My Silly Moment: Kunci Oh Kunci...



credit


Menikmati kesederhanaan itu indah, jika kita bisa menikmatinya. Menertawai keterbatasan itu bukan hal tabu, karena itu sebagai wujud dari rasa syukur atas apa yang dipunya. Demikianlah, saya enjoy ketika fase demi fase dalam hidup saya kerapkali berjumpa dengan segala ketebatasan. Dibuat lucu-lucuan saja, hehe.... Seperti sepenggal cerita saya berikut ini.

Waktu itu saya masih masih berstatus sebagai mahasiswi dan menjadi relawan di sebuah panti asuhan. Ketika ujian kuliah sudah selesai, saya mengajak adik panti untuk main-main ke kampus. Adik saya yang bernama Binti ini sudah SMA, orangnya heboh dan terkadang error. Tapi asyik kalau diajak ngobrol (pernah saya ceritakan di sini). 

Seperti biasa, kalau ke kampus saya menggunakan sepeda motor milik panti. Sepeda motor ini satu dari dua sepeda motor milik panti yang kondisinya sudah sama-sama tua. Deskripsinya, kalau menstarternya mesti pakai kaki, lampu sein yang belakang sudah tak berfungsi, kaca spion tinggal yang kanan, pokoknya banyak sekali kerusakan. Tapi memang belum ada gantinya, ya sudah itu yang dipakai. Ditambah lagi helm yang hanya berjumlah dua kondisinya juga sama-sama mengenaskan. Yang satu catnya sudah mengelupas sana-sini, satunya lagi seperti helm para mandor itu lho... (bukan helm standar) dan sudah tak bertali. 

Kami ke kampus hanya membawa satu helm, yaitu helm tak bertali, karena helm satunya sedang dipakai warga panti lainnya. Karena Binti yang membonceng (di depan), maka dia yang memakai helm. Nah, singkat cerita, ketika akan pulang dari kampus Binti terlihat heboh.

“Mbak, tali helmnya hilang! Pakai apa, ya, talinya??” 

Entah di mana tali yang sudah terkait di helm sejak berangkat tadi. Sejenak kami berpikir. Dan beberapa detik kemudian mata kami sama-sama melihat kunci kontak sepeda motor. Kunci itu bertali panjang. Hemm.. bisa juga dipakai sementara, begitu pikir kami kompak.

Setelah menstarter sepeda motor, kunci itupun diambil Binti. Set.. set.. set.. jadi deh kunci itu beralih fungsi menjadi tali helm. Kami pun melaju dengan gembira, ngobrol ke sana ke mari tanpa pernah berpikir panik bagaimana jika ditangkap polisi. Sepeda motor tak layak pakai, helm bukan helm standar, plus... kami berdua tak punya SIM! Yuhuuuu.... komplit! 

Dalam perjalanan pulang itu kami berencana mampir ke warung untuk membeli nasi penyet, ingin sesekali makan dari luar panti. Binti pun mengarahkan sepeda motor ke warung yang kami tuju. Setelah sampai, saya pun langsung turun dari sepeda motor. Dan ketika Binti hendak mematikan sepeda motor, dia kaget... 

“Mbak, kuncinya di mana??” 

Refleks dia menggerak-gerakkan tangannya dengan cepat ke saku baju, saku rok, dan tas yang dibawanya. Suasana warung yang ramai, kendaraan yang lalu-lalang, kehebohan yang ditunjukkan Binti, plus suara sepeda motor kami yang masih meraung-raung membuat saya juga ikut bingung. Lalu dengan oon-nya saya menimpali, 

“Lha tadi kamu taruh di mana, sih, Bin??” 

Ooh.... Kami berdua tengok kanan-kiri nggak jelas. Dan setelah beberapa detik kami lagi-lagi kompak memandang benda mungil itu, yang masih melekat dengan manis di leher Binti. 

“Ini!” 
“Itu!” 
Pekik kami hampir bersamaan. Lalu kami terpingkal-pingkal bersama. 

Ooh... Bagaimana kami bisa lupa? Betapa konyolnya kami :D.
Saya menahan tawa sambil membelakangi warung yang ramai. Sekilas saya mendengar ada beberapa orang yang ikut tertawa.





13 comments

  1. oalah...kirain kuncinya jatuh mbak krn talinya diambil. saya pernh jg tuh mbak kuncinya ga ada, trus matikan motornya pk cabut selang busi. motor tua jg, yamaha 80an. trus berdua jg dg teman. kl inget itu...aduh...ngeneees bgt. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. walah.. kalau seperti yang dialami mas Damarojat gitu ya saya bingung plus takut beneran :D
      ngenes tapi berkesan ya, hehehe..

      btw, makasih atas kunjungannya, ya :)

      Delete
    2. oalah.. saya salah sapa. hihihi... malu saya.
      barusan main dari blognya, Mbak... aduh.. salam kenal ya Mbak Damarojat ;)

      Delete
  2. adik mak satu itu ,,mbak Binti emang kocak habis.Salam hangat untuk keluarganya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi.. iya, emang dia kocak abis, ngangenin juga :)
      Makasih, Mak. Salam hangat kembali untuk keluarga mak Tanty :)

      Delete
  3. smg sukses dgn giveawaynya ya mak :)

    ReplyDelete
  4. hahahaha..ternyata nyantol di helm

    terdaftar
    terima kasih sudah mengikuti GA silly moment
    salam^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah... kok kami bisa lupa ya? hehe..
      sama-sama, Mak Hanna, terima kasih :)

      Delete
  5. Hahaha,,, itu kunci ajaib bisa pindah jadi tali helm :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. orangnya juga ajaib, Mbak :D
      makasih ya Mbak udah berkunjung :)

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung :)
Saya akan senang jika teman-teman meninggalkan komentar yang baik dan sopan.
Mohon maaf komentar dengan link hidup akan saya hapus ^^.