My Unforgettable Journey: Menikmati Jalanan Berbatu dengan Cinta


Pagi itu, saya pengin banget jalan-jalan. Tapi bingung, enaknya jalan kaki atau naik sepeda motor, ya? Lho? Ehm... iya, saya lagi pengin jalan-jalan dekat rumah suami saja, bukan jalan-jalan ke kota lain apalagi ke pulau atau negara lain yang jauhhhhh....hehehe....

Ceritanya, waktu itu kami masih termasuk pengantin baru. Kurang lebih baru 3 bulan kami menjadi suami-istri. Dan sebelum menikah, saya memang belum pernah sama sekali jalan-jalan di sekitar tempat tinggal suami, Nganjuk. Nah, setiap kali pulang kampung saya penginnya ngajak suami mengelilingi Nganjuk. Entah ke tengah kotanya, ke pasar, atau sekadar ke sawah-ladang dekat rumah. 

Dan seperti pagi itulah, akhirnya saya dan suami meninggalkan rumah sekitar pukul 6, lengkap dengan memakai jaket, lalu bersepeda motor berdua. Tak jelas tujuannya ke mana. Pokoknya jalan-jalan :) Di tengah jalan, tiba-tiba suami menawarkan untuk pergi ke suatu tempat wisata lokal di Nganjuk. Sebuah air terjun, katanya. Saya mengiyakan saja ajakan suami. Toh, saya memang belum pernah ke sana. Meski tanpa bekal apapun, (hanya beberapa lembar uang di dompet) kami nekat ke tempat wisata itu. 

Air terjun itu terletak di sekitar Gunung Wilis, tepatnya di Desa Bajulan, sebelah selatan kota Nganjuk. Jadi perjalanan kami pun terus ke arah selatan. Tentunya bukan jalan yang mulus yang kami lalui, karena letaknya di daerah pegunungan. Selain itu, karena tempat wisata itu tampaknya belum begitu difasilitasi dengan cukup baik oleh pemerintah daerah. Jalanan menuju ke arah sana masih alami, bahkan karena melewati beberapa desa ada sebagian jalan yang masih berbatu. Goyang sana-goyang sini, perut terkocak-kocak, sehingga kami pun harus berhati-hati melewatinya. 

Tetapi itulah asyiknya. Jalanan yang masih alami dan pemandangan sekitar yang hijau menyejukkan mata selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi saya. Alam pegunungan yang sejuk dengan jalan yang berkelok-kelok tak akan pernah saya lupakan. Dan.... akhirnya sampailah kami di tempat wisata itu. Namanya: Air Terjun Roro Kuning. 


credit (sayang, ya, patungnya berbaju minim :D )


Sebelum melanjutkan cerita perjalanan, saya cerita sedikit dulu, ya, tentang air terjun ini.. Menurut legenda, nama Roro Kuning ini berasal dari Ruting dan Roro Kuning, dua putri raja yang berasal dari kerajaan Kadiri dan kerajaan Dhoho yang berkuasa sekitar abad ke 11-12 M. Nama asli Ruting adalah Dewi Kilisuci, sedangkan nama asli Roro Kuning adalah Dewi Sekartaji. 

Oke, segitu saja, and back to the jorney :) Karena kami tiba di sana saat hari masih terlalu pagi, (sekitar pukul 8 pagi) jadilah kami menjadi pengunjung pertamanya. Hihihi.... tetapi justru karena itulah, kami dengan leluasa bisa menjelajahi tempat wisata itu. Ternyata air terjunnya tidak cukup tinggi dan besar. Makanya orang di daerah sana sering menyebutnya air merambat, bukan air terjun. Tingginya hanya sekitar 10-15 meter. Tetapi berada di bawahnya (di dekatnya) memang membuat badan menjadi segar. Suara gemericik air dan suara alam di sekitarnya membuat hati dan pikiran relaks.... 


credit


Selain air merambat yang menjadi pusat wisata, ada pula tempat penangkaran rusa. Selebihnya, tak banyak lagi spot-spot yang istimewa. Hanya hutan pinus yang terbentang luas, dan beberapa bangunan pelengkap seperti pos informasi, toilet, arena bermain, ataupun warung-warung yang berjejer. 

Namun disamping itu, di sekitar lokasi air terjun ini juga ada obyek wisata bersejarah yang lain, yaitu monumen perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan Jenderal Sudirman saat memimpin perang gerilya melawan Belanda pada tahun 1949. 

Karena kami tak membawa bekal makanan dan minuman, maka kami pun menikmati sarapan di warung yang sudah buka. Ada pecel, urap-urap, dan beberapa masakan ndeso lainnya yang tersaji di sana. Ada juga penjual penthol (bakso) yang saya sambangi. Wah, ini bener-bener wisata ndeso :D 

Setelah puas menikmati pemandangan di sana, kami pun pulang. Ternyata suami mengajak saya melewati jalan yang berbeda dengan waktu berangkat tadi. Dan kali ini, lebih banyak lagi kami melewati jalanan yang berbatu. Sampai-sampai, sesekali kami turun dari sepeda motor dan jalan kaki karena saya nggak betah naik karena perut terkocak-kocak. 

Tetapi, di situlah indahnya (memang kalau pengantin baru apapun terasa indah, ya :D ). Kami menikmati jalanan berbatu sambil bercerita tentang segala hal. Tak lupa suami juga memperkenalkan seluk-beluk daerah yang kami lewati. Ataupun tentang masa kecilnya melewati daerah-daerah itu sewaktu dulu kadangkala mengunjungi monumen perjuangan Jenderal Sudirman. 

Itulah salah satu unforgettable journey saya. Menjadi tak terlupakan dan sangat berkesan karena untuk pertama kalinya saya mengunjungi tempat wisata di daerah asal suami saya, dan pada saat-saat kami masih menjadi pengantin baru. Ditambah lagi, saat itu saya sedang hamil 2 bulan! Mungkin ada efeknya juga, ya. Setelah perjalanan itu saya juga suka melakukan perjalanan lain bersama suami. Akibatnya sekarang, si kecil saya sukanya ngajak jalan-jalan :D 







“Tulisan ini diikutsertakan dalam GA Unforgettable Journey Momtraveler’s Tale”



NB: sedikit informasi mengenai Air Terjun Roro Kuning saya ambil dari sini.


8 comments

  1. serunya..
    eh, tapi bener, buat penganten baru mah, apapun indah..:)
    sukses buat GAnya mbak Diah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi... jadi malu ih.. iya, Mbak, pasti mbak Luluk juga ngerasain hal yang sama :D
      makasih ya, Mbak.. sukses juga untukmu :)

      Delete
  2. aaaiihh.. romantisnya penganten baru heheh...
    makasih ya mbak sudah ikutan GA ku :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi... yaiyalah... :D dirimu juga gitu kan, Mak? lebih romantis lagi mungkin :)
      sama-sama, Mak :)

      Delete
  3. suit-suit...romantis abis...;-)
    sukses GA nya, Mak...aku belum mulai ngeblog lagi nih...:(

    ReplyDelete
    Replies
    1. aiihhh... ada mbak Nunung.. semua sama kali Mbak... namanya juga pengantin baru :D
      iya mbak, maklum.. kesibukan mbak Nunung kan makin banyak.. ga usah sedih kalau belum sempat ngeblog...

      btw makasih ya Mbak udah sering mampir ke rumahku ini :) sukses juga untukmu :)

      Delete
  4. Aih, so sweet pengalaman pas pengantin baru ya mba.
    Sama dong, dulu saya abis nikahan juga kemana2 boncengan melulu ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi.. iya mbak.. makasih ya udah mampir.. maaf baru bisa reply, soalnya sibuk ngurus bebi yang baru lahir :)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.