Hari Pertama Fahima Masuk TK



Kemarin, tanggal 16 Juli 2018, adalah hari pertama Fahima masuk TK (Taman Kanak-kanak). Hari yang sudah ditunggu untuk disambut sejak beberapa waktu sebelumnya. Hari yang sudah dipersiapkan dengan hadirnya beberapa barang perlengkapan sekolah untuk dipakai nantinya. Si nomer dua itu terlihat sudah siap untuk masuk TK di hari pertamanya.

Pagi hari waktu shubuh dia sudah bangun. Begitu matanya terbuka dia langsung bangkit lalu menghampiri saya yang baru selesai shalat.
"Hari ini Fahima mau sekolah, ya, Mi?"
"Iya. Insya Allah."
"Yeyyy!!"
Lalu seperti biasanya, dia berceloteh panjang lebar, dengan tema sekolah hingga ngelantur ke mana-mana. Haha. Fahima memang ceriwis.

Setelah kakaknya bangun, dia mengajak kakaknya untuk siap-siap bersekolah. Ayo mandi, ayo sarapan, ayo siapkan baju, begitu seterusnya isi celotehannya. Sampai kakaknya capek dengernya. Tapi... dia sendiri belum mau mandi dan sarapan. Hihihi. Saat jarum jam menunjukkan pukul 06.20, kakaknya sudah siap untuk berangkat. Sedangkan dia akan berangkat belakangan karena memang masuk kelasnya pukul 07.30.

Saya bilang, "Fahima enggak usah ikut nganter mas Faiq, ya. Fahima mandi aja."
Tapi dia enggak mau. Dia tetap ikut mengantar kakaknya karena biasanya memang seperti itu rutinitasnya. Hemm... dia belum bisa move on ðŸ˜„.

Baca juga: Persiapan Anak Masuk TK (Taman Kanak-kanak)


Fahima berjilbab pink.



Setelah pulang mengantar si kakak, dia langsung mandi. Saya pun lekas memandikan dua adiknya, lalu mengurusi diri sendiri. Hehe. (ternyata rempong banget mengurus empat anak dan semua harus selesai pukul 07.30 atau kurang (sebaiknya). Hiks.). Dan setelah semua beres, kami berangkat berempat! Yap, si nomer tiga enggak mau ditinggal di rumah, dan suami ingin mengantarkan kami.

Dalam perjalanan saya mengulang pesan yang sebelumnya sudah berkali-kali saya sampaikan ke Fahima. Bahwa dia harus berani, enggak usah malu sama ustadzah dan teman-teman, jadi anak ceria, dan mau bermain bersama teman-teman tanpa ditemani ummi. Dia pun merespon dengan ceria. Dalam hati saya pun berdoa semoga semua lancar di hari pertama Fahima masuk TK ini.

Kami terlambat datang di sekolah, karena memang berangkatnya sudah terlambat. Hiks. Fahima langsung saya masukkan ke kelasnya dan disambut oleh ustadzahnya lalu dipersilakan duduk dan mengikuti kelas. Tapi begitu saya mau keluar kelas, ternyata Fahima enggak mau ditinggal! Dia langsung mimbik-mimbik mau mewek begitu saya akan meninggalkannya. Drama semakin lengkap dengan nangisnya si nomer tiga yang saya gendong. Huwaaa...




Akhirnya saya serahkan si adik ke suami yang masih menunggu di depan sekolah. Si nomer tiga ini memang biasanya nangis duluan kalau ketemu orang-orang baru. Jadi memang suami sengaja saya suruh nunggu dulu. Setelah adiknya dibawa pulang, Fahima saya ajak kembali ke kelas. Dan tetep, dia maunya saya menemaninya di kelas. Bahkan saya diharuskannya duduk di sebelahnya atau di belakangnya. Huhuhu... Fahimaaa... ðŸ˜„.

Aktivitas demi aktivitas berlangsung. Dari mulai main lego, menyanyi bersama, berdoa bersama, membereskan mainan, makan, hingga bermain di luar kelas. Dan selama itu pula saya diharuskan nginthil sama Fahima. Saya menjauh sedikit saja dia langsung membuntuti. Saya coba keluar kelas dia mau mewek lagi. Hemm...

Dia ceria sekali waktu main di luar kelas. Meski mainan di playground TK ini sudah lumayan tua dan sudah tidak bisa dibilang bagus lagi, tapi dia hepi saja. Main prosotan, naik jembatan goyang, masuk terowongan, dan lain-lain. Enjoy banget dia 😄.




Yah, begitulah sedikit cerita tentang hari pertama Fahima masuk TK. Selain Fahima, ada juga beberapa anak lain yang masih minta ditunggui orang tuanya. Masih ada yang nangis-nangis atau sekadar minta ditunggui di luar kelas. Di TK yang kami pilih ini, memang diterapkan peraturan bahwa anak enggak boleh diunggui ortunya selama jam belajar. Untuk siswa baru, diberi waktu maksimal satu minggu untuk ditunggui. Setelah itu, meskipun anak masih nangis-nangis, ortu dipersilakan pulang dan menjemput anak setelah jam belajar selesai.

Hal ini bertujuan untuk mendidik kemandirian dan rasa percaya diri anak. Satu penanaman karakter baik sudah coba ditanamkan. Alhamdulillah si kakak dulu (yang TK-nya juga di sana) juga hanya saya tunggui beberapa hari kemudian lepas. Hehehe. Semoga besok Fahima juga bisa seperti itu. Dan saya berharap, Fahima bisa ceria bermain dan belajar di TK-nya ini. Aamiin. 

*jadi enggak sabar nunggu besok-besok 😄. Insya Allah akan saya tulis kembali ya cerita selanjutnya. Hehehe.



No comments

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.