Hal-hal yang Perlu Dipersiapkan Anak Menjelang Ramadan


Lebaran sebentar lagi.. eh, Ramadan sebentar lagi.. hehe. Insyaa Allah, ya, Ramadan akan segera hadir di tengah-tengah kita. Lalu kita yang punya anak-anak kecil biasanya akan berpikir tentang hal-hal yang perlu dipersiapkan anak menjelang Ramadan. Iya, enggak?


marhaban ya ramadan


Kalau saya, sih, sudah pasti. Saya punya lima anak, dan empat diantaranya sudah sekolah. Si sulung (kelas 6 SD) dan si nomor dua (kelas 3 SD) sudah pasti tahu akan datangnya bulan Ramadan sejak jauh-jauh hari. Mereka sudah membicarakan gimana-gimananya bulan Ramadan nanti.

Nah, untuk si nomor tiga (TK B) dan si nomor empat (Play Group) baru beberapa pekan terakhir ini mulai bertanya-tanya tentang bulan mulia bagi umat Islam tersebut.

"Kapan kita puasa, Mi?"

"Kapan kita buka puasa?"

"Aku besok ikut buka puasa, ya?"

"Aku besok ikut Abi beli jajan buat buka puasa, ya?"

"Kalau kita puasa, kita gak boleh makan, ya?"

Dan seterusnya..

Dua anak kecil ini tahu akan datangnya bulan puasa, ya, dari dua kakaknya juga dari ustadzah-ustadzah mereka di sekolah. Karena anak-anak TK dan PG itu sejak beberapa pekan terakhir mulai diajak mewarnai masjid, mewarnai tulisan "Marhaban yaa Ramadhan", dijelaskan tentang puasa, dan seterusnya.

Keluarga dan lingkungan sekolah membuat anak-anak sudah merasakan vibes Ramadan sejak sekarang. Dan entah mengapa, sudah beberapa hari terakhir ini anak-anak bangunnya pagi sekali. Sejak sekitar pukul 03.00 bahkan kadang kurang dari itu, mereka sudah bangun dan enggak tidur lagi sampai pagi lanjut ke siang hari.

Dan kalau semua sudah bangun jam segitu, sudah pasti rameee suasananya. Padahal ya mereka enggak sahur. Cuma main-main saja dan kadang berebut ini-itu yang berujung salah satu ada yang nangis. Haha. Baru kemarin saja si nomor tiga latihan puasa gara-gara yaa semua warga rumah sudah bangun sebelum pukul 03.00. Haha.

Kata si nomor tiga, biar enggak kaget nanti pas puasa Ramadan. Tahun lalu sih dia sudah hampir sebulan penuh puasa sehari penuh. Beberapa hari bolong karena, biasa, enggak kuat katanya. Ide latihan puasa ya dari dia sendiri, saya enggak nyuruh. Hehe.

Nah, jadi, selama beberapa pekan terakhir ini secara enggak langsung saya sudah mempersiapkan anak-anak menyambut bulan suci Ramadan.

Anak-anak memang perlu disiapkan fisik dan mentalnya untuk menjalani ibadah puasa dan ibadah-ibadah lain di bulan Ramadan nanti. Ya, fisiknya harus sehat dan kuat, mentalnya harus siap untuk menjalani puasa. Setuju sama si nomor tiga, biar nantinya enggak kaget!

Saya dan suami berusaha menyehatkan anak-anak, karena saat ini tiga anak kami masih batuk pilek. Kami beri vitamin dan madu. Bahkan tadi suami membuatkan larutan kencur dan jahe untuk meredakan batuk anak-anak. Kami juga memotivasi mereka untuk segera sembuh agar nanti bisa puasa bareng-bareng.

Lalu di sela-sela aktivitas atau obrolan, secara acak, saya juga kadang ngasih tahu terutama ke anak-anak yang kecil, bahwa nanti kalau puasa enggak boleh makan di siang hari, enggak boleh marah-marah, suka nangis, dan seterusnya.

Mereka manggut-manggut. Hihi. Pernah juga bilang,

"Kata ustadzah, nanti kita puasa bareng-bareng, biar masuk surga sekeluarga."

Masya Allah.. Aamiin.. ya, Nak!

Yap, anak-anak perlu dipersiapkan fisik dan mentalnya untuk menghadapi bulan Ramadan nanti. Agar mereka enggak kaget, sehingga insyaa Allah puasa dan ibadah-ibadah lainnya di bulan Ramadan lebih optimal. Kalau di keluarga teman-teman, bagaimana? Apa saja persiapan menjelang Ramadan? Share di kolom komentar, yuk!



No comments

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.