingga terjadi penumpukan ASI. Ketika ibu membiasakan ketidakteraturan dalam menyusu itu bisa membuat bayi kebingungan dengan alur menyusu, sehingga volume ASI yang diisapnya juga jadi tidak teratur. 

Sebaiknya ibu mengetahui tanda-tanda kalau bayi sedang lapar, seperti: menggerakkan mata dengan cepat, memasukkan jari-jari ke mulut, beralih posisi dengan mulut terbuka seolah mencari payudara, menjadi gelisah, dan menangis. Dengan mengetahui tanda-tanda ini, maka ibu bisa memberikan ASI tepat pada waktunya.

👉 Saluran ASI yang Terblokir

Kelenjar yang memproduksi ASI terbagi menjadi beberapa lapisan. Kemudian, ada tabung sempit yang menjadi semacam saluran untuk membawa ASI dari setiap lapisan kelenjar susu ke puting. Jika ASI di salah satu lapisan tidak benar-benar habis keluar maka dapat menyebabkan penyumbatan saluran. Penyumbatan ini bisa diketahui ketika ibu merasakan benjolan kecil dan lembut di payudara.

Menghindari penggunaan pakaian ataupun bra yang terlampau ketat dapat membuat aliran ASI ibu menjadi lancar. Ada beberapa tips yang bisa ibu aplikasikan ketika menemukan saluran ASI terblokir, seperti menyusu dengan kedua payudara secara berimbang, mengompres dengan handuk hangat, menekan benjolan tersebut supaya ASI yang tertahan bisa keluar, serta melakukan pemijatan lembut ketika bayi menyusui.

suka duka dan drama menyusui
Perjalanan menyusui kelima anak saya, ada dramanya tapi berakhir manis 😍

👉 Tongue-tie

Tongue-tie adalah suatu kelainan bawaan pada mulut yang menyebabkan bayi tidak leluasa menggerakkan lidahnya. Kondisi ini bisa membuat Si Kecil kesulitan untuk mengisap payudara. Hal ini bisa mengakibatkan munculnya nyeri payudara saat menyusui.

👉 Dermatitis atau Eksim

Rasa nyeri dan gatal pada puting susu juga bisa menjadi tanda bahwa ibu sedang mengalami dermatitis atau eksim. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penggunaan sabun, losion, krim, atau terkena kaporit saat sedang berenang.

👉 Infeksi Jamur

Infeksi jamur juga bisa menjadi penyebab nyeri payudara saat menyusui. Biasanya, infeksi ini ditularkan dari mulut bayi yang sedang mengalami sariawan akibat infeksi jamur. Jika sudah begini, baik ibu maupun si kecil harus segera diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.

👉 Bayi tumbuh gigi

Seperti cerita saya di atas, ketika si kecil sudah mulai tumbuh gigi, gusinya akan menjadi lunak dan nyeri, sehingga ia mungkin akan sering menggigiti puting ibu. Hal ini kemudian bisa membuat puting ibu luka dan nyeri.

👉 Penggunaan Bra yang Tidak Tepat

Menggunakan bra yang terlalu ketat bisa menekan payudara ibu dan menimbulkan rasa nyeri. Kondisi ini bisa diperparah apabila bantalan pada bra tidak terbuat dari bahan yang lembut.


Cara Mengatasi Jika Menyusui Sakit

Untuk mengurangi ketidaknyamanan selama proses menyusui atau menyusui sakit, ibu bisa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

  • Pastikan posisi saat menyusui sudah benar, yaitu dengan menyesuaikan posisi tubuh, kepala, dan mulut si kecil. Bila perlu, minta bantuan perawat atau bidan untuk mengajari dengan benar.
  • Susui si kecil tepat waktu untuk menghindari penumpukan ASI yang bisa menyebabkan payudara membengkak.
  • Jaga payudara tetap bersih dan kering guna mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Selalu bersihkan secara perlahan setiap mandi.
  • Kompres hangat dan dingin payudara guna mengurangi rasa nyeri. Selain itu, mengompres hangat payudara sebelum menyusui juga bisa memperlancar aliran ASI.
  • Kenakan bra menyusui dan pakaian yang tidak menekan payudara. Pilih bra yang sesuai dengan ukuran payudara, juga yang terbuat dari bahan katun agar sirkulasi udara di sekitar payudara tetap lancar.
  • Tetap menyusui dan memompa atau memerah ASI untuk mencegah semakin menumpuknya ASI di payudara yang justru bisa membuat kondisi memburuk.
  • Jika perlu, kenakan nipple shield atau pelindung puting untuk membantu puting lebih menonjol dan mudah menempel.
  • Istirahat yang cukup dan minum cukup air mineral.
  • Jika perlu, konsumsi paracetamol atau ibuprofen dengan dosis sesuai anjuran dokter.
  • Kenakan krim yang direkomendasikan dokter saat sedang tidak menyusui untuk menjaga kelembapan kulit puting.

Nah, itulah beberapa cara mengatasi jika menyusui sakit, yaitu untuk meredakan nyeri payudara saat menyusui. Namun, jika setelah menerapkannya nyeri payudara tidak kunjung hilang, jangan ragu untuk bertanya dan memeriksakan diri ke dokter, ya.


Nipple Cream Gabag Bantu Atasi Puting Lecet dan Pecah-Pecah

Kalau saya dulu, saat puting sedikit lecet karena gigitan si kecil, saya kompres air hangat dan alhamdulillah berangsur membaik. Tapi lecetnya memang hanya sedikit, sih, dan enggak berulang.

Nah, kalau sekarang ada yang lebih praktis nih untuk mengatasi puting lecet akibat menyusui. Atau mengatasi puting yang pecah-pecah juga bisa. Produk yang saya maksud adalah Nipple Cream GabaG.

gabag nipple cream
GabaG Nipple Cream, krim puting lecet halal vegan.


Nipple Cream GabaG ini adalah krim puting lecet halal vegan. Artinya produk ini dengan formula terbarunya berbahan natural, yaitu vegan dan lanolin free, yang efektif dan aman untuk ibu hamil, menyusui, dan bayi. Nipple cream ini dapat melembapkan dan mengatasi puting lecet dan pecah-pecah.

Oh ya, Nipple Cream GabaG ini food grade, ya, jadi tidak perlu dibersihkan sebelum menyusui atau tidak perlu dibilas sebelum menyusui. Selain itu produk ini non alcohol dan sudah tersertifikasi BPOM (nomor BPOM: NA18220111043) dan Halal MUI.

Dan asyiknya, meskipun ini namanya nipple cream, tapi dapat digunakan di bibir dan bagian kulit lainnya yang kering, lo. Jadi memang bukan buat ibu menyusui saja, tapi bisa untuk ibu hamil dan bayi.

Saya tahu produk ini dari teman saya. Katanya sih memang bagus banget untuk mengatasi puting lecet. So, dengan Gabag Nipple Cream, say goodbye puting lecet!

gabag nipple cream anti menyusui sakit
Promo Nipple Cream GabaG.


Jadi begitulah, menyusui itu sangat penting bagi ibu dan bayinya. Sekarang kalau menyusui sakit dan puting lecet, sudah tahu kan harus menggunakan apa? Nipple Cream GabaG dong, ya. Hehe. Teman-teman juga bisa beli produk-produk lain dari GabaG di sini, yaa: https://www.gabag-indonesia.com

Sssttt.. saat ini Nipple Cream GabaG lagi ada harga promo, lo. Cusss buruan beli! 

Oh ya, terakhir, para ibu perlu tahu juga bahwa saat menyusui, tubuh ibu juga akan mengeluarkan hormon oksitosin, lo. Hormon ini dapat menimbulkan rasa bahagia yang membuat pikiran ibu teralih dari rasa sakit, menjadi rasa bangga dan dihargai atas perjuangan ibu untuk tetap menyusui. Jadi, menyusui itu sendiri sebenarnya bisa menjadi obat untuk ibu. So, semangat meng-ASI-hi yaa para busui! 🙂



14 comments

  1. Drama menyusui sepaket sama hepinya, sih. Yang penting udah ada solusi kalau terasa sakit saat menyusui

    ReplyDelete
  2. Sungguh kisah yang bikin saya iri. Maksudnya lima buah hati itu soleh dan salihah beneran bikin saya kangen pengen lagi memiliki buah hati. Secara saa tuh anak satu saja mengasihinya gak lancar. Malah bisa dibilang gak ada. Seandainya diberikan kesempatan punya anak lagi, semua kisah manis ini pasti akan jadi saya jadikan pelajaran

    ReplyDelete
  3. kalo dulu waktu menyusui, pas digigit kan kaget. spontan teriak, eh anaknya ikutan kaget n gigitnya makin kenceng... wadaw! akhirnya biar ga ngagetin lagi, pas digigit langsung action masukin jari untuk ngelepasin mulut anak dari puting. terus dibilangin: jangan gigit ya dek, sakit. ah benar2 kenangan ya menyusui anak2 itu :)

    ReplyDelete
  4. Wah, jadi teringat zaman mahmud dulu aku juga ada dramanya soal menyusui nih hihihi...Si bayi suka menggigit puting juga sampai membuatku nangis saking sakitnya trus lecet. Zaman sekarang enak ya udah ada produk Nipple Cream Gabag sebagai solusinya. Mamah dan bayi sama2 happy jadinya :)

    ReplyDelete
  5. Kalau ingat suka duka menyusui emang jadi pengalaman manis sii ya. Aku juga awalnya drama banget pas mengASIhi tapi untung ada support system yang mendukung banget. Pernah lecet2 jugaaa. Untung sekarang ada Nipple Cream GabaG bikin mengASIhi lebih bahagia.

    ReplyDelete
  6. huwaaaa ... begitulah drama menyusui banyak sekaliiii
    dari yang gagal di anak pertama, alhamdulillah mbak udah makin lancar dan teguh pendirian di anak kedua hingga kelima yaa. Masya Allah ...
    nah nipple cream ini penting supaya kalau puting lecet bisa oles krim ini

    ReplyDelete
  7. Aku jadi teringat awal-awal menyusui itu sampai lecet, terus sedih karena kasihan anakku gak bisa menyusui. Konsultasi sama laktasi di rumah sakit anakku, dikasih cream. Alhamdulillah perlahan sembuh dan bisa menyusui lagi.

    ReplyDelete
  8. Jadi inget pas awal-awal punya anak di tahun 2020. Udahlah lagi pandemi, jadi ibu bara dan payudara bengkak. Nyerinya minta ampun. Dari kompres air hangat, pijat, dan lainnya dilakukan.

    Ya, jelas nangis saya. Ngiku banget pas dipijat dan kemudian diperah, ASI harus dikeluarkan.

    Drama itu selesai, terjadi lagi pas anak tumbuh gigi, lecet booo. Haa, duku belum tauu Nipple Cream GabaG. Jadi menyusui sambil mengiris perih.

    ReplyDelete
  9. Semangat Meng-ASI-hi buat Busui. Drama pasti ada aja ya di tiap anak
    Kebayang bakal kaya gimana. But, udah gak perlu khawatir soal puting lecet. Ada Nipple Cream Gabag kan ya

    ReplyDelete
  10. Seneng baca pengalaman kayak gini. Aku baru ngeh ternyta dirimu masih punya anak kecil ya mak hehehe. Jadi inget masa2 menyusui anak2 beberapa tahun llu. Untungnya sekarang ada produk bagus yg membantu para ibu

    ReplyDelete
  11. Pernah banget melewati masa-masa ini. Sedih dan pastinya bikin stres setiap anak laper atau haus. BIasanya langsung kaya traumatis gitu..
    Ternyata, kini ada perawatan yang sempurna dari produk Nipple Cream Gabag. Ini bikin nyaman dan semoga Ibu semakin semangat meng-ASIhi dengan penuh cinta.

    ReplyDelete
  12. Inilah drama asyik yg tiada bandingnya. Sekalipun sakit saat si bayi menggigit, tapi terbayarkan saat melihat dia kesenangan dengan perbuatannya. Kata mama saya dulu, itu anakmu ngajak bercanda. Candanya bikin sakit puting ya Mak.

    ReplyDelete
  13. Aku pernah mengalami susah menyusui pas anak pertama mbak, berhubung takut bayiku dehidrasi akhirnya di kasih sufor. begitu sampai rumah tiap hari kuusahakan lebih banyak minum ASI dan di bulan ketiga sukses relaktasi. Menyusui sampai lecet pernah bangeet dan perlu sedia nipple cream

    ReplyDelete
  14. MasyaAllah sampai limaa. Aku baru tiga dan mengalami masa sakit juga. Dulu tuh saat lagi sakit gitu sampai setiap anak mau nyusu, aku udah bersiap bakal sakit banget (karena masih luka, dan tarikan pertama nyusu sakit). Jadi takut takut mau nyusuin tapi harus disusuin, kalau enggak, payudaranya malah bengkak dan malah menimbulkan masalah lain lagi.

    Emang bener pakai nipple cream gini lumayan mengurangi rasa sakit dan mempercepat kesembuhan kalau puting lecet sih.

    Huaah, semangat meng-ASI-hi nya mbaakk

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.