Demi (Info) Nikah Massal



http://www.dekamuslim.com/2016/10/demi-info-nikah-massal.html



Apa momen paling berkesan dalam hidupmu, temans? Apa momen yang tak mudah kau lupakan? Kalau saya yang ditanya, maka jawabannya banyakkkk... iya, banyak banget. Karena saya tipe orang yang suka menyimpan kenangan, menyimpan momen-momen yang telah berlalu. Karena bagi saya, kenangan manis atau pahit, semua ada hikmahnya. Bukan berarti saya enggak mau move on, lho, tapi lebih karena menjadikan kenangan-kenangan tersebut sebagai pelajaran hidup. Apalagi kenangan yang sangat berkesan, pasti akan sulit dilupakan :).

Pasti banyak momen berkesan yang tercipta dalam kehidupan setiap manusia. Saat kita masih kecil, saat sekolah, saat bekerja, saat menikah, dan sebagainya. Begitupun dengan saya. Nah, kali ini, saya ingin menuliskan salah satu momen yang sangat berkesan saat saya masih kuliah dulu. Saat itu, adalah saat-saat menjelang akhir perkuliahan. Ya, saya sedang mengerjakan skripsi.

Saya memilih skripsi dengan studi kasus, yang mengharuskan saya untuk terjun langsung ke lapangan untuk meneliti masalah yang menjadi interest saya. Waktu itu, masalah yang saya ambil adalah tentang nikah massal (nikah bareng-bareng beberapa pasangan sekaligus, di waktu dan tempat yang sama) yang terjadi di kota Surabaya. Ceritanya, nikah massal itu melibatkan 600 (enam ratus) lebih pasangan di sebuah Kecamatan di Surabaya Utara. WOW banget, kan, jumlahnya :). Saya pun harus melakukan wawancara ke beberapa sumber termasuk pasangan-pasangan yang telah mengikuti nikah massal tersebut sebagai data penelitian.

Saat itu, saya belum mempunyai sepeda motor. Saya hanya punya sepeda pancal (sepeda kayuh). Padahal, lokasi penelitian (yang se-Kecamatan itu) itu lumayan jauh dari rumah. Sehingga untuk menjangkau lokasi tersebut, saya menggunakan beberapa alat transportasi sekaligus. Mulai dari sepeda pancal kesayangan, Lyn (angkutan umum sejenis bemo), bus, hingga becak. Biasanya saya bersepeda sampai pasar (dengan tujuan menitipkan sepeda), lalu meluncur dengan Lyn atau bus sampai ke tujuan. Kalau tempat yang dituju tak bisa dijangkau dengan Lyn atau bus dan terlalu jauh untuk dijangkau dengan berjalan kaki, maka saya sambung dengan naik becak.

Setiap dua atau tiga hari sekali, saya melakukan observasi lapangan. Mulai dari mengambil data ke Kecamatan, ke KUA (Kantor Urusan Agama), ke Kelurahan-kelurahan, ke rumah pak RT dan RW, hingga ke rumah-rumah warga yang mengikuti nikah massal.

Meski jadwal observasi lumayan padat, tapi saya semangat sekali dalam melakukannya. Karena saya sangat tertarik untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang bersangkutan, sekaligus melakukan wawancara kepada mereka. Selama kurang lebih sebulan saya melakukan observasi lapangan. Perpaduan naik angkutan umum dan berjalan kaki mengelilingi kampung-kampung sungguh tak bisa saya lupakan. Karena saya menjumpai kampung-kampung dan orang-orang yang di luar bayangan saya sebelumnya.

Kampung-kampung itu sangat padat penduduk. Ada yang terlihat kumuh, tapi ada juga yang sudah rapi dan bersih. Dari rumah ke rumah yang saya pilih, beraneka kondisi saya temukan. Kebanyakan rumah mereka memang masih sederhana bahkan ada yang sangat sederhana. Ada pasangan yang tinggal di sekotak ruang 3x3 meter, berjejalan dengan barang-barang rumah tangga mereka. Ada pula rumah-rumah (atau lebih tepatnya rumah kost) yang harus saya kunjungi melalui lorong-lorong sempit nan kumuh. Diantara mereka ada yang ramah, ada pula yang cuek. 

Begitulah, demi nikah massal eh... info-info tentang nikah massal maksudnya, hehe... yang saya butuhkan untuk melengkapi penyusunan skripsi, saya rela dan dengan senang hati menyusuri jalanan-jalanan kampung sendirian. Ya, saya memang sengaja sendirian, karena kalau mengajak teman tentunya akan merepotkan mereka. Karena saya memang sangat sering bolak-balik ke kampung-kampung tersebut. 

Kemudian satu demi satu data saya kumpulkan. Lalu saya susun menjadi untaian kalimat demi kalimat di rental komputer dekat rumah (karena saya belum mempunyai komputer sendiri). Saya pun menjadi orang yang (sok) sibuk kala itu. Rumah-lokasi penelitian-rental komputer-kampus, begitulah pos-pos yang saya singgahi hampir setiap hari. Oh iya, ada satu pos lagi, yaitu rumah anak yang minta les pada saya. Tiga kali dalam seminggu, saya menyempatkan diri membantu memberikan les pada anak tetangga. Ada pula dua anak lain yang datang ke rumah untuk les setiap 3 hari sekali. So, hasil upahnya lumayan juga untuk menambah biaya skripsi :).

Kepadatan jadwal pada masa-masa skripsi tersebut tak urung kadang membuat saya suntuk. Rasa malas pun kadang muncul saat merasa stuck dalam menyusun data-data penelitian. Nah, saat itu obat yang paling manjur dalam mengusir rasa malas adalah dengan membaca buku-buku karya Andrea Hirata dalam Tetralogi Laskar Pelangi-nya. Yap, saya mendapatkan semangat demi semangat dalam buku-buku novel tersebut. Mulai dari Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, hingga Edensor (Maryamah Kapov terbit setelah saya usai menyelesaikan skripsi) melecutkan semangatnya melalui kalimat-kalimat yang motivatif, lucu, dan menghibur.

Sehingga, masa-masa skripsi saya menjadi bersemangat kembali. Alhamdulillah momen itu pun berakhir dengan manis, skripsi saya mendapatkan nilai yang sempurna. Momen-momen itu pun menjadi sangat berkesan, dan akan sangat sulit saya lupakan hingga kapanpun....
Karena bahkan berkat skripsi itu, saya merasakah Keajaiban di Awal Pernikahan. Lalu, bagaimana mungkin saya akan bisa melupakannya? :)

***


Tulisan memorable ini selain untuk menyimpan salah satu momen berkesan dalam hidup saya dalam bentuk tulisan, juga saya ikutkan dalam Giveaway yang digelar oleh mbak Irawati Hamid. 

Mbak Ira adalah salah satu blogger yang saya anggap sahabat. Karena beliau sangat sering blogwalking (BW) ke blog ini, juga sering berinteraksi di sosmed. Blognya keren, karena baru berusia satu tahun tapi DA/PA dan Alexa Rank-nya sudah lumayan bagus. Saya yakin itu karena mbak Ira rajin menulis blogpost dan rajin BW ke blog-blog para sahabatnya.

Untuk mbak Ira, terima kasih karena sudah mau menjadi teman yang baik buat saya dan blog ini. Maaf jika saya tak mampu mengimbangi kebaikan tersebut (karena kadang saya males BW :D). Selamat ulang tahun, yah, buat mbak Ira dan blog www.irawatihamid.com. Semoga segalanya semakin baik dan berkah. Aamiin.









13 comments

  1. Sama dengan saya Mba, skripsi memang menyisakan banyak sekali momen yang berkesan.. ^^

    ReplyDelete
  2. Skripsinya tentang nikah massal? Wuih, seruuu. Tapi iya, masa-masa skripsi itu masa-masa yang berkesan, tapi gak mau terulang. Heheheh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mak. Seruuuu banget :)
      Wah kenapa gak mau terulang? Begitu benarkah? Hehehe...

      Delete
  3. Masa masa kuliah mmg sangat indah utk dikenang2 ya mak 😊 semoga sukses giveaway nya ya....

    ReplyDelete
  4. Skipsiku penuh tangis dan air mata mba hahaha klo ambil datanya menyenangkan pas giliran bimbingan pulang-pulang udah kayak telenovela di jalan nangis2 :D gudluck y mba GA-nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha... kebanyakan nonton telenovela kali Mbak, jadi terbawa dalam kehidupan nyata.
      *eh ini komen apaan ya :D

      Makasih, Mbak :)

      Delete
  5. Masa skripsiku paling berkesannya tu ngejar2 dosen, ngepasin ama jdwl dosen yg sibukers,,he he semoga menang ya mba,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah itu perjuangan banget ya, Mbak. Pake menguras emosi juga pastinya :D

      Delete
  6. kalau hasil skripsinya memuaskan, pastinya dalam mencari data dan bahan adalah kenangan yang tak akan terlupakan :)

    ReplyDelete
  7. Skripsi berkesan ya mba ^^
    Ini terjun langsung 600pasangan...waaa :)

    ReplyDelete
  8. Perjuangan yang akhirnya membuahkan hasil yang membahagiakan yah Mba Diah :)

    Terimakasih sudah berpartisipasi di GA saya yah.. :*

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.