Nikah itu Indah :)



Halo teman-teman, lama sekali saya tidak mengisi blog ini. Hampir sebulan saya vakum :). Dan, untuk memulai menulis di blog ini lagi, kali ini saya ingin menulis tentang permasalahan yang bisa dibilang berat bisa juga dibilang ringan. Tentu saja seperti biasa, sambil berbagi cerita :). 


Gak pengen nih membangun keluarga bahagia seperti ini? :) (credit)


Oke, to the point yaa.. 
Kali ini saya ingin menulis tentang pernikahan. Wuih! Persoalan pernikahan memang selalu asyik, ya, untuk diperbincangakan atau ditulis. Tapi, tulisan ini khususnya saya tujukan untuk teman-teman yang belum menikah, atau lagi galau dalam urusan “kapan nikah?” hehe.. (tentu saja dalam hal ini bagi teman-teman muslim saja, ya). 

Baiklah, sekarang ini makin banyak, ya, kita lihat para akhwat dan ikhwan (perempuan dan laki-laki) yang udah "berumur" (30 tahun lebih) tapi belum juga menikah. Contohnya saja beberapa teman akhwat saya yang belum kunjung menikah di usianya yang 30 lebih, alasannya belum ketemu jodoh, belum ketemu ikhwan yang sreg, atau karena alasan karir. “Ntar kalo aku nikah, dia pengennya aku melepas karir. Gimana, dong?” Atau para ikhwan yang beralasan, “Aku belum siap secara finansial. Ntar aku kasih makan apa anak istriku.” Alasan yang klasik, ya :). 

Dan banyak lagi alasan yang pernah saya dengar dari mereka yang belum kunjung memutuskan untuk menikah di usianya yang telah “berumur”. Oke, saya ambil beberapa alasan aja, ya. 

Takut secara finansial? 
Temans, saya mencontohkan diri saya sendiri saja, ya. Gak usah jauh-jauh :). Ketika saya menikah sebenarnya saya juga merasa kurang siap terkait finansial. Saya cuma pegawai biasa, calon suami juga setali tiga uang (yang gajinya sama-sama pas-pasan). Sempat mikir, apa cukup ntar gaji kami berdua untuk berumah tangga? Apalagi kalau udah punya anak (atau anak-anak)? Tapi, Maha Benar apa yang difirmankan oleh Allah, bahwa Dia akan selalu membukakan pintu rezeki bagi mereka yang mau menikah. Nyatanya, sampai hari ini alhamdulillah saya dan keluarga masih bisa hidup, insya Allah dengan bahagia :).

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32).

Takut tidak akan langgeng? 
Duh, kalau yang ini mungkin kebanyakan nonton infotainment, ya :D. Belum nikah aja udah takut kalau tidak langgeng, hehe.. Kalau masalah ini, tergantung pada niat kalian, juga visi-misi kedua pihak calon mempelai. Mau nikah itu tujuannya apa? Kalau sudah ada niat yang baik dan benar, pasti akan berusaha membina rumah tangga sebaik mungkin. Dan, Allah selalu melihat usaha hamba-Nya :). 

Takut tidak bahagia? 
Percayalah, bila niat kalian sudah lurus, Allah telah menjanjikan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Bahagia bukan dicari, dengan menetapkan standar calon pendamping yang harus mapan secara ekonomi, harus ganteng/cantik, mempunyai hobi yang sama, bla bla bla… Boleh sih, menetapkan standar yang setinggi langit, tapi, apakah kita juga selevel itu? Karena, kebahagiaan itu kita sendiri yang menciptakan. Karena kita mampu membangun cinta. Dan, cinta bukan hanya harta dan tahta (eeh.. kayak lagunya Dewa 19 yang judulnya "Siti Nurbaya", hehehe...). Bahagia itu ada di sini *tunjuk dada :D. Bila kita mampu mensyukuri setiap karunia Allah, insya Allah kita akan bahagia :). *sok ceramah :D.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum: 21). 

Mbak… masalah saya tuh, belum nemu jodoh saya….. :( 
Nah, ini asalan yang diantaranya dikarenakan oleh dua sebab: kalian terlalu pilih-pilih calon suami/istri, atau kalian emang enggak laku. Hehehe…. Sebaiknya kalian introspeksi diri, deh. Masuk kategori yang mana :). Lalu, fokuskan diri. Kembali lagi kepada niat. Niat kalian menikah untuk apa? Banyak cara yang bisa ditempuh untuk menjemput jodoh. Tapi, gunakan cara yang ma’ruf (baik dan benar). Bisa minta tolong keluarga, saudara, teman, atau ustadz/ustadzah untuk mencarikan calon jodoh. Lalu lakukan ta’aruf dengan sungguh-sungguh. Teruslah berusaha, berikhtiar, berdoa, dan terakhir tawakal kepada Allah. 

Sekadar berbagi cerita, saya dulu nikahnya sudah agak tua juga, usia 26,5 tahun (detil, ya :)). Niat saya ketika setuju untuk diajak ta’aruf calon suami cuma satu: saya ingin menikah karena untuk ibadah. Dan saat itu telah datang seorang calon suami dengan niat yang sama, menikah untuk ibadah, membangun keluarga yang sesuai syari’at Islam. Ya sudah, saya lanjut ta’aruf. Sesimpel itu sih saya :). Saya nggak terlalu takut soal ekonomi/finansial dan lain sebagainya. Saya percaya kalau niat saya baik dan benar sesuai syari’at-Nya, maka Allah akan menjaga pernikahan kami :). 

Bagaimana solusinya? 
Seperti yang sudah berulang kali saya singgung di atas, solusi untuk mengatasi masalah atau “ketakutan-ketakutan” untuk menikah diantaranya adalah: 
  • Luruskan niat. Niatkanlah menikah untuk ibadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Bila tujuan kita hanya ke sana, fokus ke sana, insya Allah semua yang kita lakukan bersama pasangan adalah hanya untuk Allah. Tak ada pamrih yang lain. 
  • Berusaha dan berdoa. Berusaha dan berdoalah untuk memecahkan hambatan-hambatan yang menghalangi kalian dari niat untuk menikah. 
  • Berharap hanya kepada Allah. Gantungkan semua harapan hanya kepada Allah. Bersiaplah untuk bersandar hanya kepada-Nya bila ada badai menerpa mahligai rumah tangga. 
  • Optimis. Ketika memutuskan untuk menikah, optimislah kalian akan bahagia. 
  • Samakan visi dan misi dengan calon pasangan. Menyamakan visi dan misi dengan pasangan akan mempermudah kalian dalam membina rumah tangga. Bila niatnya sama tapi visi-misi kurang sejalan, mungkin saja akan sering terjadi beda pendapat yang tentu saja kurang mengenakkan. Tapi bila niat dan tujuan kalian sama, insya Allah mudah untuk menyamakan visi-misi. 


Nikah itu Indah 
Tentu teman-teman sudah tahu bahkan mungkin sudah paham manfaat dari sebuah pernikahan. Jadi tak usahlah saya tulis di sini secara panjang lebar. Tapi satu yang penting untuk diingat, bahwa pernikahan itu adalah sunnah para Rasul. Jadi, menurut saya, jangan sampai memutuskan untuk tidak menikah karena alasan takut secara finansial, takut tidak langgeng, takut tidak bahagia, atau bahkan takut ribet. Na’udzubillahi min dzalik. 

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu).” (QS. Ar-Ra’d: 38). 

Nikah itu indah, diantaranya bisa menentramkan jiwa. Sepert (lagi-lagi) saya, yang dari dulu punya sifat pendiam. Setelah punya suami, rasanya seneng banget ada teman berbagi cerita. Dari masalah remeh-temeh sampai hal yang paling rahasia, semuanya bisa saya curhatkan ke suami. Sebelumnya, saya tertutup sekali sama siapa pun termasuk ortu. Dan itu sedikit menyiksa :).

Maka, mari kita sebagai umatnya Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, mengikuti sunnah beliau. Tunggu apa lagi? Ayo menikah :).








14 comments

  1. Alhamdulillah setelah menikah hidup jadi lebih tenang kalo aku ngerasainnya maak

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah ya Mak.. semoga begitu terus hingga akhir hayat :)
      aamiin..

      Delete
  2. Setuju mbak...
    Banyak yang menunda pernikahan karena ketakutan duniawi yang belum tentu terjadi. Padahal janji Alloh benar adanya ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kadang mereka ragu mengambil keputusan untuk menikah gara-gara hal itu :)
      tapi banyak juga alasan lain..

      Delete
  3. Replies
    1. alhamdulillah kalo bisa memotivasi.. ayo nikah, Mbak Aida :)

      Delete
  4. segala sesuatu memang harus dgn niat kuat ya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener banget, Mak Dewi.. apalagi untuk urusan nikah, ya :)

      Delete
  5. dulu waktu mau nikah saya takut banget secara financial, akhirnya ya sudah jalani saja :)



    terima kasih artikelnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah, terbukti kan ketakutan itu hanyalah ketakutan :) pasti sekarang lagi hepi soalnya bisa ngeblog juga :D

      sama-sama, terima kasih udah mampir :)

      Delete
  6. Jadi pengen cepet-cept nikah, cuman calonya memang belom ada, semoga cepat nikah amin2 hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin... saya turut mendoakan lekas bertemu jodohnya jika niat itu memang sudah ada :)

      Delete
  7. lengkap dan diteil ya mb....sungguh memberikan pencerahan. Aku juga ikutan nih lombanyaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah... iya nih belum sempet mampir.. *sesibuk apa sih saya ini :D
      *maaf..

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.