[Profil Blogger-10] Terbuai Indahnya Gunung-gunung dalam Tulisan Lina W. Sasmita




Kalau disuruh memilih antara pantai dan gunung, saya selalu menyebutkan gunung. Beberapa teman pernah menanyakan hal itu meski tanpa tujuan khusus, hanya mengobrol saja. Ya, menginjakkan kaki di gunung; lereng gunung, daerah pegunungan, atau semua-mua yang berbau gunung, sangat menarik bagi saya. Jauh lebih menarik daripada bermain air di pantai.

Namun sayangnya, ketertarikan itu hanyalah menjadi sebuah keinginan yang entah kapan dapat terwujud. Hingga saat ini, saya hanya sempat menginjakkan kaki di lereng gunung Merapi-Merbabu di Boyolali, lereng gunung Lawu di Karanganyar, gunung Bromo di Probolinggo, atau lereng-lereng gunung di sekitar Malang dan Pandaan-Pasuruan. Impian mendaki gunung yang sebenarnya - naik hingga puncaknya - belum pernah terealisasi sama sekali.

Untungnya saya bukan tipe orang yang mudah frustasi jika keinginan tidak (belum) tercapai. Hahaha. Ketika membaca cerita-serita para pendaki di luar sana, saya berdecak kagum, turut merasakan keindahan alam yang diceritakan, dan mencoba ikut menikmati setiap detail ceritanya, atau bahkan suka-dukanya. Begitu juga ketika saya membaca untaian cerita dari salah satu blogger yang kerap melakukan kegiatan adventure dan menuliskannya di blog.

Adalah mbak Lina W. Sasmita, blogger adventure traveler yang rajin menuliskan perjalanannya dalam mendaki gunung, jelajah hutan, atau jelajah pulau di blognya www.linasasmita.com. Teman-teman blogger tentu sudah banyak yang tahu atau bahkan kenal, ya, dengan mbak Lina ini. Karena beliau juga sudah cukup lama ngeblog, sih, jadi pasti sudah banyak yang tak asing lagi dengan namanya.

Saya sangat mengagumi konsistensi mbak Lina  dalam melakukan hobi-hobi adventure tersebut dan sekaligus menjadikan blognya yang ber-tagline "Life is a Journey" sebagai blog berniche traveling (cakupan lebih luas dari adventure, ya). Hampir semua postingannya merangkum jejaknya dalam melakukan kegiatan adventure atau traveling. Jika kita blogwalking ke blognya, akan kita lihat deretan label nama gunung dan pulau. Yap, puluhan gunung dan pulau di Indonesia (dan sebagian luar negeri) tersebut telah pernah disinggahinya. Luar biasa, ya.


Mbak Lina W. Sasmita.

Oh ya, sebelum lanjut cerita saya, postingan ini adalah bagian dari #ArisanLink yang diadakan oleh komunitas Blogger Perempuan sejak tahun 2016 lalu (whattsss...??). Dan terakhir kali saya membuat postingan seri ini adalah di bulan April tahun 2017 lalu. Wow! 😄
Yap, sudah lamaaa sekali saya tak menulis tentang profil blogger ini. Hehehe. Dan sekarang, giliran profil mbak Lina yang saya tulis 😉. 

Baca juga: [Profil Blogger-9] Sie-thi Nurjanah.

Oke, lanjut, ya.
Setiap kali membaca tulisan mbak Lina, keinginan menjelajah gunung dan hutan seperti yang beliau lakukan sungguh saya impikan. Bagaimana lika-liku dalam mendaki, menghadapi cuaca yang dingin, bermalam di tenda, hingga upayanya dalam menjaga kebersihan gunung/hutan atau kelestarian lingkungan, ingin juga saya lakukan. Saya begitu terhanyut dan terbuai tiap kali membaca ceritanya. Seperti juga saat saya membaca tulisannya yang berjudul Gunung-gunung dalam Kehidupanku. Ceritanya mengenai perjalanannya mendaki gunung untuk pertama kalinya hingga kemudian tertawan "candu"-nya, sungguh membuat saya terhanyut, terbuai indahnya gunung-gunung dalam tulisan beliau.

Foto mbak Lina di puncak Gunung Cikuray.

Mbak Lina yang terlahir dan besar di Garut, Jawa Barat ini memang sudah akrab dengan gunung-gunung sejak kecil. Bagaimana tidak, karena rumahnya memang berada di antara gunung-gunung di daerah Garut tersebut. Beliau pun punya keinginan untuk mendaki gunung sejak masih kanak-kanak. Namun demikian, keinginannya yang terpendam tersebut baru terealisasi saat usianya 19 tahun, berkat ajakan saudaranya dari Jakarta. Hehehe. Sejak saat itu, beliau ingin mendaki lagi, dan lagi.

Namun setelah itu beliau merantau ke Batam (hingga sekarang). Beberapa waktu harus ditahannya untuk tidak mendaki karena berbagai alasan. Tapi karena memang sudah passion, ada saja jalan yang beliau temukan kemudian, hingga satu per satu puncak gunung ditaklukkannya. Ada saja waktu yang tersedia untuk mendaki, sejak masih single hingga kini telah berkeluarga. Mbak Lina yang sudah 20 tahun bekerja di sebuah perusahaan elektronik asal Jepang ini saat ini sudah mempunyai putri kelas 3 SD. Biasanya, beliau mendaki gunung saat cuti kerja. Enggak jarang putrinya juga beliau ajak mendaki.

Kegiatan adventure itu didukung pula oleh suaminya yang memang mempunyai hobi sama; mendaki gunung. Klop, lah, ya ðŸ˜„. So, hobi mbak Lina mendaki gunung dan jelajah hutan maupun jelajah pulau (island hopping) masih bisa tetap tersalurkan meski sudah berkeluarga dan punya seorang putri. 

Foto mbak Lina di puncak Gunung Tambora.

Oh ya, selain hobi pada kegiatan adventure, mbak Lina juga suka bersepeda, fotografi, filateli, baca buku (novel, nonfiksi) dan tentunya juga ngeblog. Dan kerennya, tulisan-tulisan mbak Lina di blog yang ditulisnya sejak tahun 2005 tersebut (dan beberapa cerpen) sudah ada yang dibukukan! Ada sekitar 20 buku antologi karya mbak Lina. Wihhh... banyak juga, ya. Saya pernah membaca review-nya, sih, yang judulnya Love Journey (yang terdiri dari dua seri kalau enggak salah). Jadi buku ini merupakan kumpulan cerita dari beberapa blogger traveler, gitu 😊.

Untuk blognya www.linasasmita.com sendiri, meski sudah ada sejak tahun 2005, tapi baru ganti domain (TLD) pada tahun 2015. Sesuai dengan niche-nya yaitu traveling, blog ini banyak mengulas tentang pendakian gunung, kegiatan adventure, jelajah pulau, review hotel dan restoran, review buku-buku petualangan, dan mengulas tentang event-event pariwisata.

Saya senang membaca tulisan-tulisan mbak Lina yang sedang berpetualang atau bercerita tentang alam dan lingkungan. Jika sedang menulis tema seperti ini, rasanya tulisan puitisnya keluar, hehehe. Coba tengok saja tulisannya yang berjudul Senja di Tanjung Uncang yang merupakan tulisan pertama beliau di blognya. Saya suka sekali membacanya ðŸ˜Š.

Wah, enggak terasa sudah cukup panjang, ya, tulisan ini. Kalau teman-teman mau kenal lebih dekat dengan mbak Lina, silakan berkunjung ke blognya dan kepoin akun-akun medsosnya, ya:
FB: Lina W. Sasmita.
IG: @linasasmita
Twitter: @linasasmita_w

Oke temans, jangan lupa bahagia dan, happy blogging! 
😊


16 comments

  1. Waaah Mbak Diaaaah. Peluk. Terima kasih atas ulasannya yang kece. Semoga kita bisa mendaki atau setidaknya meet up di lereng Merbabu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pelukkk kembali, Mbak Lina... Hihihi. Seneng sekali tentunya kalau bisa meet up dengan Mbak Lina :)

      Delete
  2. wahhhhh ini dimana arisan link :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi.. udah lamaaaa... di Blogger Perempuan Network :D

      Delete
  3. Daku pertama dan terakhir kali naik gunung itu tahun 1991, dan kapok nggak pernah naik lagi, walau senang ngeliat teman-teman blogger sekarang banyak yang naik gunung.

    ReplyDelete
  4. Aku lebih ke anak pantai sih, jadi seringnya ke pantai dan belum pernah naik ke puncak gunung juga :D

    Keren banget Mba Lina ini, aku mampir ke blognya fotonya juga cakep2!

    ReplyDelete
  5. Sama dong dengan aku, kalau ditanya lebih suka pantai atau gunung, lebih suka gunung,suka aja lihat yang hijau-hijau, menghidup udara segar setelah mendaki, pernah bertemu dengan mba Lina Sasmita di acara Mombassador SGM Batch 5

    ReplyDelete
  6. wah, mabk lina pendaki ya, salut dengan para pendki wanita, udah kebayang strongnya

    ReplyDelete
  7. wah keren keren semua cewe cewe ini, menaklukkan banyak gunung hehehe. etapi kapan saya dimasukkan dalam liat ter apa..... gitu ama blogger lain yak hahahaha

    ReplyDelete
  8. Aku belum punya nyali untuk naik gunung mbak. Pernah ikut ke Badui Dalam sudah ngos-ngosan.

    Jd pas ada yang tanya suka gunung atau pantai? Aku jawab pantai. Sbnrnya makna dr pertanyaan ini apa ya? Yg nanya nggak jawab maknanya jd penasaran. Xixi

    ReplyDelete
  9. Aku kalo ditanya Pantai atau Gunung, aku enggak bisa milih, Mbak. Dua-duanya suka, tapi memang di kenyataannya lebih sering main ke Gunung daripada ke Pantai masa >_<

    Ulasan profilnya menarik nih, Mbak Deka. Tapi iya juga ya kalau menemukan partner hidup yang sehobi tuh menyenangkan banget pasti.

    Aku juga cukup suka jalan-jalan, semoga pas udah nikah nanti tetep bisa melanjutkan hobi itu hahaha

    ReplyDelete
  10. Ooo kukira suaminya lempeng2 aja di rumah pas mbak Mita naik gunung. Ternyata suaminya hobi ngegunung juga ya. Aman sih ini. Saling dukung. Kan ada tuh ya suami yang ngelarang-larang istrinya untuk menunaikan hobinya

    ReplyDelete
  11. Senang kalau punya keluarga yg sehobi sama kita kaya naik gunung. Aku udah lama gak muncak dan kangennn banget. Blm nemu soulmate yg pas

    ReplyDelete
  12. Aku pribadi sih masih belum siap untuk naik gunung, entah kenapa takut aja sama kondisi diri sendiri. Rasanya benar-benar lebih suka yang gak ada jalan kaki dalam menanjak.

    ReplyDelete
  13. Wah Mbak Lina mah, saya juga udah lama tau. Memang banyak sekali pengalaman travellingnya ya..asyik bisa jalan-jalan terus.

    ReplyDelete
  14. aku salah satu yang ga akan pernah posting soal gunung dan bukit dan camping2an.. kecuali terpaksa.. suka ngos ngosan naik ke puncak gunung. Jadi salut sama mereka2 ini!

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.