Ingat Hati dan Rambu-rambu Saat Akan Terima Job



Semenjak lebih serius mengurus blog ini mulai dari dua tahun yang lalu, alhamdulillah ada saja job yang mampir melalui tulisan demi tulisan. Tak hanya itu, seiring dengan berkembangnya dunia perbloggingan yang tak lepas dari peran media sosial (medsos), tak jarang job pun menghampiri melalui akun-akun medsos yang saya punya. Ya, meskipun nilainya relatif kecil jika dibandingkan dengan blogger-blogger atau para buzzer senior dan hits di luar sana, tapi saya tetap bersyukur atas rezeki tersebut.

Paling senang, tuh, saat ada yang kirim email mengajukan penawaran kerjasama dengan blog ini. Tiba-tiba saja email itu menyapa, dan kita tidak kenal sama sekali sebelumnya dengan mereka. Jadinya berasa dikenal gitu blog dekamuslim.com ini. Hihihi. Padahal, ya, mungkin para agensi atau klien itu tahu blog ini dari cara "getok tular" (dari agensi-agensi lain), ya. Tapi rasanya beda dibanding jika kita disuruh mengisi data-data diri dahulu lewat penawaran terbuka di Facebook, misalnya.

Namun, berdasarkan pengalaman saya selama (yang baru) dua tahun ini, beberapa kali ada job atau campaign di medsos (Facebook, Instagram, dan Twitter) yang terpaksa harus saya tolak, karena temanya tidak sesuai dengan hati saya dan "rambu-rambu" yang saya tahu. Rambu-rambu di sini maksudnya adalah aturan dari agama saya, yaitu Islam.

Credit from pexels.com.


Teman-teman sesama blogger dan buzzer mungkin juga pernah mengalaminya, ya. Mungkin alasan kita menolak pun berbeda-beda. Nah, kalau saya, tema job atau campaign di blog dan medsos akan saya tolak jika:

👉 Berhubungan dengan hal-hal yang dilarang agama/syariat Islam. 
Contohnya seperti produk rokok, minuman keras, narkoba, makanan dan minuman haram alias tidak halal, dan atau barang-barang terlarang lainnya. Hal ini jelas, ya, karena sebagai seorang muslim saya harus bisa dengan tegas menolak kerjasama atas produk yang diharamkan oleh agama saya.

Selain produk fisik, saya juga akan menolak hal-hal yang dilarang agama seperti misalnya turut campaign diskon dari e-commerce dalam rangka perayaan hari Valentine, perayaan Natal, dan lain-lain.

👉 Tidak sesuai dengan niche blog ini. 
Blog ini niche-nya memang lifestyle, yang konon katanya sama saja dengan tema "gado-gado" alias tulisan apapun bisa masuk di blog ini. Tapi, semakin ke sini saya semakin membatasi konten. Saya semakin fokus untuk menulis hal-hal yang berhubungan dengan family, parenting, dan mom n kids.
Jadi, saya akan menolak jika tema yang ditawarkan jauh dari niche tersebut. Misalnya saya akan menolak jika ada penawaran mereview game yang sama sekali saya enggak tahu game apa itu.

👉 Tema politik.
Selain tidak sesuai dengan niche blog ini, tema politik saya hindari karena sebagai blogger saya ingin bersikap independen, free tidak memihak salah satu kubu (jika misalnya terkait kampanye pemilihan pemimpin). Selain itu, kerena sejujurnya saya enggak begitu paham dengan masalah politik. Hehehe. Jadi daripada salah berkomentar dan akan memicu perdebatan, lebih baik saya menolak tawaran kerjasama dengan tema politik 😊.

👉 Saya enggak pernah memakai dan merasa tidak cocok dengan produknya. 
Pernah saya ditawari untuk mereview perlengkapan ibu menyusui. Awalnya saya memilih produk A, ternyata stok mereka habis. Lalu saya memilih produk B, ternyata sedang habis juga. Begitu juga ketika saya mengalihkan untuk memilih produk C. Hingga tak ada lagi produk yang saya sukai/cocok dari mereka (meski stoknya masih ada). Akhirnya saya mundur, enggak jadi menerima tawaran review produk tersebut.

Saya memang enggak akan menerima tawaran review produk jika produk itu enggak benar-benar saya pakai atau cocok buat saya. Lha, apa manfaatnya jika nantinya produk itu hanya nganggur di rumah atau mungkin akan saya jual? Rasanya enggak sreg aja, merasa telah membohongi publik karena saya enggak suka dengan barang itu dan enggak memakainya. 


Nah, tema-tema seperti di atas itulah yang akan saya tolak untuk bekerjasama dengan blog ini sekaligus pada akun-akun media sosial saya. Saya akan selalu menanyakan terlebih dahulu pada hati saya dan mengingat pada rambu-rambu dari agama saya. Jika hati saya cocok dan tidak bertentangan dengan aturan agama, ya, ayo saja. Mengenai cara penolakannya, akan saya sampaikan dengan bahasa yang sebaik mungkin, agar tidak menyinggung perasaan klien. Karena siapa tahu juga, next time, mereka akan memberikan job dengan tema berbeda dan kita cocok 😊.

Saya memang masih belajar dalam menyaring tawaran job atau campaign yang masuk untuk blog ini dan akun-akun medsos saya. Beberapa kali saya memang masih kurang tegas. Saya terus berusaha dan berharap, semoga ke depannya bisa lebih baik dan lebih selektif lagi.
Bagaimana dengan teman-teman, nih? Tema apa yang akan ditolak untuk job atau campaign pada blog dan medsos kalian? Yuk, sharing



4 comments

  1. iya kalau bertentangan mendingan langsung ditolak y mba karena rezeki pasti datang lagi meski nolak 1 hehehe

    ReplyDelete
  2. aku pernah sekali membatalkan job e-commerce/markeplace yang sudah diterima karena waktu kucoba banyak banget kekurangannya marketplacenya. daripada banyak bohong mending nggak jadi deh. heu.

    ReplyDelete
  3. setuju mba, tapi saya juga keseringan kurang tegas, suka main ambil aja, terutama untuk content placement yang kurang mendekati niche blog :D

    ReplyDelete
  4. Makasih sudah diingatin kembali mbk. Semoga kita tetap berpegang pada rambu-rambu yg ada. Salam, muthihauradotcom

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.